Mata Cepat Lelah di Tempat Kerja? Waspadai Tanda Awal Presbiopia Dini
puanpertiwi.com – Di era kerja digital seperti sekarang, menatap layar selama 8 hingga 10 jam sehari sudah jadi rutinitas tak terelakkan bagi banyak profesional.
Namun di balik produktivitas tinggi itu, mata perlahan kehilangan ketajamannya tanpa disadari.
Bagi mereka yang mulai memasuki usia 30-an akhir hingga menjelang 40, kemampuan fokus pada objek dekat sering kali menurun, tanda alami dari presbiopia dini atau pre-presbiopia.
Sayangnya, banyak yang mengira itu hanya efek lembur atau mata lelah biasa.
Akibatnya, gejala seperti penglihatan kabur, mata tegang, hingga sakit kepala sering diabaikan begitu saja, padahal bisa jadi itu sinyal awal bahwa mata sedang butuh perhatian lebih.
“Tanpa disadari, bisa jadi kita sudah mulai mengalami tanda-tanda awal perubahan penglihatan, atau bahkan orang terdekat kita yang ternyata mengalaminya,” ujar Dodi Rukminto, Managing Director HOYA Lens Indonesia, produsen lensa asal Jepang.
“Biasanya ditandai dengan tulisan di handphone yang mulai tampak buram, atau mata yang cepat lelah setelah lama menatap layar. Namun banyak yang tidak menyadarinya, atau enggan memakai kacamata karena takut terlihat ‘tua’. Padahal, mata yang lelah dan tidak fokus dapat berdampak langsung pada konsentrasi, produktivitas, dan kualitas kerja,” tambahnya.
Fenomena ini menjadi perhatian dalam momentum World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia tahun ini, yang mengusung tema global ‘Love Your Eyes at Work’.
Tema ini mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mata, terutama bagi para pekerja kantoran dan professional dengan aktivitas digital tinggi, yang setiap hari bergantung pada penglihatan mereka untuk berprestasi.
Namun kenyataannya, pilihan solusi penglihatan yang ada di pasaran Indonesia saat ini belum sepenuhnya menjawab kebutuhan kelompok usia dewasa produktif (35-45 tahun) ini.
Kacamata minus hanya dapat membantu koreksi penglihatan jauh, kacamata baca hanya dapat membantu untuk aktivitas dekat, sementara lensa progresif sering dianggap sulit untuk diadaptasi bagi mereka yang baru mulai mengalami perubahan fokus.
Akibatnya, banyak orang memilih menunda, meskipun kualitas penglihatannya sudah mulai menurun.
Melihat kesenjangan kebutuhan penglihatan di era kerja digital, HOYA Vision Care terus berinovasi menghadirkan solusi yang benar-benar relevan bagi generasi profesional modern.
Saat ini, HOYA tengah menyiapkan lensa kacamata terbaru yang dirancang khusus untuk usia produktif 35–45 tahun, generasi aktif yang menuntut fokus tajam, kenyamanan maksimal, dan rasa percaya diri di setiap momen kerja.
Menjelang peluncuran inovasi tersebut, HOYA mengajak masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan momentum World Sight Day dengan langkah sederhana namun bermakna.
Periksakan mata secara rutin dan temukan solusi penglihatan optimal di optik rekanan HOYA.
Cek daftar optik rekanan HOYA di HOYA Lens Indonesia, dan mulai jaga performa visualmu sejak sekarang.
Karena mata yang sehat bukan hanya tentang melihat dengan jelas, tapi tentang menjaga fokus, performa, dan kualitas hidup di puncak produktivitas. ***
Post Comment
You must be logged in to post a comment.