Health

Saatnya Perempuan Paham Kesehatan Reproduksinya, Bayer Indonesia Resmi Luncurkan Website bicaraperempuan.com

puanpertiwi.com – Sampai saat ini, topik seputar kesehatan reproduksi masih sering dianggap tabu di tengah masyarakat, terutama perempuan Indonesia.

Sementara, sebanyak 68% perempuan berperan dalam menentukan keputusan dalam hal kesehatan pribadi mereka.

Untuk mengantisipasi masalah ini, Bayer Indonesia berkomitmen mendorong diskusi dan peningkatan wawasan seputar kesehatan reproduksi bagi perempuan Indonesia.

Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Bayer Indonesia secara resmi meluncurkan bicaraperempuan.com, sebuah platform digital yang dirancang khusus untuk memberdayakan perempuan Indonesia melalui akses terhadap informasi akurat dan terpercaya seputar kesehatan reproduksi.

Website ini menghadirkan beragam konten edukatif yang mudah dipahami mengenai topik-topik penting seperti kontrasepsi, endometriosis, hiperandrogen, perdarahan menstruasi berat (PMB), hingga menopause.

Selain itu, kehadiran akun Instagram dan Facebook @bicaraperempuan memperluas jangkauan edukasi di ranah digital, menjangkau komunitas perempuan Indonesia secara lebih luas.

Riaz Buksh, Country Division Head Bayer Pharmaceuticals Indonesia, Malaysia, Singapura Cluster menjelaskan, Bayer telah menemani perempuan di dunia selama lebih dari 100 tahun dan terus berkomitmen untuk mendukung perempuan di Indonesia terkait kesehatan reproduksinya.

“Peluncuran bicaraperempuan.com menjadi langkah nyata kami dalam memberikan informasi yang dibutuhkan perempuan Indonesia agar dapat mengambil keputusan kesehatan secara mandiri dan bijak,” kata Riaz Buksh, Country Division Head Bayer Pharmaceuticals Indonesia, Malaysia, Singapura Cluster, pada konferensi pers peluncuran bicaraperempuan.com, Senin 21 April 2025, di Jakarta.

Meningkatkan kesehatan, hak, dan status ekonomi perempuan merupakan langkah besar dalam mendorong kesetaraan gender.

Ketika perempuan mulai mengambil peran penting di berbagai bidang masyarakat, termasuk dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan terkait kesehatan keluarga, kebutuhan untuk mengatasi masalah kesehatan khusus perempuan pun semakin meningkat, termasuk pendekatan yang disesuaikan untuk kebutuhan yang belum terpenuhi.

dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi menjelaskan, akses terhadap informasi tentang kesehatan reproduksi perempuan yang akurat dan mudah dipahami harus terus ditingkatkan.

“Hingga saat ini, masih banyak perempuan yang merasa malu atau enggan membicarakan topik menstruasi atau gangguan reproduksi, dan akibatnya mereka justru tidak menyadari dampak yang mungkin akan mereka hadapi kelak,” ungkap dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi.

Lebih lanjut dr. Boy menambahkan, kesehatan reproduksi sering kali dibayangi stigma dan kurangnya informasi yang valid.

Banyak perempuan masih menormalisasi dan merasa tabu membicarakan isu seperti nyeri haid berlebih atau PMB, padahal kondisi tersebut bisa berdampak serius, seperti anemia dan penurunan kualitas hidup.

PMB sendiri dialami oleh 1 dari 3 perempuan², mengacu pada perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari tujuh hari atau volume darah yang berlebihan dari kondisi normal.

Selain perdarahan menstruasi berat, masalah reproduksi yang kerap terlambat diagnosis yaitu endometriosis.

“Endometriosis secara global memengaruhi sekitar 1 dari 9 perempuan usia produktif, namun sering kali terlambat terdiagnosis akibat minimnya kesadaran dan pengetahuan,” jelasnya.

Menurutnya, normalisasi terhadap kondisi yang sebetulnya tidak normal merupakan sebuah stigma yang harus diluruskan.

Misalnya ‘Normal’ pada menstruasi juga berbeda-beda pada setiap perempuan, namun tetap ada batasan normal yang perlu dipelajari.

Normalnya, siklus menstruasi rata-rata berlangsung selama 28 hari, namun periode antara 21-35 hari juga masih dianggap normals.

Berikutnya, untuk darah menstruasi yang keluar maksimal adalah 80 cc per hari.

“Jika seseorang melewati batas normal tersebut, maka sudah masuk dalam kategori tidak normal dan perlu segera mendapatkan penanganan. Begitu pula dengan sakit pada saat menstruasi dapat menjadi indikasi awal endometriosis pada perempuan,” lanjut dr. Boy.

la menambahkan bahwa pemahaman tentang kesehatan reproduksi tidak hanya penting dalam konteks diagnosis, tetapi juga dalam pengambilan keputusan yang tepat mengenai kontrasepsi.

Saat ini, kontrasepsi modern seperti pil KB dan IUD hormonal tidak hanya berfungsi untuk mencegah kehamilan, tetapi juga memiliki manfaat sebagai terapi untuk masalah reproduksi dan meningkatkan kualitas hidup, seperti terapi untuk PMB dan gangguan hormonal.

Salah satu kondisi hormonal yang umum terjadi pada perempuan adalah hiperandrogen, yang dapat dialami oleh 1 dari 5 perempuan usia produktif 6.

dr. Boy kembali menjelaskan, dasar pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangatlah penting, adanya website bicaraperempuan.com dapat menjadi wadah informasi yang tepat bagi perempuan Indonesia.

“Ketika perempuan sudah dibekali informasi yang tepat, tentunya mereka akan lebih mengerti dan paham terhadap perubahan dalam tubuhnya, dan ke depannya akan membantu dalam proses diagnosis dan pengobatan yang lebih dini,” papar dr. Boy.

Wenny Aurelia, pendiri komunitas Endometriosis Indonesia mengatakan, ia dan beberapa teman di komunitas sering mengalami kesulitan dalam menemukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya mengenai isu-isu kesehatan reproduksi, salah satunya tentang endometriosis.

“Belum lagi banyak mitos yang beredar terkait kesehatan reproduksi yang seringkali masih dipercayai banyak orang. Sehingga, kami terkadang sulit membedakan mana informasi yang akurat dan yang hoaks,” kata Wenny Aurelia, pendiri komunitas Endometriosis Indonesia.

Padahal, Wenny menambahkan, gangguan reproduksi yang dialami perempuan tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga memengaruhi mental dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan sehingga perlu mendapat bantuan sedini mungkin.

“Sebagai penyintas endometriosis, saya merasa keberadaan website dan sosial media bicaraperempuan.com sangat penting dan relevan, serta dapat dipercaya oleh perempuan Indonesia untuk meningkatkan wawasan seputar kesehatan reproduksi. Dengan adanya platform ini, saya berharap tidak ada lagi perempuan yang kesulitan untuk mencari informasi terkait kesehatan reproduksi, sehingga hal ini dapat membantu mereka pada saat berkonsultasi dengan dokter,” jelas Wenny.

dr. Irawan Septian Nugroho, Cluster Medical Lead Women’s Health Bayer Indonesia dalam kesempatan yang sama juga mengatakan, sebagai pemimpin di bidang kesehatan perempuan, Bayer percaya bahwa akses terhadap informasi yang tepat serta ketersediaan terapi inovatif di bidang kesehatan perempuan akan berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan perempuan Indonesia secara menyeluruh.

Menurut dr. Irawan, Website bicaraperempuan.com juga didukung oleh akun Instagram @bicaraperempuan.id dan Facebook Bicara perempuan untuk memperluas akses informasi.

“Kami berharap, platform kami bisa memberikan kontribusi besar dan memperluas akses perempuan terhadap informasi dan layanan kesehatan yang akurat serta relevan dengan kebutuhan mereka. Kami percaya, bahwa kesehatan perempuan merupakan salah satu investasi terbaik bagi kualitas kesehatan masyarakat secara umum. Karena melalui perempuan yang sehat, akan tercipta keluarga yang sehat dan bahagia,” pungkas dr. Irawan.**

 

 

Tags : featured

Leave a Response