Culture

Mengapa Dexter Tak Bisa Menangis Seumur Hidupnya?

puanpertiwi.com – Barangkali bayi laki-laki inilah yang didambakan oleh setiap orang tua. Tipe riuh yang tidak pernah menangis saat dia menderita sakit, terbentur, tergores bahkan jatuh terjerembap dan luka parah sekali pun.

Tapi hidup untuk Dexter Cahill dan orang tuanya Lindsay dan Tom sebenarnya penuh dengan bahaya. Karena bayi laki-laki ini, Dexter tidak pernah merasakan sakit disebabkan kelainan genetik yang sangat langka. Bahkan jika dia mengalami luka serius pun, dia tidak bisa merasakannya.

Dexter, 4 tahun, sudah mengalami beberapa kali patah tulang, termasuk jempol dan tangan. Juga tulang metatarsal pertama yang hancur di kaki kirinya tiga minggu yang lalu. Ia tidak menangis karena tidak merasa sakit. Hal ini, seringkali membuat orang tuanya tidak tahu kalau anaknya cedera serius.

Awal tahun itu di sekolah pra TK, gurunya memainkan lagu tentang alfabet. Dexter melompat-lompat dengan sangat antusias sampai akhirnya dia tidak bisa bangun lagi setelah itu. Tidak ada air mata, atau jeritan kesakitan. Tapi ternyata tulang keringnya telah patah.

Ibunya, Lindsay dipanggil ke sekolah. “Aku bergegas masuk, menemui dia yang terkapar dan aku yang menangis sepanjang jalan. Aku berharap Dexter menangis, tetapi ia tidak merasakan apa-apa. Malah melihat banyak staf paramedis berkumpul di sekelilingnya, dia bertanya kepada paramedis apa itu perlengkapan medisnya.”

Ia tertawa melihat ibunya. Meski tumit kirinya remuk, dia tidak membutuhkan morfin karena dia tidak emrasa sakait.

Mereka menata tulang tanpa harus memberi obat penghilang rasa sakit. Yang diinginkan Dexter adalah permen lolipop.
Para ilmuwan mengatakan kemungkinan anak-anak yang mewarisi kelainan seperti Dexter, yaitu neuropati neuron indrawi sensoris turunan tipe empat, Dexter adalah satu dari 125 juta bayi. Kedua orang tuanya harus membawa gen yang jarang rusak. Lindsay, 34, dan suami Tom, 35, seorang insinyur, waktu itu khawatir Dexter mengalami masalah pada saat dia berusia 4 bulan. Waktu itu Dexter sedang tumbuh gigi dan membuatnya mengigit lidahnya di antara giginya hingga berdarah. Saat itu ia telah mencabut sendiri tiga giginya, Ia sering menderita luka kecil, goresan dan memar yang tak terhitung jumlahnya. Tapi sama sekali tidak menangis, sehingga orang tuanya tidak tahu bahwa bayinya menderita luka.
Sebagai balita, dia hanya akan menatap orang tuanya yang kebingungan saat dia terjatuh dan lka parah.

Di saat liburan Dexter sedang bersenang-senang di kolam saat sepupunya yang seusianya mencelupkan kakinya ke air dan berteriak tak tahan karena airnya sangat dingin. Baru saat itulah keluarga tersebut menyadari bahwa Dexter sedang berendam di air yang sangat dingin sehingga ia bisa mengalami hipotermia. Butuh 18 bulan tes untuk akhirnya mendiagnosa kondisi kelainan bayi itu.

Lindsay mengatakan: “Orang mengira Dexter adalah seorang superhero. Tapi dia rapuh. Dia mungkin menderita radang usus buntu yang bagi orang lain sangat sakit. tapi dia tidak merasakannya. Kami tidak mengetahuinya karena tidak akan ada rasa sakit. ‘

Pasangan tersebut terpaksa pindah dari rumah mereka di Bristol karena bnyak peluang yang berpotensi berbahaya bagi Dexter kecil.
Kini dia tinggal di properti open-plan modern, dimana semua pinggiran tajam dilapisi busa dan AC sudah terpasang karena Dexter tidak bisa tahu apakah dia kepanasan atau terlalu dingin.

Harapan Lindsay seperti ditulis dailymail, adalah bahwa ketika dia mencapai usia dewasa, dia akan dapat merawat dirinya sendiri tapi mengakui bahwa akan ada banyak luka di sepanjang hidupnya kelak.
“Dia harus belajar untuk tidak menyakiti dirinya sendiri, meski menyakiti dirinya sendiri tidak membuatnya kesakitan,” katanya.

Reporter : gilz

Leave a Response