Culture

Keren! Kang Emil Jadi 50 Pemimpin Berpengaruh di Dunia Versi Majalah Fortune

Puanpertiwi.com – Selain Tri Rismaharini yang menyandang salah satu walikota terbaik didunia, kini walikota Bandung,  Ridwan Kamil  masuk dalam jajaran 50 daftar pemimpin berpengaruh 2018 versi Majalah Fortune.

Walikota Bandung yang sangat berjiwa kekinian ini dianggap mampu menyelesaikan masalah polusi, kepadatan lalu lintas, dan masalah birokrasi melalui penggunaan 400 aplikasi. Fortune menilai Ridwan Kamil dapat  menciptakan peningkatan dan efisiensi pada birokrasi. Pria yang memberikan julukan Si Cinta untuk istrinya itu juga dinilai sukses mengembangkan Bandung Command Center yang membantu pemerintah kota merespon secara cepat kemacetan lalu lintas dan jalan berlubang.

Dari 50 tokoh yang teprilih, Kang Emil yang merupakan sapaan akrabnya ini  menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia dalam daftar tersebut.

Selain Kang Emil, tokoh lain yang dapat menjadi fokus yaitu Bashar Masri. Pengusaha berdarah Amerika-Palestina membuat perumahan di Palestina yang dinamai Rawabi.

Terdapat 4.000 rumah yang terhubung dengan fasilitas teknologi, mal mewah, dan gedung pertunjukkan mewah. Di peringkat pertama daftar itu, Fortune menempatkan para siswa dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Marjory Stoneman Douglas dan sekolah-sekolah lain Amerika Serikat (AS) yang menghentikan kekerasan akibat senjata.

Para siswa di Marjory Stoneman Douglas menentang penggunaan senjata oleh para guru.
Siswa kelas 11 bernama Cameron Kasky, dan Jaclyn Corin dan Alex Wind, meluncurkan taggar #NeverAgain yang merencanakan demonstrasi di Washington, dan diikuti di seluruh dunia.

Sejumlah nama tokoh terkenal seperti pasangan terkaya Bill dan Milanda Gates serta CEO Apple, Tim Cook, miliarder terkaya India, Mukesh Ambani. Nama selebriti Hollywood, Mukesh Reese Witherspoon dan petenis Serena William juga masuk daftar tersebut.

Pemimpin Redaksi Fortune Geoff Colvin mengatakan daftar tahun ini menekankan pada para pemimpin yang cekatan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Salah satu fokus masalah itu adalah penggunaan teknologi.

” Teknologi membuat ketakterikatan menjadi mungkin dan sering tak terelakkan,” kata Geoff.
Reporter  : Ranov

Leave a Response