Culture

Fobia Takut Bahagia Sering Dialami Pada Usia Produktif

puanpertiwi.com – Jika kita mendengar kata fobia, yang terlintas umumnya adalah hal-hal yang menyeramkan, takut pada binatang melata,takut ketinggian, hingga takut akan kematian. Namun, ternyata manusia tidak hanya punya rasa takut pada hal-hal yang menyeramkan. Yang sebaliknya pun, juga merasa takut.

Ada satu jenis fobia yang sering dialami mereka yang berusia produktif, yaitu cherophobia. Cherophobia berasal dari bahasa Yunani “cha`iro” yang artinya suka cita. Jadi, cherophobia dapat disimpulkan orang-orang yang memiliki keengganan untuk berbahagia atau takut bahagia.

Pengidap cherophobia merasa bila mereka terlalu bahagia dalam kehidupannya, maka sesuatu hal yang buruk akan segera terjadi.
Penderita cherophobia bukan orang yang selalu murung, ia juga ceria. Hanya saja, ia cenderung menghindar setiap kali ada aktivitas yang membawa rasa bahagia dan senang.

Bahkan, sang penderita juga ada kemungkinan menolak kesempatan-kesempatan emas yang datang padanya karena takut akan perubahan yang positif akan diikuti oleh hal-hal yang buruk.

Penyebab fobia ini adalah karena faktor eksternal, seperti trauma fisik atau emosional akan kejadian masa lalu dan faktor internal, seperti kepribadian atau genetik.

Umumnya, fobia ini terjadi pada seseorang dengan kepribadian introvert. Hal itu karena seseorang yang memiliki kepribadian introvert lebih suka berkegiatan sendiri. Tipe lain yang perfeksionis juga memilik peluang yang sama besarnya untuk menderita fobia ini.

Menurut mereka bersenang-senang adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang yang pemalas dan tidak produktif. Oleh sebab itu, mereka cenderung menghindari aktivitas yang diasosiasikan dengan rasa bahagia.

Nah, ini ciri-ciri mereka yang mengalami cherophobia: Menolak bergabung dengan aktivitas yang menyenangkan. Merasa cemas saat diundang ke acara perkumpulan. Melewatkan kesempatan-kesempatan positif karena takut sesuatu yang buruk akan terjadi
Merasa jadi orang jahat bila terlalu bahagia. Menganggap bahagia adalah upaya yang menghabiskan waktu dan sia-sia.
Tapi tak usah khawatir. Ada cara jitu mengatasi hal ini. Di antaranya : Penderita harus belajar untuk mengontrol rasa cemas dan paniknya ketika dihadapkan dengan rasa bahagia.

Ada beragai macam relaksasi yang dapat dipelajari pengidap cherophobia, seperti teknik pernapasan atau meditasi yang mampu menenangkan rasa cemas yang dialami. Selain itu, juga bisa belajar melakukan aktualisasi diri agar dapat fokus pada masa kini tanpa khawatir yang akan terjadi di masa depan.
Kalau hal ini belum bisa membawa hasil, sebaiknya konsultasi ke psikolog.

Reporter : Bintang

Leave a Response