Culture

Isu Vaksin Berbahaya, Para Medis di Arab Saudi Membantah

Puanpertiwi.com – Ternyata tidak hanya di Indonesia yang merebak perihal isu vaksin yang dapat mengakibatkan efek samping berbahaya. Baru- baru ini, di Arab Saudi pun muncul informasi yang meresahkan masyarakat dan tersebar di media sosial.

Awalnya adalah postingan yang menyarankan agar masyarakat Arab menghindari vaksin influenza. Padahal penyakit tersebut sedang merebak. Tak ayal masyarakat Arab pun resah dan ragu-ragu jalani vaksin.

Kekhawatiran akan wabah akhirnya membuat pihak medis meluncurkan kampanye vaksinasi influenza untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Arab, sekaligus membantah kontroversi tersebut.

Sementara itu, para mahasiswa medis juga melakukan survei untuk mengetahui fenomena yang terjadi di masyarakat.Dan hasil survei menunjukkan, banyak penduduk salah paham tentang vaksinasi. Sekitar 70 persen dari 1.640 responden tidak tahu keberadaan aplikasi mobile pengingat vaksinasi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Saudi. Mayoritas partisipan juga mengatakan, tidak punya akses pada informasi yang benar terkait vaksinasi. Lebih jauh, survei menyebut 11 persen penduduk berhenti memvaksin anak mereka dan 15 persen tidak memberikan secara tepat waktu.

Survei ini dilakukan oleh 23 mahasiswa medis di Ibnu Sina National College for Medical Studies. Survei dan kampanye tergabung dalam tajuk “Be Aware” untuk menyebarkan info penting vaksin.

Banyak informasi, termasuk dalam bentuk video yang menyebut vaksinasi bisa menyebabkan autisme. Kampanye anti-vaksin juga menyebut pemberian kekebalam tubuh bisa membawa pada komplikasi serius. Karena itu, untuk meyakinkan masyarakat, para dokter dan mahasiswa medis menegaskan bahwa klaim itu hanya mitos dan tidak ada bukti ilmiahnya.

Para spesialis kemudian mengatakan kalaupun ada efek samping, sifatnya minim dan sementara.

Seperti yang dilansir dari publikasi Saudi Gazette, sebanyak 93 persen responden sepakat bahwa vaksinasi penting untuk anak. Siswa medis tahun keempat yang memimpin kampanye “Be Aware”, Ahmed Elbasiouny mengatakan ingin meluruskan informasi di masyarakat.

Ahmed menilai kesalahpahaman ini adalah buntut dari rendahnya akses masyarakat pada sumber informasi yang benar.

“Kami mengklarifikasi bahwa pencegahan itu lebih baik daripada mengobati,” ujar dia, Minggu (07/01).

Senada dengan Ahmed, ahli mikrobiologi, Dr Muazzam Sherif juga menyampaikan bahwa vaksinasi aman dan menyelamatkan nyawa. Sebagian besar vaksin yang beredar adalah untuk penyakit-penyakit mematikan.

Sementara itu, Profesor bidang mikrobiologi medis dan imunologi, Dr Amal Saeed menambahkan vaksinasi sangat penting khususnya untuk anak.

Menurut informasi dari World Health Organization dan Center for Disease Control and Prevention, vaksinasi tidak ada hubungannya dengan efek mematikan pascavaksinasi. Untuk mendapatkan pelayanan vaksin di Saudi, tersedia di pusat-pusat kesehatan medis setiap wilayah. Meski demikian, masih banyak orang yang pergi ke rumah sakit dan klinik swasta.

“Ini karena orang-orang kurang percaya dan kurang mengerti, sehingga rumah sakit sering kali penuh oleh pasien dengan kasus ringan,” pungkas Dr Amal.

Reporter : Ranov

Leave a Response