Culture

Perempuan Berdaya Untuk Indonesia

Puanpertiwi.com – Peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember bukanlah “Mother’s day” yang dimaknai sebagai hari istimewa untuk memberikan penghargaan kepada kaum ibu. KPPPA lebih berharap momentum Hari Ibu ini seluruh masyarakat Indonesia lebih memaknainya sebagai kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan, yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa.

“Hari Ibu diperingati sebagai momentum untuk mengenang dan menghargai semangat dan perjuangan kaum perempuan dari berbagai latar belakang dalam pergerakan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan sebagai perwujudan peran serta perempuan dalam proses pembangunan bangsa,” tutur Menteri PPPA, Yohana Yembise selaku penanggung jawab kegiatan PHI ke-89 Tahun 2017 saat melakukan konferensi pers di Jakarta, Senin (18/12).


“Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa,” tambahnya.

Menteri Yohana mengatakan pihaknya bersama dengan pimpinan organisasi perempuan, yaitu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, Bhayangkari, Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat, Kementerian/Lembaga, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, lembaga masyarakat, dunia usaha, media massa, dan seluruh lapisan masyarakat sepakat mengangkat tema “Perempuan Berdaya Untuk Indonesia” dalam PHI ke-89 Tahun 2017.

“Tema ini dipilih karena kami ingin menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia telah menempuh jalan panjang dalam mewujudkan peranan dan kedudukan perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Menteri Yohana.

Hari Ibu yang selalu diperingati setiap tahun membuktikan bahwa telah ada perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, artinya apabila perempuan diberi peluang dan kesempatan, maka mereka akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri.

Perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara juga mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change). Perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan, akses, serta peluang yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Puncak PHI ke-89 Tahun 2017 akan diselenggarakan di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat dan dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Ibu Negara.

“Raja Ampat, Papua Barat ditetapkan sebagai lokasi puncak acara PHI ke-89 Tahun 2017 karena kami ingin perempuan-perempuan dari wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal dapat merasakan kebahagiaan pada Peringatan Hari Ibu, dan Perempuan Papua Barat dapat belajar tentang pembangunan pemberdayaan perempuan dari perempuan-perempuan yang hadir dari seluruh Indonesia. Kami harapkan Peringatan Hari Ibu ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana berbagi informasi dan berbagi pengalaman serta dapat membuka peluang kerjasama di berbagai sektor pembangunan bagi kemajuan perempuan Indonesia. Selain itu, kami juga ingin membantu mempromosikan potensi wisata Raja Ampat agar menjadi destinasi wisata yang semakin mendunia,” kata Menteri Yohana.

Reporter: Dian/Sumber: KPPPA

Leave a Response