Culture

Yunadi Minta Saksi Indri Disumpah Pocong

puanpertiwi.com – Dalam sidang lanjutan kasus e-KTP Setya Novanto yang menghadirkan – Terdakwa kasus perintangan penyidikan, Fredrich Yunadi, meminta perawat Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Indri Astuti, disumpah pocong. Menurut Yunadi Indri dianggap kerap berbohong ketika memberikan kesaksian terkait sakitnya Setya Novanto.
“Dia suruh sumpah pocong, Pak Hakim,” katanya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 5 April.

Kecuali minta saksi disumpah pocong, Fredrich Yunadi juga minta hakim saksi diperiksa dengan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Ini terjadi saat Fredrich Yunadi membahas luka-luka Setya Novanto yang menurutnya terdapat pada dadanya.
Menurut Fredrich Yunadi, pada saat kejadian kecelakaan, dada kiri Setya menghitam. “Apakah saksi tahu di dada sebelah kirinya ada luka hitam?” tanyanya pada perawat yang menjadi saksi itu.

Dijawab oleh Indri bahwa dia tidak melihat ada luka hitam pada dada Setya. Indri menyatakan ia tidak sendirian, namun bersama perawat lainnya, yaitu Nurul Rahmah Nuari, telah memeriksa secara detail luka-luka pada badan Setya.
Selain soal luka di dada, Fredrich Yunadi juga ngotot luka pada dahi Setya tidak hanya sebesar kuku orang dewasa seperti yang disampaikan oleh Indri. Dia kemudian menunjukkan foto Setya Novanto ketika tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, 19 November 2017. “Coba dilihat sebelah kiri jidatnya, ini bengkaknya masih gede banget,” katanya.

Kata Yunadi harusnya benjolan di dahi Setya jauh lebih besar saat kecelakaan terjadi. “Jadi kalau berobat itu seharusnya makin kempis bukan makin gede. Berarti di tanggal 16 jauh lebih besar,” ujarnya.

Atas pernyataan itu, perawat Indri tetap menegaskan bahwa benjolan pada dahi Setya Novanto saat itu tidak sampai sebesar bakpao. “Saya lihat saat itu hanya ada dua benjolan sebesar kuku saya, memanjang di dahi kiri,” ia memberikan keterangan.

Reporter : Bintang

Leave a Response