Perempuan Wajib Tahu! Perdarahan Menstruasi Berat Jadi Salah Satu Penyebab Kanker Rahim atau Serviks, Bagaimana Cara Penanganannya?

puanpertiwi.com – Tak sedikit mitos tentang kanker rahim atau serviks beredar di tengah masyarakat.

Misalnya, ada dugaan bahwa dengan mengkonsumsi minuman seperti teh, air es, air soda, dan melakukan keramas saat haid bisa memicu kanker rahim atau serviks.

Namun, apakah berbagai mitos tersebut benar secara penelitian medis?

Hasil penelitian kesehatan mengatakan, bahwa ketidakseimbangan hormon wanita, menstruasi dini, obesitas, Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), dan riwayat keluarga penyebab kanker rahim atau serviks.

Sementara, adanya ketidakseimbangan hormon wanita dapat menyebabkan perdarahan menstruasi berat yang bisa menjadi gejala awal kanker rahim atau serviks.

Perdarahan yang tidak teratur atau berlebih, termasuk perdarahan di antara siklus menstruasi atau setelah menopause, bisa menjadi tanda bahwa ada pertumbuhan sel kanker di lapisan rahim, sehingga menyebabkan lapisan tersebut menebal. 

Bertepatan dengan Bulan Kesadaran Perdarahan Menstruasi Berat (Heavy Menstrual Bleeding Month), Bayer mengajak perempuan Indonesia untuk lebih memahami Perdarahan Menstruasi Berlebih.

Data menunjukkan Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) atau Heavy Menstrual Bleeding (HMB) dapat dialami oleh sekitar 1 dari 4 wanita usia reproduktif.

Bahkan, rata-rata perempuan menahan gejala PMB selama 2,9 tahun sebelum akhirnya mencari bantuan medis.

PMB dapat memicu masalah kesehatan serius baik jangka pendek dan panjang, namun sayangnya, banyak perempuan cenderung mengabaikan gejala ini karena dianggap wajar atau tabu untuk dibicarakan.

Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) atau Menoragia ditandai dengan perdarahan yang berlangsung lebih dari 7 hari atau volume darah yang melebihi 80 ml per siklus, mengganti pembalut setiap kurang dari 2 jam karena penuh atau keluarnya gumpalan darah besar.

“PMB bukan hanya masalah tidaknyamanan atau mengganggu aktivitas, tetapi bisa menjadi tanda adanya kondisi medis serius seperti miom, polip rahim, gangguan hormon, endometriosis, atau bahkan kelainan pembekuan darah,” kata Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER, Dokter Kandungan dan Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi FKUI RSCM, dalam acara KnowYourFlow, Kenali Perdarahan Menstruasi Berat dan LNG-IUS untuk Terapi Perdarahan Menstruasi Berat, Senin, 26 Mei 2025, di Jakarta.

Dr. Kemal menambahkan, penyebab terjadinya PMB disebut sebagai PALM-COEINS: Polyps (Polip), Adenomyosis (Adenomiosis), Leiomyoma (Leiomioma), Malignancy and hyperplasia (Keganasan dan hyperplasia), Coagulopathy (Koagulopati), Ovulatory dysfunction (Disfungsi ovulasi), Endometrial dysfunction (Disfungsi endometrium), latrogenic (latrogenik), dan Not yet classified (Penyebab lain yang belum terklasifikasi).

“Sebanyak 40-60% perempuan tidak memiliki penyebab struktural mendasar yang menyebabkannya mengalami PMB,” jelas Dr. Kemal.

Terapi Perdarahan Menstruasi Berat

Saat ini, ada beberapa jenis terapi bagi pasien dengan keluhan PMB.

Sebelumnya Dokter akan melakukan identifikasi penyebab PMB lewat diagnosis, dan pasien akan diberikan pilihan terapi.

Dr. Kemal juga menerangkan, terkait terapi, tergantung situasi yang dijalani pasien.

Jika pasien sedang mencoba untuk hamil, maka yang perlu dilakukan adalah manajemen medis seperti penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dan asam traneksamat.

“Namun jika pasien tidak sedang mencoba hamil, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan salah satunya dengan Levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS) yang merupakan alternatif terapi yang reversible dan efektif untuk pengobatan medis dan dalam penanganan PMB,” ungkapnya.

Menurut beberapa panduan klinis internasional, LNG-IUS direkomendasikan sebagai pilihan lini pertama pengobatan untuk PMB.

LNG-IUS merupakan perangkat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim, yang merupakan alat kontrasepsi.

Namun, cara kerja alat ini mampu menjadi pilihan terapi untuk mengatasi PMB.

Perangkat ini melepaskan hormon Levonorgestrel secara lokal dan perlahan hanya di dalam rahim, dan bekerja menipiskan lapisan rahim serta mencegah endometrium menjadi terlalu tebal.

Dengan demikian mengurangi jumlah perdarahan selama menstruasi.

LNG-IUS bisa menjadi pilihan terapi yang efektif untuk PMB, dan secara signifikan lebih efektif daripada pil kontrasepsi oral kombinasi (COC) dalam mengurangi kehilangan darah menstruasi.

Beberapa uji penelitian menunjukkan bahwa LNG-IUS secara signifikan efektif dalam mengobati perempuan dengan PMB selama penggunaan hingga 5 tahun.

Selain itu adanya peningkatan yang signifikan dalam kadar hemoglobin dan ferritin, yang sejalan dengan pola perdarahan yang membaik.

Data juga menunjukan, LNG-IUS secara signifikan mengurangi kehilangan darah menstruasi sejak 3 bulan setelah pemasangan.

Mengentaskan hambatan untuk kesehatan reproduksi perempuan

Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi sangat penting karena dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan fisik, emosional, dan sosial seorang wanita.

Deteksi dan diagnosis dini penting untuk terapi yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup.

Di Indonesia, perdarahan menstruasi berat (PMB) sering kali diselimuti stigma dan rasa malu, yang mengakibatkan penundaan pengobatan dan kualitas hidup yang lebih buruk bagi wanita.

Untuk itu diperlukan upaya nyata dalam meningkatkan pengetahuan perempuan Indonesia agar lebih memahami kesehatan reproduksinya.

Irawan Septian Nugroho, MBBS, MMed (Int. Med), Cluster Medical Lead Women’s Health Bayer Indonesia memaparkan tentang edukasi dalam pemberdayaan perempuan.

“Kami baru saja meluncurkan Bicara Perempuan sebagai platform pemberdayaan perempuan yang berfokus pada kesehatan reproduksi.

Platfom ini dilengkapi dengan webiste dan sosial media serta kampanye publik terkait.

“Kami ingin memberdayakan perempuan untuk lebih memahami kesehatan reproduksi mereka dan segera mencari bantuan medis jika mengalami perdarahan menstruasi yang tidak normal,” jelas Irawan Septian Nugroho, MBBS, MMed (Int. Med), Cluster Medical Lead Women’s Health Bayer Indonesia.

“Terkait PMB, Bayer di bulan ini juga meluncurkan kampanye #KnowYourFlow, bersama dengan komunitas perempuan dan tenaga kesehatan profesional, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama perempuan Indonesia terkait perdarahan menstruasi berat sehingga lebih sehat dan sejahtera,” tutup Irawan.**

 

Post Comment

You May Have Missed