Celeb & Royals

Gara-Gara Ini Pangeran Charles Nangis dan Mengadu ke Camilla

puanpertiwi.com – Dalam biografi baru Pangeran Charles, penulis investigasi top Inggris mengungkapkan bagaimana seorang Pangeran yang frustrasi dan marah dan memutuskan untuk me`labrak` ibunya di Balmoral saat larut malam.
Malam Charles siap menghadapi ibunya, Ratu Elizabeth untuk menuntut agar Ratu mengakhiri permusuhannya dengan wanita yang dicintainya, Camilla Parker Bowles.

Soalnya, selama bertahun-tahun, baik Ratu dan neneknya menolak berhubungan dengan nyonya Charles.
Mereka tidak menginginkan Camilla hadir pada fungsi kerajaan manapun, baik formal maupun informal. Dan mereka secara aktif tidak menyetujui hubungan Charles dengannya.

Dan pada musim panas 1998 itu Camilla sudah sampai pada puncak kesabarannya. Karena jawaban Charles yang terus-menerus mengatakan bahwa Camilla harus bersabar.

“Kalau kau pergi ke teater bersama teman-teman, mengapa saya tidak bisa ikut?” kata Camilla.
Camilla juga ingin bertemu William dan Harry, Dan ikut Charles berlibur. Camilla tidak melihat alasan mengapa setelah hampir setahun sejak kematian Diana, ia tetap tidak bisa berdekatan dnegan keluarga kerajaan? Hanya Charles yang tahu alasannya. Hanya atas ijin Ratu, Camilla bisa berbaur dengan keluarga kerajaan yang lain.
Charles yang terdesak oleh Camilla, akhirnya memutuskan menemui Ratu larut malam itu juga.
Harapannya adalah bahwa Ratu, yang jarang ikut campur, setidaknya tidak secara langsung melarang anggota keluarga kerajaan lainnya.

Tetapi apa yang diterimanya, sangat mngejutkan Charles. Ratu dengan tegas menjawab bahwa dia tidak membenarkan perzinahannya dengan Camilla. Ratu bilang tidak bisa memaafkan Camilla karena tidak mau meninggalkan Charles sendirian agar hubungan Charles dengan Diana membaik.

Ratu bahkan melampiaskan amarahnya karena Charles telah berbohong tentang hubungannya dengan yang dia sebut ‘wanita jahat itu’. Ratu masih menambahkan: ‘Saya tidak ingin ada hubungannya dengan dia.’

Menemukan sikap permusuhan dari ibunya yang dahsyat itu, Charles melarikan diri. Dalam kondisi perasaannya yang rapuh, ungkapan – ‘wanita jahat itu’ – tak terlupakan bagi Charles. Sambil menangis, dia menelepon Camilla.

Ketidaksetujuan Ratu terhadap Camilla tidak hanya karena alasan moral. Dia juga geram dengan karakternya yang terpapar di kaset ‘Camillagate’ yang terkenal enam tahun sebelumnya, bahwa dia adalah seorang nyonya yang lihai.
Sambutan Camilla, lebih daripada yang dilakukan oleh Diana.
Camilla segera menyambutnya dengan kata-kata yang tak bakal dilontarkan oleh Diana.
“Oh Sayang, aku mencintaimu…aku membutuhkanmu, selamanya.”
Diana kurang cerdas untuk membuat pernyataan yang begitu terbuka dan romantis.

Camilla memahami, Charles tidak pernah memiliki perhatian dari ibunya. Charles tidaka memiliki tempat curhat. Bahkan pada istrinya, Diana sekali pun. Justru Camilla lah yang cukup cerdas memanfaatkan hal ini.
Dengan penuh perhatian dan kelembutan, Camilla mendengarkan keluhan sang Pangeran. Bahwa baik Diana maupun Ratu tidak pernah peduli dengan kebutuhannya. Ibunya bahkan memindahkannya ke Clarence House, kemudian ke rumah neneknya, setelah berpisah pada tahun 1992 dari Diana.

Seperti ditulis dailymail, Ratu merasa bahwa dia harus ditegur. Situasi lebih buruk karena nenek tercinta Charles/ Ibu Suri juga tetap menentang Camilla.

Semua sikap dari anggota kerajaan terhadap Camilla, justru membuat Charles makin dekat dnegan Camilla. Camilla tahu benar bagaimana memenangkan hati snag pangeran.

Reporter : gilz

Leave a Response