Women in Action

Teliti Kanker Payudara Dian Raih Doktor Terbaik

Surabaya, Puanpertiwi.com
Kanker payudara yang jadi salah satu pembunuh terbesar bagi perempuan di dunia sangat istimewa bagi Tri Widiandani. Ketertarikan dosen pada Fakultas Farmasi Unair dituangkan dalam bentuk riset melalui Disertassi ”Modifikasi Struktur N (Alikarbomotionil) Benzamida dan Hubungan Kuantitatif Struktur Aktvitas Sitotoksinya Pada Sel Kanker Payudara MCF-7/HER-2”.

Hebatnya lagi, riset untuk meraih gelar doktor  dilakukan pada dua negara Indonesai dan Jepang dengan empat lokasi sekaligus. Unair, UGM, Nara Institute Of Science and Technologi (NAIST) dan Hiroshima Univesity.

”Iya memang benar. Risetnya di dunia negara, Jepang dan Indonesia sendiri,” kata Dian—Pemilik Sarana Apotik (PSA) Apotek Rumaisha Surabaya mengenai obyek penelitiannya yang membuatnya harus kerap terpisah dengan buah hati dan keluarganya di Surabaya.

Hasilnya sangat membanggakan. Wanita yang juga bertindak sebagai pembina Yayasan Binar Indonesia itu meraih predikat wisudawan terbaik S3 pada Fakultas Farmasi Unair. Sekaligus wisudawan terbaik Unair dengan IPK sempurna, yakni 4.00. Sebuah angka fantastik dari seorang peneliti.

Mengenai penelitian tentang kanker payudara itu sendiri, Dian mengaku tidak mudah menjalani risetnya. Sebab, wanita kelahiran Samarindah itu harus bisa membagi waktu antara mengajar sejak tahun 2005, kuliah dan keluarga. Maklumlah, sebagai ibu, Dian harus memiliki tiga anak yang masih membutuhkan perhatian dan bimbingannya secara langsung.
Tentang penyakit yang ditakuti kaum perempuan, Dian menyatakan 30 persen kanker payudara disebabkanoleh ekpresi berlebih dari protein HER-2 dengan prognosis yang tidak baik. Pada disertasinya itu dikupas mengenai modifikasi setruktur 13 senyawa dan turunannya.

Disinggung tentang gelar doktornya, Dian mengatakan akan kembali pada aktivitasnya semula. Baik sebagai tenaga pendidik dan bagian dari keluarga dengan suami dan anak-anaknya. ”Saya sudah berhutang kepada keluarga karena sering saya tinggal untuk penelitian di dalam dan di luar negeri,” kartanya. Sehingga, katanya lebih lanjut, sekarang ini pihaknya harus lebih banyak menyisihkan waktuuntuk keluarga dan kembali ke kampus sebagai dosen.
Khusus para mahasiswa, Dian berpesan untuk menyelesaikan penelitian atau tugas kuliah dengan konsisten. Menjaga semangat dan diupayakan setiap hari harus ada progres. ”Ketika jenuh lakukan hal menyenangkan,” tambahnya memberi kiat. (ita)

Leave a Response