Celeb & Royals

Benarkah Putri Margaret Tergila-gila Dan Tidur Dengan Pilot RAF Saat Usia 17?

Puanpertiwi.com – Jauh sebelum Putri Diana atau pun Kate Middelton lahir, bunga kerajaan Inggris yang populer adalah Putri Margaret. Putri ini lincah, cantik, glamor dan memiliki pesona luar biasa. Ia juga keras kepala dan karenanya apapun yang diinginkannya pasti kesampaian. Demikian seperti yang ditulis Brown, kolumnis dailymail.

Kisah cintanya pun l;uar biasa. Mirip dongeng dalam buku cerita.
Ketika Putri Margaret berusia 17 tahun, ia hadir dalam peluncuran pertama kapal berbobot 28.700 ton di Belfast.

Putri Margaret, ditemani oleh pengawal kerajaan, Kapten Pilot RAF Peter Townsend. Acara berlangsung meriah, Warga bertepuk tangan, dan seorang kadet mempersembahkan sebuah buket bunga untuk sang Putri.

Penduduk Ulster itu menganggap putri Raja George VI ini sebagai sosok yang sederhana, polos dan sedang mulai belajar bertugas sebagai anggota kerajaan.

Namun mereka tidak tahu bahwa kehadiran putri dan pengawalnya itu membawa sesuatu rahasia. Kisah cinta terlarang yang menyala-nyala dari sang putri yang glamor ini.

Hal ini ditayangkan dalam sebuah episode dalam drama seri Netflix The Crown. Serial yang mengisahkan perjuangan Ratu Elizabeth dari Inggris.

Kisah cinta Putri Margaret dengan sang Kapten telah sering diulang. Dan rasanya tak ada yang baru setelah 60 tahun kemudian.

Namun biografi baru tentang Margaret – Ma’am Darling: 99 Glimpses Of Princess Margaret – yang ditulis oleh kolumnis Daily Mail Craig Brown, menemukan sesuatu yang baru. Informasi yang mengejutkan.

Ketika Putri Margaret meluncurkan kapal Union-Castle pada tanggal 16 Oktober 1947, diduga sebenarnya ia sudah lama menjalin hubungan dengan Peter Townsend.
Karena saat kunjungan ke galangan kapal itu, ada informasi bahwa Peter Townsend meminta agar kamarnya dipindah ke sebelah kamar Putri Margaret. Keduanya memang menginap di Kastil Hillsborough, tempat tinggal resmi gubernur di Belfast. Padahal sebelumnya, kamar Peter dialokasikan di tempat lain.

Kini setelah 70 tahun, orang mulai curiga, ada apa seorang pria yang sudah menikah yang berusia 30-an meminta agar berada di tempat yang dekat dengan seorang gadis berusia 17 tahun?

Dan terungkap pula sang putri memberikan sampanye ke kamar sang kapten, dengan rasa gugup luar biasa.
Jauh sebelum tahun 1947 itu. Raja Inggris berkunjung ke negara bagiannya di Afrika Selatan, membawa para putrinya serta pengawalnya Peter Townsend.
Tinggal di negeri yang jauh, dengan suasana protokol dan upacara resmi kenegaraan yang itu-itu saja, membuat Putri Margaret yang waktu itu berusia 14 tahun menjadi bosan.

Untunglah ada sang pengawal. Keduanya sering pergi bersama untuk berwisata ke negara-negara yang dikunjungi raja selama 3 bulan itu.
Dan pada seorang teman yang tak mau disebut namanya, Putri Margaret sendiri mengaku, ‘Kami berkuda setiap pagi di negara yang indah itu, dalam cuaca yang luar biasa. Saat itulah aku benar-benar jatuh cinta padanya.”

Posisi Peter Townsend ketika itu sebagai Wakil Kepala Rumah Tangga Raja. Sikapnya yang ramah dengan cepat merebut hati keluarga kerajaan. Peter menjadi anggota staf Raja yang populer. Dia berkuda menemani para putri, menerbangkan pesawat udara mereka, bermain canasta dengan sang ratu dan melakukan gathering di istana.
Tak ada seorang pun yang curiga kalau akan terjalin hubungan cinta dengan putri yang baru berusia 14 tahun. Apalagi dia sudah menikah. Istri dan anak-anaknya tinggal di wisma yang elit dan nyaman di istana Windsor. Ratu dan para putri sering berkunjung ke rumah keluarga Townsend.

Sebelum perselingkuhan Peter Townsend tersiar di publik, saat Penobatan Ratu Elizabeth pada tanggal 2 Juni 1953, Margaret terlihat dengan lembut menyeka debu dari kerah kemeja Peter.

Dua tahun kemudian istana geger, Peter Townsend menceraikan istrinya Rosemary karena dia dan sang Putri ingin menikah. Klimaks terjadi pada tanggal 31 Oktober 1955. Margaret mengumumkan bahwa, ‘mengingat ajaran Gereja bahwa pernikahan dalam agama Kristen tidak dapat diceraikan, dan menyadari kewajiban saya sebagai anggota kerajaan, saya telah memutuskan untuk mempertimbangkan hal ini,’ artinya Margaret tidak akan menikahi pria yang berpisah karena perceraian hidup.
Yang tak diungkap adalah bahwa kalau Margaret menikahi Townsend maka dia akah kehilangan status kerajaan, fasilitas dan tunjangannya.

Townsend mengaku belum serius tentang perasaan romantisnya pada sang Putri sampai tahun 1951, saat Putri berusia 21 tahun dan Peter dengan aman bercerai.
Satu orang yang amat sangat terluka. Tentu saja itu adalah Rosemary Townsend, putri seorang brigadir, yang menganut pandangan kuno. Bahwa dia harus melindungi Keluarga Kerajaan dari skandal. Ia menolak untuk menceraikan Townsend dan mengakui bahwa Margaret dalam skandal suaminya, bukanlah Putri Margaret tapi wanita lain.
Dia bahkan membiarkan dirinya dituduh menjadi ‘pihak yang bersalah’, dan mengakui perzinahan dengan pria yang kemudian menjadi suami keduanya.
Suami keduanya, bankir John de Laszlo, memiliki dua anak, sebelum mereka juga bercerai.
Anak-anak Townsend merasa tidak nyaman karena ibu mereka mengaku bersalah demi melindungi kehormatan Keluarga Kerajaan.

Tentang affair di Belfast, saat Margaret dan Peter berada dalam kamar yang berdekatan, seorang teman dekat Margaret mengatakan: ‘Ia bermain api, risiko mengerikan untuk reputasinya dan keluarga kerajaan. Setelah bertemu dengan Peter Townsend, saya akan terkejut jika dia tidur dengan Putri saat dia masih sangat muda.”
Margaret dan Townsend bertemu lagi 37 tahun setelah perpisahan mereka. Peter telah bahagia menikah dengan Marie-Luce Jamagne dari Belgia, dimana dia tinggal di Prancis dan memiliki seorang anak perempuan.

Keduanya berbicara dengan keintiman yang sama seperti sebelumnya.
Saat itu tahun 1992, Peter berada di London untuk menghadiri reuni kru Keluarga Kerajaan pada tahun 1947. Untuk menghindari perhatian media, Margaret menolak hadir, namun mengundang Townsend untuk minum teh.

 

Margaret meninggal 2 tahun kemudian, namun ia masih menyimpan surat-surat Peter.
Margaret telah memutuskan surat itu bar bisa dibaca pada tahun 2030.
Nah, 13 tahun lagi benarkah tuduhan bahwa Putri tidur dengan Kapten Peter Townsend di Belfast bakal terjawab kebenarannya!

Reporter : Bintang

Leave a Response