puanpertiwi.com– Pangeran Charles dan Putri Diana menikah pada 29 Juli 1981 di St Paul’s Cathedral, Britania Raya. Upacara pernikahan mereka memukau berjuta pasang mata, bahkan sebuah survey mencatat bahwa prosesi janji suci mereka disaksikan oleh hampir 750 juta orang di seluruh dunia.
Beberapa hari kemudian, pasangan kerajaan itu pergi ke Gibraltar untuk berbulan madu, berlayar mengarungi lautan lepas menggunakan Royal Yacht Britannia. Charles dan Diana menghabiskan 14 hari di laut, menyusuri Laut Mediterania menuju Kepulauan Yunani.
Namun di tengah momen kemesraan tersebut, ternyata terdapat ‘duri’ yang mengoyak hati seorang Diana Spencer. Dalam sebuah wawancara eksklusif, dia mengungkapkan bahwa bulan madu mereka tidak seindah yang dilihat dan dikira orang.
Dalam sebuah sesi bincang yang didokumentasikan oleh Channel 4 “Diana: In Her Own Words”, Princess of Wales itu mengaku bahwa dia selalu merasa ada orang ketiga dalam pernikahannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Putri Diana karena pada saat bulan madu, dia melihat Charles memakai sepasang manset dengan dua huruf ‘C’ yang saling menyatu –seperti logo dari perusahaan fashion ternama Chanel.
Menyadari bahwa benda itu adalah pemberian dari Camilla, mantan pacar Charles, Diana pun melayangkan pertanyaan tajam kepada sang suami. Akan tetapi Charles menampik kecurigaan istrinya dan menegaskan bahwa ia dan Camilla hanya sebatas teman dekat saja.
“Kami membuka buku harian kami untuk membahas berbagai macam hal. Lalu aku melihat dua foto Camilla masih disimpan di dalam buku harian milik Charles,” ucap Lady Di, seperti dikutip dari Express.co.uk, Kamis (30/8/2018).
“Dan pada bulan madu kami, manset itu dipakainya (Charles) di pergelangan tangan kemeja. Dua C terjalin, seperti Chanel ‘C’. Aku mengerti. Aku tahu betul apa artinya.”
“Lalu aku bertanya langsung padanya, ‘Camilla memberimu ini, kan?’ Ia menjawab ‘Ya, apa ada yang salah? Ini hadiah dari seorang teman.'”
“Kami tidak sedang saling bertengkar. Aku cemburu, sangat cemburu. Dan itu adalah ide yang bagus, dua ‘C’, tapi trik tersebut tidak terlalu cemerlang.”
Dalam serangkaian surat yang ditulis sendiri oleh Putri Diana, dia mengungkapkan bahwa bulan madunya adalah “kesempatan baik untuk melunasi utang tidurnya”.
Di tengah bulan madu ala negeri dongeng, Princess of Wales juga sedang berjuang melawan bulimia yang dideritanya. Saat bulan madu, dia sering kumat.
“Saat itu, bulimia-ku amat mengerikan, benar-benar mengerikan dan sering kumat. Empat kali dalam sehari di kapal pesiar,” akunya.
“Apa pun yang telah aku makan, aku akan memuntahkannya dan jatuh sakit dua menit kemudian. Kami bisa mengatasi permasalahan ini dan kami langsung pergi ke Balmoral dengan kapal pesiar,” lanjutnya.
“Semua orang di keluarga tahu tentang bulimia, dan semua orang menyalahkan bulimia sebagai penyebab gagalnya pernikahan kami.”
Setibanya di tempat tujuan, Diana dan Charles disambut meriah oleh penduduk Balmoral.
“Aku mendapat mimpi buruk di malam hari selama perjalanan, aku terus memimpikan Camilla sepanjang waktu. Semua orang melihatku semakin kurus, kurus dan kurus, dan aku semakin sakit, sakit, dan sakit.”
“Pada dasarnya, mereka mengira bahwa aku bisa beradaptasi sebagai Putri Wales dalam semalam.”
Wawancara bersama Putri Diana direkam antara akhir 1992 dan pertengahan 1993, bersama pelatih olah vokalnya, Peter Settelen.
Reporter: Zacky