Parenting

Hamil Alami Depresi, Anak Jadi Picky Eating

Puanpertiwi.com – Menurut sebuah studi, depresi saat mengandung akan mempengaruhi emosi bayi, membuat anak jadi sulit dan pilih-pilih makanan (picky eating). Hal ini juga berlaku jika depresi terjadi setelah melahirkan.

Menurut sebuah studi baru-baru ini yang dilansir dari laman FitPregnancy, ibu yang mengalami kecemasan atau depresi selama kehamilan mungkin akan memiliki anak pemilih makanan. Hal ini terjadi karena hubungan ibu dan anak, serta ayah dan anak,sudah terbentuk selama kehamilan, juga di tahun-tahun sebelum anak mulai bersekolah.

Menurut penelitian tersebut, ibu hamil yang alami depresi dan sulit makan, dapat membawa sifat ini kepada bayinya. Sementara sang Ayah juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan ini setelah anak lahir.

Dalam konteks penelitian ini, picky eater didefinisikan sebagai mereka yang menolak jenis makanan tertentu. Meski hal ini akan sangat umum pada beberapa anak, namun di sisi lain bagi para orang tua ini juga akan membuat mereka tertekan. Kedepannya juga akan membuat anak berisiko menghadapi masalah yang lebih serius, seperti, konstipasi, yakni masalah pencernaan dan  berat badan. Masalah perilaku juga bisa muncul dari kebiasaan makan yang buruk.

Para peneliti menganalisis 4.746 ibu dan 4.144 ayah yang memiliki bayi antara tahun 2002 dan 2006. Para orang tua tersebut menyelesaikan kuesioner selama kehamilan dan mengisinya kembali pada tiga tahun kemudian. Selang waktu tersebut mereka melaporkan gejala kecemasan dan depresi serta informasi tentang kebiasaan makan anak-anaknya. Hasil kuisioner tersebut menunjukkan, pada usia tiga tahun,

sekitar 30 persen anak diklasifikasi sebagai pemakan yang rewel atau pemilih dalam hal makanan

Periset mengamati korelasi yang sama antara makan rewel dan depresi ibu. Yakni, ibu dengan depresi  berat, sebelum dan sesudah melahirkan akan memiliki anak yang memiliki skor lebih tinggi pada skala kesulitan  makan.

“Para dokter juga harus menyadari bahwa bukan hanya kecemasan dan depresi berat, tapi juga bentuk-bentuk masalah  yang lebih ringan juga dapat mempengaruhi perilaku makan anak,” tambah perisetnya.
Reporter: Dian

Leave a Response