Women in Action

Livienne Russellia :Dulu Gunakan Tenaga ART Sekarang Punya 300 Karyawan

Jakrata, puanpertiwi.com – Menjadi seorang pengusaha akan memiliki ceritanya masing-masing dalam mencapai kesuksesannya. Seperti pemilik dan juga direktur PT. Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia sempat merasakan hidup susah.

Awal mula Livienne memulai usahanya ia tidak pernah terpikirkan bisa buka usaha di bidang kosmetik, pengurus pabrik dan kantor. Ia yang dulunya seorang ibu rumah tangga kemudian karena keadaan ekonomi menuntutnya harus bekerja. Pada saat itu Livienne sama sekali tidak memiliki pengalaman bekerja. Setelah lulus kuliah ia memutuskan menikah dan menjadi ibu rumah tangga.

Memulai dari Nol
Ditemui puanpertiwi.com di sebuah hotek berbintang lima di kawasan Jakarta Selatan, Livienne menceritakan awal usahanya. Menurutnya, kelahiran anak keduanya pada 2001 membuat Livienne harus bekerja tapi ia tidak tahu mau kerja dibidang apa. “Karena keterbatasan modal gak tau juga mau kerja apa,” ujar Livienne membuka percakapannya.

Dalam mencapai passionnya saat ini, Livienne melakukan banyak usaha. Mulai dari jual asuransi, komoditi hingga menjadi sales pernah ia rasakan. Memiliki semangat dalam bekerjalah menjadi modal awal ibu 4 anak kini sukses. Dulu menurutnya, ia juga pernah merasakan berjualan baju, sepatu, kue-kue kering, kain sampai packing kacang dan mendistrubusikan sendiri. “Modal nekat dan tidak gengsi saya menawarkan berbagai produk salah satunya ke supermarket, Waktu itu saya sudah distribusi jadi saya jual ke toko-toko seperti super market, minimarket dari situ mulai terbentuk network,” jelasnya.

Dalam menjalani bisnisnya ini, kegagalan pun tidak luput ia rasakan. Livienne mengaku bahwa jatuh bangun dalam usaha ia alami juga. Namun, dirinya tetap mencoba lagi pantang menyerah. Menurutnya dalam berusaha yang terpenting jangan putus asa juga tidak memiliki gengsi meski kerjaan yang dilakukan temasuk dalam kerjaan kecil selagi itu positif.

“Saya rasa itu modal awal saya, nekad dan tidak gengsi juga tidak manja. Karena tuntutan keluarga juga yang jadi motivasi utama. Makanya itu yang selalu menyemangati. Dan saya packing kacang itu sama mbak di rumah lalu saya bawa mobil dan antar sendiri.”

Keberanian yang dimiliki dalam diri Livienne pun membawanya ia memiliki jaringan pada modern market sekelas Hero saat itu.

Membuat Produksi Sendiri
Disaat usahanya sebagai distributor berbagai barang-barang dari luar negeri, pemerintah mengeluarkan regulasi tentang barang ekspor import, yang mengakibatkan ia kesusahan untuk mengambil barang-barang dari luar negeri.

Tapi bukan Livienne namanya jika ia pantang menyerah, dengan sisa aset yang dimilikinya, Livienne mulai bangkit lagi dan memikirkan bisnis apa yang akan dia bangun. Dengan modal seadanya. Ia pun memproduksi kosmetik dengan skala home industry. Kosmetik berbahan milk goat jadi pilihannya. “Saya memilih usaha di kosmetik karena saya sudah paham dengan lika-liku bisnis ini, dan di Indonesia memiliki pasar yang cukup besar. Saat itu karena masih skala home industri, lokasinya di rumah saya sendiri. Untuk tenaga kerjanya pun saya menggunakan tenaga kerja ART yang kerja di rumah,” ujar perempuan kelahiran 4 Maret 1976 ini.

Tak disangka usahanya ini semakin berkembang, untuk menambah pengetahuanna akan kosmetik, Livienne pun Mengikuti kuliah S2 farmasi kosmetika Universitas Pancasila. Di tahun 2008 masih dengan nama perusahaan yang sama yaitu PT Cakra Daya Makmur, Livienne mulai mengembangkan perusahaan manufacturing untuk produk kosmetik dan produk perawatan diri.

Berbagai syarat yang dibutuhkan segera dia urus seperti penamaan produk, sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) dari BPOM, sertifikasi Halal dari LP MUI, dan ISO 22716:2007 (Cosmetic GMP) oleh SGS.

“Rintangan pasti ada. Saya kebetulan cukup positif kalau cobaan seperti itu sudah jadi makanan sehari-hari. Saya tidak telalu memusingkan karena itu sudah satu paket dengan pekerjaan saya. Dan itu juga menjadi tantangan kita untuk membuat sistem yang lebih baik lagu guna mengatasi hal-hal seperti itu.”

“Kita pakai ekstrak dari susu kambing untuk formula kosmetik. Bahan baku sendiri masih import. Starandar kosmetik ini kita bisa bertahan dan berkembang hingga saat ini kita tidak pernah terlepas dari kualitas produk,” jelasnya.

Strategis Bisnis yang Mapan Dan Tepat Sasaran
Livienne semakin merasakan kesuksesan setelah membangun usahanya di bidang kosmetik mulai dari bawah. Produk kosmetik buatannya tidak hanya laku dijual di pasar lokal tetapi hingga mancanegara. Saat ini Lievienne sudah memiliki 10 cabang di Indonesia dan akan membuka di Yogyakarta dalam waktu dekat.
Kesuksesan Livienne dalam membangun perusahaan tidak terlepas dari 5 prinsip yang ia miliki. “Integritas, speed, inovasi, continous improvement dan excellent,” tegas Livienne.

Livienne menuturkan dalam menekuni sebuah bisnis harus memiliki keempat hal tersebut.
Integritas disebut Livienne sangat penting terutama untuk medapatkan kepercayaan dari para konsumen.

Sedangkan bagi Livienne, speed (cepat) diperlukan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Lalu inovasi juga sangat penting agar dapat menciptakan produk baru yang disukai customer. Terakhir adalah continous improvement (perbaikan terus menerus) juga diperlukan agar produksi kosmetik tetap berjalan di tengah pesatnya persaingan pasar kosmetik di dalam negeri. Dan Excelent keunggulan kerja untuk melakukan yang terbaik.

Livienne yang saat ini memiliki lebih dari 300 karyawan juga selalu menanamkan sikap professional leadership dalam memimpin perusahaan. Ia juga tidak segan memberikan reward berupa pendapatan yang cukup tinggi bagi karyawan yang memiliki prestasi. Hal ini dilakukannya agar para karyawan setia dan memiliki jiwa team work untuk mengabdi kepada perusahaan. (utin/op)

Leave a Response