CultureFashion

Rayakan Persahabatan Lewat The Ballad of Blossoms and Butterflies, Koleksi Bramanta Wijaya Hadir di Spotlight Indonesia 2024

puanpertiwi.com – Desainer ternama Indonesia, Bramanta Wijaya ikut meriahkan ajang Spotlight Indonesia 2024 lewat koleksi The Ballad of Blossoms and Butterflies.

Bersama enam pengantin wanita yang pernah mempercayakan gaun pengantinnya, Bramanta Wijaya hadirkan fashion show untuk merayakan berseminya sebuah ikatan persahabatan dalam perhelatan Spotlight Indonesia 2024.

The Ballad of Blossoms and Butterfly didesain layaknya kupu-kupu yang bertaut dengan kelopak bunga di taman penuh warna. Keduanya saling melengkapi dan tumbuh bersama hingga akhirnya bermekaran dengan sempurna.

Ikatan indah ini mencerminkan sebuah persahabatan yang mendalam, yang hadir sebagai inspirasi utama dari pagelaran ‘The Ballad of Blossoms and Butterfly’ oleh Bramanta Wijaya pada Kamis, 12 Desember 2024 di acara malam pembukaan Spotlight A Cultural Fashion Event di Jakarta.

Foto: Koleksi Bramanta Wijaya lewat The Ballad of Blossoms and Butterflies.

Menjadi desainer selama kurang lebih 13 tahun, Bramanta Wijaya telah bersua dengan banyak pengantin wanita, yang akhirnya koneksi ini tumbuh menjadi sebuah ikatan pertemanan.

Ibarat sang kupu-kupu, Bramanta Wijaya sebagai desainer gaun pengantin memberikan sentuhan magisnya untuk membantu para mempelai wanita mewujudkan impian mereka, menjadi pengantin yang mempesona layaknya bunga-bunga yang bermekaran.

Foto: Koleksi Bramanta Wijaya lewat The Ballad of Blossoms and Butterflies.

Transformasi kupu-kupu-dari kepompong menuju bentuk akhirnya yang indah menjadi inspirasi utama bagi Bramanta Wijaya.

Dengan mengusung konsep convertible dress yang telah dilakukannya selama kurang lebih 10 tahun, menjadikannya salah satu ciri khas dari Bramanta Wijaya.

Gaun dengan bagian yang dapat dilepas pasang dan dipadu padan ini adalah bentuk kreativitas Bramanta Wijaya untuk memenuhi kebutuhan para pengantin.

Konsep ini didasari dari banyaknya rangkaian acara di hari pernikahan, membuat sebagian besar dari pengantin wanita ingin tampil berbeda, menyesuaikan dengan suasana yang ingin dibangun.

Tantangan dalam menciptakan tampilan yang berbeda tanpa mengorbankan keindahan setiap bagian gaun ini berhasil diatasi oleh Bramanta Wijaya.

Upayanya menciptakan classic bridal look untuk sesi pemberkatan atau akad, yang kemudian dapat diubah menjadi trendy fashionable look untuk resepsi, memastikan setiap pengantin bersinar di setiap momen spesial mereka.

Bunga juga menjadi tema utama dari pagelaran ini. Sebuah elemen yang saat ini dapat dijumpai di berbagai karya, termasuk gaun pengantin.

Foto: Koleksi Bramanta Wijaya lewat The Ballad of Blossoms and Butterflies.

Aksen bunga ini menciptakan tampilan yang romantis dan feminin bak di negeri dongeng dan menjadi sorotan utama pada gaun-gaun yang Bramanta Wijaya tampilkan di pagelaran ini.

Teraplikasikan dengan indah dalam bentuk bordir, aksen timbul dari kain chiffon dan organza, hingga bentuk bunga dengan ukuran ekstra besar yang menjadi pusat perhatian dalam gaun tersebut.

Namun lebih dari sebuah tren, Bramanta Wijaya melihat sebuah bunga sebagai simbol dari ikatan yang tak lekang oleh waktu.

“Kalau membahas wedding dress, it is not all about trend karena gaun pengantin adalah hal yang beresonansi dengan kata hati. Terdengar romantis, tapi menemukan wedding dress that speaks to your heart sama halnya seperti menemukan jodoh, dengan impian pernikahan sekali seumur hidup,” ujar Bramanta Wijaya.

Oleh karena itu, Bramanta Wijaya mengungkapkan, gaun pengantin dengan tampilan klasik yang ditampilkan di pagelaran ini, akan tetap relevan hingga puluhan tahun ke depan.

“Begitu pula dengan pertemananku yang terjalin dengan para pengantin, it will be for a lifetime,” lanjutnya.

Simple but not plain, classic but not old. Prinsip ini selalu termanifestasikan di setiap karya Bramanta Wijaya, tidak terkecuali pada koleksi yang diperagakan di pagelaran ini.

Meski memiliki tampilan klasik, tampilan corset-over-bustier dan pengaplikasian lingerie inspired sebagai outerwear menjadi twist pada gaun yang memberikan kesan modern.

Foto: Koleksi Bramanta Wijaya lewat The Ballad of Blossoms and Butterflies.

Sebuah perpaduan yang menghasilkan gaun yang elegan dan timeless, namun tetap relevan dengan tren masa kini.

Sebagai seorang teman sekaligus desainer, Bramanta Wijaya ingin gaun yang la rancang selain memberikan keindahan, pun juga memberikan kenyamanan.

Dasar pemikiran ini membuatnya. memilih bahan tulle dan organza dengan tekstur pleats dan ruffle untuk memberikan tampilan gaun yang bervolume namun tetap ringan.

Dengan demikian, tiap pengantin wanita tidak hanya tampil memukau, tetapi juga merasa nyaman dan bebas bergerak sepanjang hari istimewanya.

Berusaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan para pengantin wanita, Bramanta Wijaya menyediakan berbagai pilihan siluet di koleksi Spring/Summer 2025 ini.

Seperti koleksi gaun mermaid, a-line, dan pencil silhouette, dan juga berbagai bentuk neckline seperti holter, sabrina, square, cowl, straight tube, dan heart-shaped.

Pemilihan bahan yang dipakai pun memberikan aksen feminim dan romantis pada gaun-gaun di ‘The Ballad of Blossoms & Butterfly.

Menggunakan kain lace, tulle, satin, embroidery, hingga garnitur yang menambah keindahan gaun seperti manik-manik, mutiara dan kristal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap detail, menghadirkan pesona yang anggun dan memikat.

Selama perjalanan karirnya, Bramanta Wijaya telah terhubung dengan berbagai jiwa yang memberikan warna dan kesenangan dalam setiap cerita yang la arungi bersama mereka. Baginya, setiap pengantin yang berbagi cerita hidup mereka adalah sebuah berkah yang sangat

Menjadi desainer ternama di Indonesia, juga tak membuat Bramanta Wijaya merasa koleksi gaun yang diciptakannya lebih baik dari desainer lainnya.

“I never claimed that my design is the best or better than any other designer, tapi aku bisa menjanjikan satu hal: a genuine relationship. Bukan hanya sebagai rekan kerja semata, tapi juga sebagai sahabat yang akan menemanimu dalam perjalanan menemukan menuju hari bahagiamu-menciptakan kenangan yang tak lekang oleh waktu. You’ve got a friend in me,” jelas Bramanta Wijaya.

Mengusung tema Cultural Fusion, Spotlight Indonesia 2024 resmi diselenggarakan pada tanggal 12-15 Desember 2024 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC).

Perhelatan Spotlight Indonesia 2024 ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan IFC sepanjang tahun sekaligus sebagai perayaan ulang tahun IFC yang memasuki tahun ke-9.

Gelaran Spotlight Indonesia 2024 ini secara resmi ditutup oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Mardyana Listyowati.

Dalam sambutan acara penutupan Spotlight Indonesia 2024, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengatakan, ajang ini merupakan langkah yang berani dan inovatif dalam menampilkan kekayaan budaya yang dituangkan dalam industri fesyen Indonesia.

Ini menjadi salah satu keunggulan negara kita dibandingkan negara lain.

“Semoga acara ini terus berlanjut untuk memberikan kesempatan kepada para desainer berkreasi menunjukkan kreativitasnya dalam membuat terobosan-terobosan produk fesyen dan meningkatkan taraf penjualan produk fesyen Indonesia,” ucap Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, dalam sambutan acara penutupan Spotlight Indonesia 2024, Minggu, 15 Desember 2024, di JCC Senayan Jakarta.**

Tags : featured

Leave a Response