Shop

Hari Makanan Pedas 2024, Intip Kisah Penjual Makanan Pedas Raup Omzet Ratusan Juta

puanpertiwi.com – Industri makanan memiliki peran yang besar dalam ekonomi Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal III 2023, industri makanan dan minuman tumbuh 3,28% dibandingkan kuartal III 2022.

Di sisi lain, makanan pedas merupakan salah satu bagian dari kehidupan banyak masyarakat Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari sejarah Indonesia sendiri yang dikenal karena kekayaan dan keanekaragaman rempah-rempahnya, salah satunya cabai sebagai bumbu makanan.

“Menyambut Hari Makanan Pedas 2024, Tokopedia melalui berbagai inisiatif mengajak masyarakat Indonesia untuk merayakan beragam hidangan pedas yang dihasilkan oleh para UMKM lokal. Mengingat UMKM lokal, termasuk dari industri makanan dan minuman, menyokong lebih dari 60% dari PDB nasional,” ujar Category Development Senior Lead Tokopedia, Revie Jefta Akhwilla.

“Salah satu contoh inisiatif kami untuk para UMKM lokal makanan dan minuman adalah Tokopedia NYAM!, dimana masyarakat bisa menemukan berbagai produk makanan, termasuk makanan pedas dan sejenisnya, dari berbagai wilayah di Indonesia,” jelas Revie.

Tren Belanja Online Makanan Pedas sepanjang 2023 di Tokopedia
Sepanjang 2023 (data periode Januari-September 2023 dibandingkan Januari-September 2022), Tokopedia mencatat tren belanja online yang menarik seputar makanan pedas.

“Tokopedia melihat penjualan berbagai produk makanan pedas termasuk sambal seperti sambal bawang, sambal terasi hingga sambal cumi, mengalami rata-rata kenaikan lebih dari 4 kali lipat sepanjang 2023 dibandingkan 2022,” ujar Revie.

“Selain itu, Tokopedia mencatat Papua Barat sebagai salah satu daerah dengan kenaikan tertinggi untuk pembelian makanan pedas melalui Tokopedia, yaitu dengan peningkatan lebih dari 10 lipat sepanjang 2023 dibandingkan periode yang sama di 2022,” tambah Revie.
​​
Dalam rangka merayakan Hari Makanan Pedas Sedunia 2024, Tokopedia pun membagikan kisah sukses pelaku usaha Oelek dan Mr Crispy yang memberdayakan para petani lokal cabai, dan meraih omzet yang signifikan dengan memanfaatkan kampanye Tokopedia NYAM!.

Berawal dari membantu bisnis orang tua bangkit dari pandemi, kini usaha sambal Oelek bisa meraup omzet ratusan juta lewat Tokopedia.

Tumbangnya usaha restoran keluarga di awal pandemi mendorong Carel Setiawan mencari berbagai cara agar usaha orang tuanya bisa bangkit kembali. “Awalnya saya banyak mencoba, mulai dari jualan siomay secara online lewat Tokopedia. Akhirnya kami mencoba jualan sambal dan ternyata hasil penjualannya bagus. Bisnis sambal yang dijuluki ‘Oelek’ akhirnya ditekuni secara online sejak tahun 2021,” jelas Carel Setiawan selaku Pemilik Usaha Oelek.

Awalnya, Oelek menjual produk sambal teri, sambal kecombrang dan sambal terasi. “Seiring berjalan waktu, kami makin semangat untuk berinovasi agar beda dari yang lain. Pada awal 2022, menghadirkan lebih banyak varian, mulai dari sambal cumi, sambal ayam suwir dan sambal se’i sapi. Kami pun membuat tagline ‘Lauk Disambelin, Bukan Sambel Dilaukin’ karena kami ingin memastikan pembeli bisa mendapatkan potongan besar lauk dalam satu porsi sambal,” jelas Carel.

“Bahan baku sambal Oelek didapatkan langsung dari beberapa pelaku usaha di pasar tradisional, yaitu Pasar Lama Tangerang dan Pasar Cikokol. Untuk varian produk Oelek lainnya kami menggandeng pelaku usaha daging hingga 15 orang,” ungkap Carel.

Selain lebih banyak varian produk, Carel juga mulai menekuni proses pengolahan yang lebih canggih agar produk Oelek makin tahan lama. Misalnya, Carel memanfaatkan proses pasteurisasi untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan mikroba, agar sambal Oelek bisa tahan 3 bulan. Carel pun mulai menggunakan proses sterilisasi sehingga sambal Oelek bisa tahan 1 tahun.

“Penjualan toko online kami di Tokopedia bisa melesat hingga lebih dari 11,5 kali lipat sepanjang 2023 dibandingkan 2022. Omzet bulanan Oelek di Tokopedia juga mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan berkat kampanye ‘Beli Lokal’ milik Tokopedia dan TikTok bisa mendongkrak penjualan Oelek naik hingga 3 kali lipat, khususnya saat Harbolnas 12.12 tahun 2023, dibandingkan hari-hari biasanya,” tambah Carel.

Kisah sukses penjual makanan pedas Mr Crispy besutan Andrianto Sunggoro, mantan sales perabotan rumah tangga dari Singkawang Kalimantan Barat.

Tanpa bermodal pengetahuan seputar dunia bisnis kuliner, Andrianto Sunggoro memutuskan untuk mendirikan usaha restoran ayam geprek pada 2016. Awalnya, Andrianto berkarir sebagai sales perabotan rumah tangga di Singkawang, Kalimantan Barat. Namun, setelah sekian lama, Andrianto dengan nekad memutuskan untuk memulai hal yang baru.

“Di sisi lain, saat pandemi datang, usaha restoran ayam geprek saya terpaksa tutup. Saat itu, saya pun tidak paham cara menggunakan platform online. Akhirnya saya mencoba ‘menghidupkan’ kembali Mr Crispy dengan berjualan sambal secara online, salah satunya di Tokopedia, yang ternyata sangat diminati oleh masyarakat,” ujar Andrianto Sunggoro, Pemilik Usaha Mr Crispy.

“Kini, walau hampir seluruh cabang restoran Mr Crispy tutup akibat pandemi, kami sangat bersyukur kehadiran platform online, seperti Tokopedia, telah membawa rezeki lebih banyak bagi Mr Crispy. Berkat Tokopedia, Mr Crispy bisa mendapatkan omzet bulanan hingga ratusan juta rupiah. Sedangkan kenaikan omzet saat ini dari keseluruhan penjualan online mencapai 10 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi lalu,” ungkap Andrianto.

Dalam memproduksi berbagai varian Mr Crispy, Andrianto bekerja sama dengan sejumlah penjual cabai dan bawang dari pasar tradisional di DKI Jakarta. Andrianto terus menghadirkan berbagai varian rasa Mr Crispy yang menjadi pilihan masyarakat. Misalnya, sambal cumi dan lauk cepat saji menjadi beberapa produk paling laris Mr Crispy di Tokopedia.

“Kampanye Beli Lokal pada 12.12 tahun 2023 yang digencarkan Tokopedia bersama TikTok juga sangat berpengaruh secara positif bagi penjualan Mr Crispy. Omzet Mr Crispy melejit hingga Rp300 juta lewat Tokopedia dan TikTok saat Harbolnas 2023 lalu,” tutup Andrianto.***

Tags : featured

Leave a Response