Health

RS Abdi Waluyo Jakarta Hadirkan Water Vapor Thermal Therapy, Bantu Penyembuhan Pembesaran Prostat, Ini Keunggulannya

puanpertiwi.com – Pembesaran prostat merupakan gejala yang umumnya diderita kaum pria saat menginjak usia  di atas 50 tahun.

Umumnya, pembesaran terjadi di bagian sentral dari kelenjar prostat yang mengelilingi saluran kencing (uretra).

Sementara itu, pasien yang menderita pembesaran kelenjar prostat yang berkelanjutan, akan memiliki kemungkinan besar ke arah yang lebih serius sampai kanker prostat.

Mengatasi masalah serius ini, khususnya di Indonesia, RS Abdi Waluyo Jakarta kini menghadirkan Water Vapor Thermal Therapy, yang merupakan terapi pembesaran prostat jinak (Benign Prostate Hyperplasia).

Dengan adanya terapi ini, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan terapi efektif pada masalah pembesaran prostat jinak.

Terapi Termal Uap Air merupakan salah satu kemajuan di bidang urologi yang mampu meminimalkan kemungkinan terjadinya efek samping pengobatan pembesaran prostat, terutama risiko disfungsi ereksi dan gangguan ejakulasi.

Selain itu, Terapi Termal Uap Air juga bisa menjadi solusi bagi pasien yang memiliki risiko tinggi untuk tindakan pembiusan dan pembedahan prostat yang lebih invasif, mungkin terkait usia, komorbiditas, atau hal lainnya.

Prosedur ini hanya membutuhkan pembiusan sedasi ringan, waktu pengerjaan yang sangat cepat (berkisar antara 10-20 menit), risiko pendarahan sangat rendah, dan waktu rawat yang singkat.

Sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan Indonesia, RS Abdi Waluyo menghadirkan layanan one-stop-care untuk pembesaran prostat jinak sehingga masyarakat Indonesia lebih mudah dalam mendapatkan solusi terbaik.

One-stop-care ini menerapkan pendekatan holistik dari hulu ke hilir, dari tahapan diagnostik sampai berbagai macam terapi yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi medis pasien.

Selain Water Vapor Thermal Therapy RSAW juga memiliki modalitas terapi terkini lainnya, seperti operasi laser prostat dengan laser Thulium (Thu: Yag) dan Thulium Fiber Laser (TFL) menggunakan teknik enukleasi prostat (ThuLEP/Thulium Laser Enucleation of The Prostate).

Semua bertujuan untuk memberikan pilihan tata laksana dan manfaat signifikan bagi perbaikan kualitas hidup pasien dengan pembesaran prostat, yang sering terjadi pada pria usia 50-an ke atas.

Dalam acara Konferensi Pers, yang bertajuk One-stop-care Untuk Pembesaran Prostat Jinak, dr. Roswin Rosnim Djaafar, MARS, CEO RS Abdi Waluyo dalam Berbagainya mengatakan, bahwa sesuai dengan visi dan misi kami, RS Abdi Waluyo berkomitmen untuk selalu berusaha memfasilitasi diri dengan peralatan medis berteknologi modern serta didukung dengan SDM yang berpengalaman memberikan hasil diagnostik yang akurat dan tepat waktu , salah satunya bagi pasien pembesaran prostat jinak.

Menurutnya, meski tidak langsung mengancam jiwa, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien.

Hal ini yang mendorong kami untuk menghadirkan perawatan terpadu untuk pasien pembesaran prostat yang dijinakkan.

“Harapan kami, ini menjadi awal yang penting dalam membantu meningkatkan kesembuhan bagi pasien pembesaran prostat jinak. Kami juga terus berupaya untuk melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai layanan yang sangat bermanfaat ini, salah satunya melalui media Gathering hari ini,” kata dr. Roswin, di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.

Pada kesempatan yang sama, dr. Rochani, Sp.B, Sp.U(K), Kepala Departemen Urologi RS Abdi Waluyo menyatakan, bahwa lemajuan teknologi bidang urologi, khususnya pada penyakit pembesaran prostat jinak, di RS Abdi Waluyo tentunya didukung oleh SDM yang handal dan teknologi yang tinggi, salah Salah satunya yaitu dengan hadirnya Water Vapour Thermal Therapy.

Terapi ini bisa menjadi opsi yang tepat, khususnya bagi mereka yang mengalami pembesaran prostat jinak pada tahap awal.

Namun, kami juga tetap fokus dengan modalitas terapi lainnya, seperti Laser dan pengobatan lainnya. Kami berharap pasien pembesaran prostat jinak akan mampu mendapatkan pengobatan yang paling tepat dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, jelas dr. Rochani.

Dalam pemaparannya, dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS, Spesialis Urologi RS Abdi Waluyo menjelaskan, bahwa pembesaran prostat merupakan hal yang umum terjadi pada dekade kelima seorang pria, dengan insidensi mencapai hampir 50%.

Dalam penjelasan dr. Adistra, prostat yang harus dipahami, merupakan organ yang hanya dimiliki oleh laki-laki, terletak jauh di dalam rongga panggul seorang pria, di antara penis dan kandung kemih.

Organ ini berfungsi sebagai kelenjar yang akan menghasilkan cairan prostat dan bersama dengan cairan dari kelenjar sekitar (vesikula seminalis) akan mengisi lebih dari 90% cairan mani/semen.

Kompleks cairan tersebut berisi nutrisi yang akan digunakan sperma untuk bertahan hidup dan membuahi sel telur/ovum.

Jadi sejatinya, cairan mani dan cairan sperma itu hal yang berbeda, cairan sperma hanya mengisi sekitar kurang dari 5% cairan mani, sisanya merupakan cairan prostat dan kelenjar sekitar.

“Tepat di bagian tengah prostat, terdapat saluran kencing/uretra seorang laki-laki,” tambah dr. Adistra.

Selain itu, terdapat juga katup kencing bagian dalam (sfingter internal) yang menempel pada prostat dan berfungsi untuk mengatur aliran keluar cairan ejakulasi dan udara kencing.

Akibatnya, jika terjadi pembesaran pada prostat, hal ini dapat menyebabkan sumbatan dan gangguan pada proses kencing. Di mana, gejala ini lazim disebut gejala saluran kemih bawah (Lower Urinary Tract Gejala/LUTS).

“Prostat pada dasarnya merupakan organ seksual seorang pria. Oleh karena itu, segala pengobatan gangguan prostat dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual pada pria. Pada prinsipnya, pengobatan gangguan berkemih akibat pembesaran prostat itu bertujuan untuk mengontrol/mengurangi pertumbuhan prostat dan melancarkan aliran kencing,” jelas dr. Adistra.

Prostat sendiri tumbuh dari stimulasi zat yang bernama Dihidrotestosteron (DHT), yang merupakan produk turunan dari hormon testosteron.

Lanjutnya, hormon testosteron sendiri merupakan hormon kepriaan yang bertugas terutama untuk menjaga fungsi seksual seorang pria, seperti gairah seksual (libido), ereksi, dan pertumbuhan seks sekunder (kumis, bulu kemaluan, dll).

Oleh karena itu, pengobatan untuk mengontrol pertumbuhan prostat akan berhubungan dengan regulasi hormon testosteron, dimana pengobatan tersebut dapat menimbulkan gangguan seksual pada pria (penurunan libido, disfungsi ereksi, gangguan mood, dll).

Sementara itu, pengobatan untuk melancarkan kencing dapat mengganggu kinerja katup kencing yang mengatur ejakulasi, sehingga dapat menimbulkan ejakulasi retrograde atau ‘ejakulasi kosong’.

Kondisi tersebut terjadi di saat seorang pria melakukan aktivitas seksual, sudah mencapai orgasme (puncak kenikmatan), tetapi tidak ada cairan mani yang bisa dikeluarkan.

“Namun, tentunya ada juga pilihan yang akan meminimalisir gangguan-gangguan tersebut” ucap dr. Adistra.

Pengobatan minimal invasif pembesaran prostat yang diunggulkan saat ini di RS Abdi Waluyo adalah dengan Terapi Termal Uap Air dan operasi Laser Prostat.

Terkait dengan hal ini, Terapi Termal Uap Air dan Bedah Laser Prostat merupakan tolok ukur tertinggi yang ada di dunia saat ini untuk pengobatan pembesaran prostat.

Salah satu inovasi terbaru pengobatan pembesaran prostat jinak yang sudah tersedia di RS Abdi Waluyo saat ini adalah Water Vapor Thermal Therapy.

Terapi ini menggunakan radio frekuensi untuk menciptakan energi dalam bentuk uap air.

Dengan bantuan instrumen khusus yang ada pada terapi tersebut dan kamera kecil yang dimasukkan ke dalam uretha, uap panas dengan suhu 103° akan disuntikan langsung ke dalam prostat pasien secara presisi.

Jumlah pemberian/perawatan yang diberikan akan bergantung pada ukuran prostat pasien dan pertimbangan klinis ahli bedah.

Struktur penting seperti katup kencing bagian dalam sebagai pengatur ejakulasi dan saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius) harus dipreservasi seoptimal mungkin untuk mengurangi risiko gangguan ejakulasi.

Adapun keunggulan melakukan tindakan Water Vapor Thermal Therapy tersebut, melalui uap panas ini akan menyebabkan kematian sel prostat secara luas dan merata karena menyebar secara konveksi.

Sel-sel yang mati perlahan akan diserap oleh tubuh, dalam 2 sampai 4 minggu keluhan pasien akan membaik, dan hasil paling optimal akan didapat sekitar 1-3 bulan pasca tindakan.

Tindakan ini juga tidak menggunakan pembiusan total ataupun tulang belakang, cukup sedasi ringan saja.

“Tindakannya juga sangat cepat, dari proses pembiusan hingga pengerjaan hanya sekitar 10-20 menit dengan pendarahan yang sangat minim. Pasien juga dapat langsung pulang segera setelah tindakan jika kondisi sudah stabil,” ungkap dr. Adistra.

Berbeda dengan teknologi terdahulu, seperti TUMT (Transurethral Microwave Thermotherapy) dan TUNA (Transurethral Needle Ablation), dimana energi disalurkan secara konduksi hanya ke titik tertentu dan tidak merata.

Akibatnya, efek pengecilan prostat tidak optimal dan memiliki angka kekambuhan yang tinggi, dengan angka retretment rate mencapai 40%, dimana Water Vapor Thermal Therapy hanya sekitar 4%.

Terapi tersebut telah diadopsi secara luas dalam praktik urologi di Amerika Serikat dan Eropa.

Saat ini, RS Abdi Waluyo juga sudah mengadopsi sistem yang sama dan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Walaupun demikian, Water Vapor Thermal Therapy sendiri direkomendasikan untuk prostat yang tidak terlalu besar, paling ideal diantara volume 30 hingga 80 ml, dengan acuan volume prostat normal berkisar dibawah 25-30 ml.

“Apakah bisa dilakukan untuk prostat yang lebih besar dari 80 ml? Bisa saja, tapi harus dirundingkan risk-benefit-nya dengan pasien dan mungkin disarankan untuk menjalani terapi lain yang lebih efektif, seperti operasi Laser Prostat” tambahnya.

Secara singkat, cara kerja Water Vapor Thermal Therapy adalah demikian: uap air yang disuntikkan ke dalam prostat akan menyebabkan kematian jaringan prostat secara luas, jaringan mati perlahan akan diserap, sehingga prostat akan mengecil.

Tindakan ini sangat cepat dengan risiko medis dan gangguan seksual yang sangat minimal.

Terapi ini dapat memutus rantai pengobatan pembesaran prostat, yang biasanya harus diminum seumur hidup dan menimbulkan berbagai konsekuensi seksual.

“Tujuan akhir yang diharapkan adalah pasien bisa terbebas dari obat, kualitas hidup pasien pun lebih meningkat, dan angka kekambuhan yang relatif minimal,” jelas dr. Adistra.

Namun perlu diingat, pilihan terapi ini tentu harus melalui asesmen yang tepat dari dokter ahli. Jika sudah dalam tahap yang parah, dimana prostat sudah terlalu besar, tentu saja perlu dilakukan jenis terapi lainnya, yaitu dengan operasi Laser Prostat.

Terapi pembesaran prostat juga dapat dilakukan melalui operasi minimal invasif dengan teknologi laser.

Thulium merupakan salah satu jenis laser terkini di dunia dan RS Abdi Waluyo memiliki 2 jenis laser Thulium, yaitu: Laser Thulium Konvensional (Kam: YAG) 200 Watt dan Thulium Fiber Laser (TFL).

Dengan kedua laser ini dapat dilakukan berbagai macam teknik pengoperasian laser prostat, seperti dengan teknik enukleasi (memisahkan daging prostat dengan kuit/kapsul prostat), yang disebut ThuLEP (Thulium Laser Enucleation of The Prostate) ataupun ThuFLEP (Thulium Fiber Laser Enucleation of The Prostate).

Selain itu, dapat juga dilakukan teknik operasi vaporeseksi (daging prostat dihancurkan menjadi uap dan dipotong), yang disebut ThuVARP (Thulium Vaporesection of The Prostate).

“Laser-laser tersebut merupakan jenis laser terbaru dengan kekuatan (Watt) yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga dapat meminimalisir pendarahan, waktu operasi lebih singkat, komplikasi intraoperasi lebih rendah, waktu penggunaan kateter kencing lebih cepat dan waktu rawat lebih cepat,” tuturnya .

Jadi secara ringkas, operasi laser Thulium prostat adalah tindakan minimal invasif (bukan operasi terbuka), menggunakan anestesi tulang belakang atau umum di ruang operasi. Jenis dan setting laser disesuaikan dengan jenis kasusnya.

Lama tindakan juga sangat tergantung dengan tingkat kesulitan kasus dan besar prostat pasien.

“Akan tetapi, risiko perdarahan dan komplikasi lebih minimal, serta pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan operasi TURP (Transurethral Resection of The Prostate) konvensional.” menambahkan.

Kelengkapan pada layanan terpadu RS Abdi Waluyo memberikan harapan baru bagi pasien dengan pembesaran prostat jinak di Indonesia.

Didukung dengan teknologi terbaru dan teknik operasi minimal invasif, serta fasilitas diagnostik terkini yang akurat dan memadai, dapat memberikan pilihan terapi yang tepat bagi pasien.

“Kami tentunya juga bangga menjadi RS swasta pertama yang memiliki Water Vapour Thermal Therapy dan berharap hal ini bisa membantu memperbaiki kualitas hidup pasien di depannya,” tutupnya.

 

Penulis: Dwi Kartika Sari

Tags : featured

Leave a Response