Women in Action

Farwiza Farhan, Penjaga Kawasan Hutan Leuser, Aceh

Puanpertiwi.com –  Konsistensi seorang Farwiza Farhan hampir 7 tahun ini menjaga kawasan Leuser membuatnya diundang berbicara di Gedung Royal Geographical Society, London. Ia dianugerahi penghargaan lingkungan internasional Whitley Awards alias Green Oscar untuk kategori Konservasi Habitat Orang Utan, dari Whitley Fund for Nature (WFN), Inggris. Penghargaan ini diikuti 130 kandidat dari seluruh penjuru dunia.

Dari penghargaan itu ada hadiahnya 35.000 poundsterling atau sekitar Rp 520 juta. Hadiah itu kata Wiza, sepenuhnya untuk membiayai konservasi lingkungan serta pembentukan tim patroli berbasis masyarakat,”

Sejak tahun 2011 sampai sekarang Wiza mengabdikan dirinya di kawasan hutan Leuser. Sebelumnya di Australia, ia bekerja di perusahaan lingkungan terkemuka dengan gaji puluhan juta per bulan. Namun katanya karena kebijakan mereka yang bertentangan dengan prinsipnya mendorongnya untuk pulang ke Indonesia dan mengabdikan diri ke tanah kelahirannya, Aceh.

PhD dari Fakultas Antropologi Budaya dan Studi Pembangunan di Radboud University Nijmegen, Belanda, itu awalnya bergelut di Aceh, tepatnya di Stasiun Riset Ketambe. “Dan saya melihat kawasan itu makin banyak yang alami kerusakan termasuk pada terumbu karang yang pada awal saya kunjungi tahun 2000 masih sangat indah dan terjaga.”

Ketika pemerintah menghentikan operasi badan pengelola tersebut, ia memutuskan tetap tinggal. Bahkan menggunakan simpanan uangnya untuk bekerja melindungi kawasan Leuser yang menjadi tempat terakhir di dunia bagi badak, gajah, orang utan, dan harimau hidup bersama. Wiza dan beberapa teman membangun yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh disingkat HAkA. “Lewat HAkA kami mendorong peran serta masyarakat Aceh untuk meningkatkan fungsi lingkungan hidup bagi ekosistem di sekitarnya dan tidak membiarkan perusahaan sawit dan tambang raksasa merusak tanah Aceh.”

Bekerjasama dengan beberapa NGO, nasional dan internasional, konsisten sampai saat ini menyelamatkan kawasan Hutan Leuser dan memberdayakan masyarakatnya, mengantar Wiza meraih Whitley Award.

Rdh

Leave a Response