Culture

21 Remaja Indonesia Merasakan ‘Sehari Jadi Menteri’

Jakarta, Puanpertiwi.com – Sebanyak 21 remaja Indonesia terpilih untuk bisa merasakan posisi sebagai jajaran tertinggi di Kementeri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selama satu hari. Satu orang diantaranya, yaitu Ayu Juwita dari Sumatera Utara terpilih untuk menjadi Menteri PPPA.

Acara ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 11 Oktober. Kegiatan yang diusung oleh Plan Internasional kembali menggelar kegiatan ini guna memberikan kesempatan bagi remaja khususnya perempuan untuk belajar jadi pemimpin. Remaja-remaja tersebut berasal dari berbagai wilayah Indonesia.

Sebanyak 21 remaja berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan, terutama menyangkut hal yang berdampak pada kehidupan anak perempuan. Berlokasi di gedung Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, Ayu Juwita dan 20 remaja lainnya menjadi Menteri dan memimpin rapat pimpinan bersama Sekretaris Menteri, Deputi dan Asisten Deputi selama satu hari, Rabu (11/10).

“Kami bangga dengan 21 anak yang sudah terpilih. Mereka berhasil menghasilkan 9 rekomendasi mendasar yang ditunjukkan untuk KPPA sendiri. Tak hanya itu, rekomendasi tersebut dikemas dengan bahasa dan ide yang kreatif sesuai dengan ramaja. Semoga dari rekomendasi tersebut dapat tercapainya harapan Indonesia Layak Anak di tahun 2030 mendatang,” ujar Leny N Rosalin selaku Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak Republik Indonesia.

Sebelum bisa menempati posisi tersebut, mereka harus melewati tahap seleksi dahulu. Dari 1.800 kandidat, tersaring menjadi 50 finalis. Lalu para kandidiat diminta untuk membuat video blog atau vlog berdurasi 90 detik untuk menyuarakan pendapatnya jika menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Mereka diminta pendapat mengenai penghentian praktik pernikahan usia anak di Indonesia.

Bersama Plan Internasional Indonesia bersama dengan Aliansi AKSI dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anka memilih 11 video blog terbaik, serta 10 video blog yang terpilih dengan jalur khusus untuk memastikan bahwa penyelenggara mendorong partisipasi aktif anak dan kaum muda yang tidak memiliki akses karena kondisi tertentu, misalnya tinggal di daerah terpencil.

“Saya senang dan bangga bisa terpilih menjadi Menteri KPPA selama satu hari. Bisa merasakan sebagai bu Yohana Yambise merupakan suatu pengalaman terhormat dan berharga bagi saya. Tidak hanya berheti di hari ini saja, ke depannya saya juga akan terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak dilingkungan sekitar saya. Saya akan merangkul orang-orang disekitar saya untuk mengkampanyekan larangan perkawinan usia anak,” ungkap Ayu Juwita, selaku Menteri PPPA Sehari.

Sebelum menjalankan peran “Sehari Jadi Menteri”, mereka telah mendapatkan pelatihan dasar kepemimpinan dasar selama tiga hari, 7-9 Oktober 2017 di Leadership Camp. Mereka belajar mengenai berbagai keterampilan kepemimpinan. Mereka juga diberikan pembekalan mengenai organisasi di Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta isu-isu hak anak dan kesetaraan gender, terutama isu yang berkaitan dengan pencegahan pernikahan usia Anak.

“Kami berharap setelah menjalani kegiatan “sehari Jadi Menteri”, remaja yang terpilih dapat menjadi agen perubahan (agent of change) di daerahnya untuk mendukung pencegahan perkawinan usia anak. Karena itu, sebagai organisasi yang peduli terhadap hak-hak anak, kami ingim masyarakat Indonesia sadar tentang hak-hak anak perempuan termasuk haknya untuk tidak menikah saat mereka masih usia anak,” ujar Wahyu Kuncoro selaku Program Manager Plan International Indonesia.

Reporter: Dian

Leave a Response