Health

Dari Kasus Bunuh Diri Jonghyun SHINee, Ini Tanda-Tanda Seseorang Alami Depresi

Puanpertiwi.com – Surat terakhur Jonghyun, disimpan Nine9 dari grup Dear Cloud. Melalui akun Instagram-nya, Nine9 sudah meminta izin kepada keluarga untuk merilis surat terakhir vokalis utama Shinee itu kepada publik.

“Aku hancur. Depresi yang perlahan menggerogotiku akhirnya menghancurkanku seutuhnya. Dan aku tak bisa melawannya,” tulis pesan dari Jonghyun.

Menurut psikiater, kematian sosok idola seperti Jonghyun ini kembali mengingatkan tentang bahaya depresi dan bunuh diri pada dewasa muda.

“Sy bukan penggemar KPop tapi kasus dugaan bunuh diri pada para bintang KPop ini mmg perlu menjadi pelajaran kita semua. Depresi bisa terjadi pd siapa saja, percobaan bunuh diri bisa terjadi pd bbrp kasus depresi. Pahami depresi, jgn sampai org2 tercinta kita mengalaminya,” tutur dr Andri, SpKJ, FAPM dalam cuitannya di akun twitternya, dikutip puanpertiwi.com Senin, (19/12).

dr Andri juga mengatakan, ketika seseorang dituntut untuk menjadi sempurna tetapi merasa tidak bisa melakukannya, maka ini bisa memicu munculnya depresi.
Hal ini serupa seperti yang diungkapkan Jonghyun dalam surat terakhirnya:

“Apa yang bisa kukatakan? Tolong bilang padaku aku sudah melakukan yang terbaik. Semua yang kulakukan sudah cukup baik. Bilang padaku aku bekerja dengan baik. Walaupun kau tak bisa tersenyum, jangan salahkan diriku. Kau sudah melakukan yang terbaik, kau bekerja dengan baik.”

Dalam hal ini terlihat bahwa depresi bisa menyerang siapa saja. Depresi atau gangguan psikis ini bisa terjadi pada siapa saja dan tidak memandang gender maupun usia. Jonghyun SHINee pun bercerita pada sahabatnya jika Ia telah alami depresi sejak lama.
Bahaya dampak pengaruh depresi terhadap kesehatan baik kesehatan jasmani terlebih untuk kesehatan mental psikologisnya memang tidak boleh dianggap remeh oleh siapapun. Jika dibiarkan penderita depresi bisa berusaha untuk mengakhiri hidupnya.

Pengertian depresi dan definisi dari depresi ini sendiri menurut medis dan kesehatan adalah merupakan gangguan mental yang terjadi karena beberapa kondisi yang turut mempengaruhinya. Gangguan depresi biasanya mempengaruhi masalah suasana hati, pikiran dan perasaan.

Stres yang menimpa begitu banyak orang adalah suatu keadaan batin yang diliputi rasa kekawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh seseorang yang mengalaminya.

“Untuk sebagian orang, depresi adalah penyakit seumur hidup dan kami sendiri belum mengetahui mengapa bisa seperti itu,” terang Lon Schneider, seorang profesor psikiatri, saraf dan gerontologi di Keck School of Medicine di University of Southern California.

Tanda gejala ciri depresi

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM-V), diagnosis depresi dapat diberikan (hanya melalui pemeriksaan oleh profesional, seperti psikolog/ psikiater!) jika terjadi kemunculan atas setidaknya 5 gejala dari set gejala berikut selama dua minggu berturut-turut:

– Merasa tertekan (sedih, kosong)
– Kehilangan minat beraktivitas
– Nafsu makan/ berat badan terganggu
– Masalah tidur
– Gangguan psikomotorik
– Merasa lelah atau tidak berenergi
– Merasa tidak berharga/ bersalah
– Sulit berpikir/ konsentrasi/ mengambil keputusan
– Berpikir tentang kematian atau mencoba bunuh diri.

Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya mengganggu fungsi harian dan menurunkan produktivitas orang yang mengalaminya. Keparahan tingkat depresi dapat ditentukan oleh jumlah gejala yang muncul dan intensitasnya.
Untuk itu, jika Anda mungkin alami gejala-gejala diatas, perlu diingat bahwa penanganan depresi, terutama yang bersifat kronis, bisa dikonsultasikan dengan profesional, seperti psikolog atau psikiater.


Namun, ada juga cara-cara sederhana yakni, Anda bisa berusaha bercerita kepada orang terdekat tentang apa yang Anda alami, serta berusaha memperkuat keimanan Anda.

Reporter: Dian

Leave a Response