Puanpertiwi. com – Penghargaan Freedom of the City of Oxford kepada Aung San Suu Kyi secara resmi telah dihapus oleh dewan Oxford.
Menurut anggota dewan Oxford, Aung San Suu Kyi menutup mata terhadap kekerasan yang terjadi di Myanmar.
Anggota dewan Oxford sebelumnya melakukan pemungutan suara terhadap penghapusan penghargaan yang telah diberikan kepada Aung san Suu Kyi. Hingga akhirnya memutuskan secara resmi menghapus penghargaan tersebut kemarin.
Kapten militer Myanmar mengatakan kepada Paus Francis bahwa tidak ada diskriminasi agama yang terjadi di Myanmar.
Namun, lebih dari 600 ribu Muslim Rohingya telah diusir dari negara bagian Rakhine di barat Myanmar ke negara tetangga Bangladesh melalui serangkaian operasi militer yang oleh PBB dinyatakan sebagai pembersihan etnis.
Pada tahun 2012, Suu Kyi merayakan gelar doktor kehormatan dari Oxford yang diperolehnya di kampus St Hugh.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir dia telah mendapat banyak kritikan karena tanggapannya terhadap krisis kemanusiaan Rohingya.
Sejauh ini, Oxford telah memutuskan untuk tidak mempertimbangkan kembali gelar kehormatan Suu Kyi. Namun, universitas tersebut telah menyatakan keprihatinan mendalamnya atas perlakuan minoritas Rohingya di Myanmar.
Reporter: Bintang
