Nasional

“The Future of Learning” Angkat Urgensi Bahasa Inggris di Era Modern

puanpertiwi.com – Sebagai bagian dari rangkaian acara peresmian perubahan nama EF Kids & Teens menjadi English 1, digelar talkshow bertajuk “The Future of Learning” di Cinema XXI, Pondok Indah, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Diskusi ini bertujuan untuk melihat lebih jauh ke arah masa depan dunia pendidikan, khususnya tentang pentingnya penguasaan bahasa Inggris dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia.

Tiga pembicara hadir dalam sesi ini, yakni Rhea Danaparamita selaku Marketing Director English 1, ibu muda yang juga seorang penyanyi, Tasya Kamila, serta praktisi pendidikan Kurniasari Anindita.

“English 1 bukan sekadar perubahan nama, tetapi merupakan wujud komitmen baru untuk menjawab kebutuhan belajar yang terus berkembang, untuk tetap relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman. Kami ingin memastikan setiap anak tumbuh dengan rasa percaya diri, kemampuan, dan keterampilan komunikasi yang baik untuk menghadapi tantangan di masa depan,” kata Rhea.

Tasya Kamila membagikan kisah personal tentang peran penting bahasa Inggris dalam hidupnya dan harapannya terhadap masa depan pendidikan kedua anaknya, Arrasya dan Shafanina. Ia menyoroti bagaimana generasi Alpha memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap bahasa Inggris secara cepat, terutama karena peran pola asuh orang tua yang kini lebih adaptif dan lingkungan belajar yang mendukung.

“Anak-anak sekarang jauh lebih cepat dalam menyerap bahasa Inggris. Bukan hanya dari kelas, tapi juga dari pengalaman sehari-hari. Mereka belajar dari interaksi dengan orang tua dan teman-temannya. Kuncinya adalah lingkungan belajar yang menyenangkan dan pendekatan fun learning, yang tidak hanya membuat anak-anak lebih antusias dalam belajar, tetapi juga mendorong mereka untuk mengembangkan kemampuan berbahasa secara alami dan percaya diri,” ujar wanita kelahiran Jakarta, 22 November 1992 ini.

Sementara itu, Kurniasari mengangkat bagaimana metode mengajar kini telah berevolusi seiring perkembangan teknologi dan cara belajar anak yang semakin digital-native. English 1 disebut telah mempersiapkan para pengajarnya untuk terus beradaptasi dan menjadi pendamping belajar yang relevan.

“Produk belajar itu harus disesuaikan dengan generasinya, disesuaikan apa yang membuat anak termotivasi. Buatlah belajar menjadi hal yang menyenangkan bagi anak,” pungkas Kurniasari.***

Tags : featured

Leave a Response