Jakarta, puanpertiwi – Semakin banyaknya perempuan yang tertangkap karena kasus korupsi, tak pelak membuat banyak orang tercengang. Pasalnya mereka yang tertangkap KPK ini adalah perempuan-perempuan yang mempunyai profesi hebat.
Sebagai Organisasi perempuan terbesar di Indonesia dan di dunia Internasional, yang bertujuan mewujudkan tatanan kehidupan perempuan yang aman damai dan sejahtera, maka kowani turut mengambil bagian dalam menjawab berbagai persoalan bangsa seperti korupsi. Kowani memandang, Korupsi bagi bangsa Indonesia adalah persoalan yang berdampak sistemik bagi keberlangsungan kehidupan perempuan dan anak Indonesia.
Oleh karena dalam kunjungan kerja ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) menyatakan sikapnya terhadap korupsi :
1.Bagi Kowani, Korupsi adalaha kejahatan berat terhadap kemanusiaan (extra ordinary Crime) karena korban kejahatannya adalah rakyat dan Negara, olehnya itu para pelaku harus dihukum seberat-beratnya, baik hukum pidana (penjara) maupun hukuman sosial (Memberi efek jera ke masyarakat dengan mengumumkan ke khalayak)
2.Kongres Wanita Indonesia (Kowani) sebagai organisasi perempuan terbesar yang anggotanya tersebar di seluruh pelosok tanah air, mendukung penuh kerja KPK dalam upaya pemberantasan Korupsi dan akan terlibat langsung dalam program “PEREMPUAN ANTI KORUPSI”.
3.Kowani mengajak seluruh elemen bangsa seperti TNI/Polri, Kejaksaan dan Kehakiman, Eksekutif, Legislatif dan Masyarakat Sipil, seperti Organisasi masyarakat/NGO untuk mendukung kerja-kerja KPK saat ini. Kami yakin jika seluruh elemen masyarakan dan pemerintah serta legislative bersatu, tidak saling melemahkan, maka optimalisasi pemberantasan korupsi dapat terwujud.
4.Kowani akan menghimbau kepada 91 Organisasi Anggota dan 34 BKOW seluruh Indonesia untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan preventif dan kuratif, seperti, penyadaran dan edukasi tentang bahaya Korupsi khususnya bagi perempuan dan generasi bangsa . hal ini sebagai wujud tanggungjawab moral Kowani dalam mengambil peran sebagai Ibu Bangsa. (op)