Celeb & Royals

Cinta Segitiga Membuat Penderitaan Diana dan Charles

Puanpertiwi.com – Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip tidak pernah merestui hubungan Charles dengan Camilla, yang waktu itu masih berstatus istri Parker Bowles.
Jauh sebelum ia bertemu Diana. Cinta pada Camilla rupanya cnta mati bagi Charles. Seperti dalam biografinya, Charles merasakan kurangnya kasih sayang orangtuanya kepadanya.

Camilla lah yang dianggapnya paling mengerti dirinya. Ia tak bisa melepaskan diri dari Camilla. Atas desakan ayahnya lah akhirnya Charles menikah dnegan Diana, namun hal itu tak juga membuatnya bahagia. Ia lari kembali pada Camilla. Publik mengkritik perzinahannya ini.

Nasihat Ratu dan Ayahnya, Pangeran Philip tak dianggap sebagai nasihat yang bermaksud baik. Mereka mengatakan, Charles tidak dapat membangun kembali citranya atau meredam kontroversi tentang suksesinya sebagai pewaris tahta, kalau ia tidak memutuskan hubungannya dengan Camilla.

Charles tak bisa menerima hal itu. Ia tak bisa kehilangan Camilla. Penderitaannya semakin dalam oleh tekanan publik Inggris dan juga keluarga kerajaan. Di bawah tekanan ibunya, akhirnya Chalres setuju bahwa dia dan Diana harus bercerai.

Dalam keraguan itu Charles curhat dengan menelepon teman-teman untuk meyakinkan langkahnya. Seperti dirilis dailymail, ia sering berbicara sampai larut malam. Dia terutama mencari hiburan dalam percakapan telepon dengan pengacara perceraiannya, Fiona Shackleton. Dia juga menelpon Camilla.
“Tidak ada seorang pun yang bersedia tunjuk jari untuk membantu saya, komentarnya,

Pada Desember 1996 itu, Charles merasa bahwa seluruh House of Windsor menentangnya. Selama liburan Natal tahun itu, ia merenungkan kecurigaannya bahwa saudara-saudaranya, Edward dan Andrew, sedang berencana menjatuhkannya.
Andrew, dia curigai telah menyebarkan racun tentang Camilla pada Ratu dan Pangeran Philip.

Dia juga mengingat prediksi Diana dalam wawancara dengan Panorama bahwa Charles tidak akan pernah menjadi raja.
Charles curiga bahwa Diana dan Sarah, istri Andrew yang telah bercerai, sedang menyusun rencana untuk menggantikannya sebagai ahli waris. Yaitu dengan mengumumkan bahwa saat kematian Ratu, Andrew akan menjadi pengganti sementara sampai William berusia 18 tahun.

“Andrew ingin menjadi saya,” Charles mengatakan kepada asisten sekretaris pribadinya, Mark Bolland. “Saya seharusnya membiarkan dia bekerja sama dengan saya, sekarang dia tidak mau membantu.”

Menjelang akhir liburan Natal, Charles memutuskan untuk mengabaikan orang tuanya dan melanjutkan hubungannya dengan Camilla.

Jadi ketika Pangeran Philip menulis surat pribadinya kepada anaknya, mendesaknya untuk tidak menikahi Camilla, Charles tidak menggubris.
Dengan marah ia membacakan surat itu pada asisten pribadinya dan mendesaknya untuk membocorkan isi surat itu ke sebuah surat kabar.

Pada kesempatan lain, Charles berani memberi tahu sekretaris pribadi ibunya, Robert Fellowes, agar Ratu ‘perlu berubah seiring perkembangan zaman’.
Fellowes sama sekali tidak bersimpati pada Charles dan Camilla. “Mereka berdua itu adalah orang paling egois yang pernah saya temui,” katanya.

Ratu sendiri, pada tahun 1997, merasa babak belur. “Saya tidak percaya apa yang terjadi di depan mata saya,” curhatnya pada seorang penasihatnya melihat perjuangan Charles yang nekat berlanjut dengan Camilla.
Hubungan antara anak dan ibu ini kadang menimbulkan peristiwa menggelikan.

Misalnya saat Charles mengadakan makan malam penggalangan dana di Istana Buckingham. Dia tahu Ratu tidak akan hadir kalau ada Camilla duduk di mejanya.
Solusinya? Nama Camilla dijauhkan dari tempat duduk Ratu. Dan Camilla sengaja datang terlambat. Ketika Ratus udah duduk, maka Camilla kemudian masuk dan duduk di kursi di depan Ratu dan sang kekasih, Charles.


Cinta segi tiga itu membuat Diana tersiksa dan patah hati, begitu juga penderitaan Charles. Tak bisa mencintai Diana dan sulit meraih sang kekasih, Camilla. Sebelum kemudian situasi berubah.

Reporter : gilz

Leave a Response