Puanpertiwi.com – Itir Esen yang memenangkan kontes kecantikan pada September terpaksa menyerahkan mahkotanya. Ini gara-gara cuitannya di media sosial yang kontroversial.
Kini ia menghadapi hukuman penjara selama satu tahun atas tuduhan meremehkan masyarakat Turki.
Sebelumnya, dalam akun tweeternya ia membandingkan darah saat menstruasi sama dengan 249 orang yang kehilangan nyawanya selama kudeta yang terjadi di Negara Turki tersebut.
Jaksa Turki memberi hukuman satu tahun penjara pada Esen atas tuduhan tersebut. Pengadilan Istanbul akan memutuskan apakah akan menyetujui dakwaan tersebut dalam waktu 15 hari.
Esen telah mengkonfirmasi bahwa dia menulis di tweeternya tidak memiliki tujuan politik.
Para kritikus mengatakan bahwa kebebasan berekspresi memburuk di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Ribuan orang telah diadili terkait pemberitaan media sosial yang dianggap telah menghina pemimpin Turki tersebut.
Reporter: Bintang
