Women in Action

Wanita Bersanggul Indonesia Gelar Bedah Buku Trilogi Kartini

puanpertiwi.com – Kelahiran R.A. Kartini, 21 April, 146 tahun lalu menjadi anugerah untuk bangsa ini. Padanya, emansipasi di negeri ini bukan hanya digaungkan tapi dicatat. Perayaan mengingatnya, tak sebatas pawai mengenakan kebaya, tapi juga mengupas pemikiran-pemikiiran dan perjuangannya tiada habisnya.

Seiring memperingati Hari Kartini 2025, Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) Korwil Jabodetabek menggelar acara dengan tema “Perempuan Berdaya, Masa Depan Bercahaya” yang diadakan pada Sabtu, 26 April 2025, di Ruang Majapahit Museum Mandiri Jalan Lapangan Stasiun No. 1 Jakarta Kota.

“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran perempuan terhadap kekuatan dan ketahanannya dalam menghadapi tantangan serta peran pentingnya dalam membangun masa depan,” ujar Ignatia Marhaeni, Ketua WBI Jabodetabek.

Selain itu, menurut Ignatia, kegiatan ini untuk mendorong perempuan semakin berdaya sebagai agen perubahan yang aktif dalam menghadapi perubahan sosial, ekonomi, politik yang terus berkembang, dan pergeseran budaya ke arah yang positif.

Ignatia menjelaskan, kegiatan utama dari acara yang diselenggarakan Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) Jabodetabek ini adalah bedah buku Trilogi Kartini: Hidupnya, Renungannya, dan Cita-citanya karya Prof. Dr. Eng. Wardiman Djojonegoro (Mendikbud RI 1993 – 1998).

Wardiman Djojonegoro sebagai penulis Trilogi Kartini, menjadi pengantar pembuka , elaborasi, dan refleksi penutup.

Wakil Menteri Pariwisana Republik Indonesia, Ni Luh Puspa, menjadi keynote speaker. Dan, sebagai pembedah adalah Prof. Dr. Dorien Kartikawangi, M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Administrasi, Bisnis & Komunikasi, Unika Atma Jaya Jakarta akan membedah “Kartini, Kumpulan Surat-Surat (1899 – 1904).

Sedangkan Glory Oyong Corporate Communication Director Kompas Gramedia membedah “Inspirasi Kartini dan Kesetaraan Gender” dan Theresia Emir Penulis Senior akan membedah “Kartini: Hidupnya, Renungannya, dan Cita-Citanya”.

Acara tersebut dipandu Michael Reza Say, Praktisi Komunikasi dan Dosen Komunikasi, Unika Atma Jaya Jakarta.

Uniknya, peserta acara yang hadir bagi perempuan mengenakan kain dan berkebaya, sedangkan para pria memakai kemeja batik atau bersarung bebas.

TRILOGI BUKU KARTINI

Buku Trilogi Kartini karta Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro terdiri dari 3 jilid atau buku
Jilid I : “Kartini, Kumpulan Surat-Surat (1899-1904)”

Buku dengan tebal 934 halaman ini berisi terjemahan dari 179 surat-surat Kartini dari bahasa Belanda kedalam bahasa Indonesia, ini merupakan koleksi jumlah surat Kartini yang paling banyak saat ini.

Jilid II : “Kartini: Hidupnya, Renungannya dan Cita-Citanya”

Berisi kontribusi tulisan dari Biografi Siti Sumandari Suroto mengenai kehidupan, ide-ide dan pemikiran RA Kartini yang ditulis dalam suratsuratnya. Ada sekitar 340 halaman.

Jilid III : “Inspirasi Kartini dan Kesetaraan Gender”

Bagian ini mencakup Kesetaraan Gender di Indonesia, keadaan sekarang dan usaha untuk meningkatkannya, sekitar 172 halaman.
Wardiman Djojonegoro akan menjelaskan tujuan menulis buku Trilogi Kartini ini dengan berbagai upaya antara lain menterjemahkan surat-surat Kartini dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia akan lebih banyak pembaca Indonesia mengetahui perjuangan-perjuangan Kartini untuk membantu perempuan Indonesia.

Cita-cita dan pemikiran Kartini, menjadikan Kartini ikon emansipasi perempuan dan Kartini diakui sebagai tokoh emansipasi nasional dan internasional. Dan inspirasi Kartini menjadi dorongan kuat bagi peningkatan Kesetaraan Gender Indonesia (KGI). Dan buku ini merupakan rujukan bagi para pakar sejarah dan budaya. ***

Tags : featured

Leave a Response