Women in Action

Hebatnya Naila Novaranti, Atlet Skydiving Yang Diakui Dunia, Pelatih di 46 Negara

Puanpertiwi.com.– Naila Novaranti (35) tak pernah menyangka akan kepincut dunia terjun payung. Mengawali karir sebagai sekretaris di perusahaan minyak Amerika, ia banting stir menjadi perempuan satu-satunya yang menjadi atlet Skydiving dunia. Bahkan kini, Naila telah menjadi pelatih terjun payung di 46 negara.

“Saya dulu sekretaris di perusahaan minyak. Lalu kerja di perusahaan parasut di Amerika. Karena lokasi kantor bersebelahan dengan lapangan udara, saya sering lihat teman-teman terjun payung dan merasa kayaknya asyik,” ungkap Naila.

Tahun 2009 silam, untuk pertama kali Naila terjun ditemani pelatih skydiving berpengalaman. Merasa senang dengan pengalaman tersebut ibu tiga anak itu mencoba serius menekuni hobi barunya. Tak tanggung-tanggung ia menimba ilmu di USPA (United States Parasut Association) Amerika Serikat.

Nail kemudian tergabung bersama tim Skydiving Internasional Simba sebagai atlet. Ia bersama tim Simba rutin mengikuti ajang Skydiving berskala Internasional di Amerika Serikat. Ia pernah meraih prestasi tertinggi juara 1 di kelas AA dua tahun lalu. Bersama tim setiap bulannya rutin mengikuti kejuaraan.
Hebatnya, dari olahraga ekstrem ini ia didapuk sebagai pelatih terjun payung di 46 negara serta dipercaya melatih anggota Kopassus Indonesia. “Saya pelatih untuk kejuaraan Military International. Biasanya mabes TNI meminta saya menggiring mereka,” kata dia.

Namun jangan kira Naila menjalani profesinya dengan mulus, ia pun pernah mengalami risiko di balik olahraga berbahaya ini. Salah satunya cedera patah tulang di bagian tangan dan kaki yang membuatnya harus vakum selama enam bulan untuk memulihkan kondisi. “Tangan dan kaki saya pernah patah, tulang ekor bermasalah. Dua minggu lalu malah parasut saya tidak bisa dibuka, padahal sudah dekat 700 kaki dari darat,” kisahnya lagi.

Kejadian itu Naila mengaku membuatnya sempat trauma. Namun berkat kecintaannya di profesi tersebut ia berhasil mengatasi rasa takut yang sempat membelenggunya. “Kalau ditanya takut, sampai sekarang juga masih takut apalagi pas parasut sempat tidak kebuka,” ceritanya.
Hebatnya, meski kepiawaiannya dalam Skydiving diakui dunia Internasional, Naila tidak tertarik berpindah kewarganegaraan. Sejak menikah dengan Christoper David, seorang tentara Inggris, Naila justru sering rindu dengan Indonesia, sehingg sering bolak-balik Indonesia-Amerika beberapa kali dalam setahun. “Saya bangga sebagai warga negara Indonesia, saya selalu menyematkan lambang bendera Indonesia di bagian lengan kostum saat perlombaan,” ujar ibu tiga anak tersebut.

Reporter: Eva

Tag: sky diving, perusahaan, menekuni, belenggu, kepiawaian

Leave a Response