Story

Kisah Dua Perempuan Penjaga Pegunungan Tambraw Papua

puanpertiwi.com- Kaki-kaki lincah Mince Momo (40 tahun) dan Atafia Momo (22) menjejak masuk jauh ke dalam hutan. Berbekal keranjang anyaman buatan lokal yang tergantung di kepala, tidak ada rasa takut saat menjelajah belantara. Bagi mereka hutan sudah suka rumah kedua, tempat mengoleksi berbagai kebutuhan harian.

Mulai dari mencari sagu, berburu, memancing ikan, dan mencari berbagai sayuran hingga tumbuh-tumbuhan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dapat dijumpai di dalam hutan adat marga Momo Kaa. Jangan ada alasan bagi mereka untuk tidak menjaga hutan.

Mince tinggal di Kampung Ayapokiar, Distrik Miyah, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Menuju kampung tempat tinggal mereka lumayan jauh. Diperlukan perjalanan darat sekitar 6 jam dari Kota Manokwari, atau 8 jam dari Kota Sorong.

Awal pertemuan saya dengan Mince dan Atafia berjalan tak sengaja. Kami berada di Ayapokiar (29/7), bersama 12 mahasiswa Universitas Papua yang akan bergabung dalam tim survei aves pimpinan ahli burung veteran Sebastian “Bas” van Balen, dan tim herpetofauna yang dikomandoi Mirza Kusrini dari Fakultas Kehutanan IPB, mencari pendamping untuk masuk hutan, Agustinus Momo (35), adik dari Mince bertanya apakah saya keberatan jika porter yang mengangkut barang adalah perempuan.

Kaum perempuan mengatakan lebih aktif dan rajin. Apa saja yang mereka kerjakan untuk bertahan hidup dan membesarkan anak, termasuk terlibat membangun rumah.

Sambil berjalan, Mince bahkan banyak yang tahu nama lokal burung-burung yang ditemukan, juga bagaimana perilaku dari burung-burung tersebut.

Memang tidak hanya Pekerjaan sebagai porter, Mince dan Atafia juga merupakan kebutuhan sehari-hari selama tiga hari dua malam di dalam hutan.

Sambil merapikan bawah tenda, dia menceritakan berbagai isi hutan, termasuk pengalaman dan cara mereka mendapatkan banyak makanan, termasuk saat berburu.

Jika hutan secara umum bagus, dalam jangka panjang Tambrauw akan memiliki nilai tersendiri, yang tidak ada di tempat lain. Jelasnya, lokasi yang bisa dilengkapi untuk kaum wisatawan yang berkunjung.
Reporter: Zacky

Leave a Response