Culture

Sri Mulyani : Indonesia Sudah Jadi Pasar Narkoba

Jakarta, puanpertiwi.com – – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia saat ini tidak hanya jadi negara transit narkoba, namun juga telah diincar bandar besar sebagai pasar, bahkan juga untuk memproduksi. Apa yang diungkapkan ini berdasar data temuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, yang pada 2017 berhasil menyita narkoba lebih banyak dibanding tahun 2016.

“Tahun 2017 ada 325 kasus, sedangkan di tahun sebelumnya hanya 286 kasus,” ujar Sri Mulyani di depan awak media di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Pusat, Jakarta Timur, Jumat, 19/1.

Sebanyak 2.132 kilogram narkotika jenis sabu disita pada 2017, sedangkan di tahun sebelumnya 1.159 kilogram. Kenaikan jumlah yang hampir dua kali lipat ini membuat Sri Mulyani berencana untuk menjalin kerja sama dengan BNN, TNI dan Polri.

BNN pada awal Januari ini melalui kerja sama dengan Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, berhasil menggagalkan penyelundupan 40 kg sabu yang berasal dari Penang, Malaysia, dan diselundupkan melalui jalur laut.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso menyebut penyitaan narkoba yang beratnya hampir setengah kuintal itu berawal dari informasi intelijen BNN kepada Bea Cukai.
“Benar kata Bu Menteri, kita sudah menjadi pasar, bahkan pabrik. Bahkan kemarin kami baru saja mengungkap kasus ekstasi di Tangerang,” ujarnya.

Menurut Budi pihaknya saat ini tengah mendorong pemerintah agar segera menggencarkan eksekusi mati bagi tindak penyalahgunaan narkoba. Karena sikap “kelembekan” pemerintah menangani kasus narkoba, Indonesia menjadi pangsa pasar yang bagus untuk bandar besar.

“Di Malaysia penyalahgunaan narkoba langsung digantung, sehingga pasarnya enggak ada di sana. Jadinya bergeser ke Indonesia,” ujarnya.

Reporter : Bintang

Leave a Response