Puanpertiwi.com– Sebuah rumah bergaya barat dengan dua lantai tampak sepi di pemukiman Lianelli, Wales. Dari luar rumah berdinding bata itu tertutup rapat jendela dan pintu. Di kalangan warga sekitar, rumah itu disebut-sebut memiliki kisah horor menyeramkan.
Dikisahkan oleh seorang perempuan bernama Annabelle Forest, ia mengaku terperangkap sejak berusia tujuh tahun. Saat itu ia menyaksikan ibunya, Jacqueline Martine, tengah melakukan coitus atau hubungan intim dengan pemimpin aliran sesat Colin Batley sebagai bagian dari ritual.
Menginjak usia remaja, Annabelle 14 tahun mengaku diperkosa Batley. Tiga tahun kemudian, ia bergabung dengan sekte sesat penyembah setan dengan rituan seks bebas dan mengajak serta dua tetangganya untuk bergabung.
Nasib malang yang dialami Annabelle terus berlanjut. Saat berusia 18 tahun, ibunya memaksanya menjadi pekerja seks hingga tak kurang dari 1.800 lelaki pernah ia layani.
Annabelle berhasil melarikan diri saat melahirkan diusia 17 tahun. Namun ia bertemu lagi dengan ibunya tiga tahun lalu di pengadilan di Swanse Crown, Wales. Batley divonis 11 tahun penjara, sementara ibunya dihukum 12 tahun penjara.
Dalam pengadilan, Batley mengakui telah memimpin ibadah aliran sesat di rumah yang sama dengan Annabelle.
Batley biasa memulai upacara seks dengan mengenakan jubah bertudung kepala. Dengan diiringi lantunan lagu-lagu rohani, prosesi persetubuhan pun dimulai.
Upacara persekutuan Batley biasa digelar pada Minggu malam. Di atas altar, ia memenuhinya dengan ular. Kepada anak-anaknya, Batley mengajarkan untuk bercinta dengan anggota sekte pemuja setan sebagai tanda tunduk pada ajaran Tuhan.
“Tidak ada yang mampu melukai hati saya sebegitu pedih seperti yang dilakoni ibu saya dan pria itu (Batley),” kata Annabelle.
“Ibu saya adalah perempuan setan dan saya tidak bakal pernah memaafkan dia.” Kisah menyeramkan dan tragis tersebut dituangkan Annabelle dalam sebuah buku berjudul The Devil on the Doorstep: My escape from a Satanic Sex Cult.
Reporter: Zacky
