Jakarta,puanpertiwi.com, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 5 Agustus 2018. Presiden menyampaikan apresiasinya atas kunjungan yang menurutnya akan memperkuat hubungan kedua negara ini.
“Saya menghargai kunjungan Yang Mulia ke Indonesia. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Amerika untuk memperkuat strategic partnership antara dua negara kita,” kata Presiden membuka sambutannya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden dan Menlu Pompeo membahas berbagai isu, baik isu bilateral maupun regional dan global. Isu pertama adalah mengenai strategic partnership antara Indonesia dan Amerika yang dibangun sejak 2015.
“Tugas kita adalah mengisi strategic partnership tersebut dengan kerja sama konkrit yang menguntungkan kedua negara. Tentunya diperlukan trust dan rasa saling menghormati,” lanjut Presiden.
Isu kedua yang dibahas adalah mengenai perdagangan. Presiden meyakini Indonesia dan Amerika dapat mengembangkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan karena produk-produk yang dihasilkan kedua negara tidak saling berkompetisi, tapi saling melengkapi.
“Kunjungan Menteri Perdagangan Indonesia ke Amerika Serikat minggu lalu menunjukkan kesungguhan Indonesia untuk membangun hubungan dagang yang saling menguntungkan,” ujar Kepala Negara.
Terkait isu perdagangan ini, secara khusus Presiden menyampaikan harapannya agar Amerika Serikat dapat tetap memberikan fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) bagi Indonesia. Presiden menuturkan fasilitas GSP merupakan proses yang menguntungkan kedua negara.
“Saya mendengar lebih dari 53 persen impor GSP dari Indonesia adalah barang modal yang dibutuhkan produsen AS,” lanjutnya.
Dalam pertemuan ini Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono, dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Muhammad Anshor.
(EW/Sumber Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Foto : Kris/Biropers-Setpres)