Women in Action

dr Indri Lakhsmi Putri : Kelainan Bentuk Telinga Belum Diketahui

dr Indri Yang berkacamata

Surabaya, Puanpertiwi.com
Rupanya kasus kelainan kongenital telinga yang bahasa medisnya Mikrotia cukup banyak terjadi di dunia. Hal itu terjadi pada 5000 – 7000 kelahiran hidup di dunia mengalami kelainan yang tidak hanya menganggu secara estetika. Tetapi juga sangat mungkin berdampak pada kwalitas pendengaran.

Spesialis bedah plastik rekonstruksi kraniofasial dr Indri Lakhsmi Putri SpBP-RE (KKF) mengatakan belum ada kepastian dari penyebab kelainan Mikrotia pada anak manusia. Tidak juga dari keturunan.

Menurutnya, bisa jadi Mikrotia yang banyak terjadi diakibatkan faktor eksternal yang menyerang ketika bayi masih dalam kandungan seorang ibu. ”Bisa jadi karena asupan yang masuk, mulai obat-obatan, radiasi, gizi atau faktor lainnya,” kata dr Putri panggilan akrabnya dalam sebuah diskusi yang digelar di RS Unair bersama spesialis THT dr Rosa Falerina SpTHT-KL, dr Izzatul Fithriyah SpKJ dan satu-satunya spesialis dari University Medical Centre Utrecht, Belanda, Moshe Kon MD PhD
Kendatipun penyandang kelainan Mikrotia tidak menyoal secara psikis  tentang kelainan bentuk telinga karena masih anak-anak. Tetapi, jika sudah besar dan tumbuh dewasa bedanya bentuk telinga dengan sesamanya akan bisa menganggu.

”Memang, kalau masih anak-anak mungkin tidak ada masalah ya,” kata psikiater dr Izzatul Fitriyah SpKJ mengenai kejiwaan penyandang kelainan Mikrotia.


Kondisi ini akan berlaik, katanya lebih lanjut, ketika sang penderita merambah puber dan menuju dewasa. Perbedaan bentuk telinga dengan yang lain, akan sangat menganggu ketika sadar bentuk telinganya berbeda. Terlebih, Mirkotia juga bisa menganggu sistem komunikasi. masalahnya, pendengaran dan verbal sangat berpengaruh. (ita)

Leave a Response