Advertisement

Workshop Public Speaking Optimalisasi Peran Guru Dan Da’i Moderasi Agama

PUANPERTIWI Jakarta — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi yang biasa disapa Gus Fahrur Rozi menilai hal ini sangat penting karena mereka menjadi rujukan pola pikir bagi para muridnya. Dan jika guru tidak moderat  mengajarkan radikal ia akan melahirkan murid-murid radikal.

” Materi penting tapi guru yang menyampaikan lebih penting. Jadi bisa diterima atau tidak tergantung yang membawakan,” kata Ahmad Fahrur Rozi

Lebuh lanjut Ia menambahkan apalagi Indonesia negara majemuk biasa jadi perbedaan dan semua harus lebih luas dan moderisasi dalam satu agama maupun berbeda agama.

Pendidikan beragama perlunya keteladanan memberikan contoh yang baik. Dimulai dari sendiri untuk bersikap adil, tidak berat sebelah, berpihak pada kebenaran dan tidak noleh intoleran dannjang ada keinginan melenyapkan satu sama lain. ” Diharapkan guru menjadi tauladan dan bisa berikan contoh dan turus mengajak orang lebih baik terutama guru di madrasah atau daerah  pasti sangat membekas.”

Sejauh berproses apa yang ideal masu dulu belumbtentu ideam masa sekarang. Artinya kita terus tumbuh dan belajar menyingkapi dengan perkembangan zaman karena ukuran di zaman dulu dan sekarang berbeda makanya guru harus belajar sepanjang hayatnya supaya selalu update.

Dikesempatan yang sama Fani Ruusul Masail, M.H  selaku Ketua Panitia menjelaskan, kegiatan perdana ini merupakan kolaborasi PBNU dan  Persaruan Guru NU (PERGUNU) dan Kementrian Agama yang diikuti para peserta se-Jabodetabek mulai dari pegawai negeri maupun non pegawai negeri dimana untuk memperluas ilmu public speaking yang sifatnya khusus Da’i dan Guru.

“Ini penting sekali karena harus dimiliki para guru dan da’i dalam hal ini bertepatan menjelang satu abad NU.”

Adapunnpara peserta akan mendapa6kan sertifikat yang memiliki nilai angka kredit. Kedepannya batch ke-2 nantinya berpusat dilokal  yang nantinya meluas seluruh Indonesia.

” Perlu diketahui seorang guru dia juga merangkap seorang da’i ditengah masyarakat wilayah masing-masing dannini tentu sangat urgent karena yang menyampaikan pada masyarakat pentingnya toleransi agar bisa lebih damai.”

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pembicara yakni KH. Ahmad Sholeh Shofyan bahwa, Guru itu adalah Da’i yang rill dan nyata yang terjun disektor yang maha penting deri tingkat elemen dakwah yang paling dasar yaitu sekolah SD, SMP, SMA.

” Kenapa kita membiat workshop?. Supaya ada transformasi dakwah secara umum dan diluar bisa disosialisasi lejih awal para guru- guru disekolah maupun da’i itu sendiri . Sehingga dakwah menyatu tidak dari jenjang sekolah SD, SMP , SMA tapi hingga masyarakat. Maka guru. adalah seorang da’i” tungkasnya.

Leave a Response