Culture

Asyiiik! Nikah Massal di Korea

Puanpertiwi.com – Senin 28 Agustus 2018, sekitar 4.000 pasangan mengucap janji suci dalam acara upacara pernikahan massal Gereja Unifikasi di Gapyeong, timur laut Seoul, Korea Selatan. Tak kurang  peserta datang dari 64 negara.

Salah seorang peserta adalah Iasmin. Dua puluh lima tahun setelah orang tuanya menikah, Iasmin Lumibao melakukan perjalanan dari Makau ke Korea Selatan untuk mengikuti jejak orangtuanya. Ia menikah bersama ribuan orang lainnya dalam nikah massal di Korea Selatan.

Reuters, 28 Agustus 2018, mengabarkan Lumibao, 23 tahun, adalah anggota gerakan generasi kedua pernikahan massal ini. Orang tuanya menikah pada upacara pernikahan massal pada 1992.
Sejak awal 1960-an sampai meninggal pada 2012, pendiri Gereja Unifikasi, Sun Myung Moon, berperan sebagai biro jodoh pasangan berbagai negara.

Orang tua Lumibao, dan suaminya yang berusia 22 tahun dari New York, Denthew Learey, termasuk di antara orang-orang yang benar-benar asing ketika pendeta Moon, yang mengatakan bahwa dia dipilih oleh Yesus Kristus untuk membangun dunia damai dan harmonis yang ideal menyatukkan mereka.

“Dulu kami diberkati (dengan) orang asing tetapi sekarang ini sangat berbeda karena kami membuat keputusan sendiri, kami mengenal orang itu dan jika kami ingin melanjutkan, kami akan mengambil langkah dan menciptakan masa depan bersama-sama. ,” Kata Lumibao.

Orangtua Learey berasal dari Jerman dan Kanada, dan Moon menikahkan mereka hanya menggunakan foto-foto mereka. Mereka bertemu beberapa hari sebelum pernikahan massal pada 1992.
Pasangan generasi kedua memutuskan untuk menikah pada 2017 setelah mereka bertemu di sebuah program gereja di Austria pada 2014.

Tetapi mereka mengambil keputusan sendiri, daripada meminta keputusan orang tua atau gereja, yang menjadi lebih umum bagi orang-orang muda di gereja setelah Moon meninggal.

Para kritikus selama bertahun-tahun telah menuduh Gereja Unifikasi sebagai sekte sesat dan berbahaya dan mempertanyakan keuangannya dan bagaimana ia mengindoktrinasi pengikut, yang dikenal dengan istilah yang merendahkan sebagai “Moonies”.

Tapi Lumibao, yang mengatakan dia tidak pernah mempertimbangkan mencari suami di luar gereja, dan bahwa generasi baru harus melanjutkan tradisi pernikahan massal ini.

Reporter :Bintang

Leave a Response