Culture

Kasus Lelang Perawan Sudah Berhasil Lakukan Transaksi di Luar Negeri

Puanpertiwi.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa geram saat situs Lelang Perawan nikahsirri.com beredar di jejaring sosial. Pasalnya situs ini secara tidak langsung mengeksploitasi perempuan untuk meraup untung. Sang pemilik situs, Aris Wahyudi berdalih bahwa lelang perawan dapat membantu perekonomian.

Menurut Aris, aksi lelang keperawanan ini merujuk pada model asal Rumania yang melakoni hal tersebut. Nama model itu adalah Aleexandra Kefren. Model itu bisa memperbaiki hidupnya dari hasil pelelangan keperawanan miliknya sendiri.

Ya, kasus lelang perawan ini sebenarnya sempat santer menjadi perbincaang publik seluruh dunia beberapa bulan yang lalu.

Aleexandra Kefren, gadis berusia 18 ini menjual keperawanannya untuk membiayai kehidupannya beserta keluarganya. Tak tanggung-tanggung, pengusaha dari Hong Kong yang tidak disebutkan namanya ini telah membayar keperawanannya dengan harga $ 2,5 juta atau sekitar Rp 35 M.

 

Dilansir dari DayliMail, Kefren menjelaskan bahwa dia pertama kali mendapat ide untuk menjual keperawanannya pada usia 15 tahun ketika dia melihat Demi Moore dalam film Indecent Proposal. Film tahun 1998, bercerita tentang seorang pria yang menawarkan $ 1 juta untuk tidur dengan wanita yang sudah menikah.

Terinspirasi dari film tersebut, Kefren menghubungi salah satu situs lelang perawan di German untuk melelang keperawanannya. Setelah itu, Kefren mengatakan bahwa situs tersebut langsung dibanjiri hampir 300 wanita lainnya yang menjual keperawanan mereka juga.

Setelah Aleexandra, Muncul Ariana dan Kim

Sama seperti, Kefren dua gadis ini pun juga tergiur untuk melelang keperawanannya.

Ariana yang berusia 20 tahun, gadis asal Rusia ini melelang keperawanannya di sebuah situs penyedia perempuan pendamping atau escort. Ariana mengaku, melakukan hal ini agar dia memiliki biaya untuk kuliah kedokteran di negara lain. Dan harga yang diterapkan tidak murah dengan lelang dimulai dari harga 150.000 euro atau sekitar Rp 2 miliar.

“Banyak siswa yang memiliki masalah keuangan dan harus mampu mengatasi masalah tersebut. Mereka harus bekerja keras demi membayar pendidikan,” ujar Ariana.

Lalu mengapa Ariana memilih menjual keperawanannya?

Bagi gadis itu, apa yang dilakukannya tak ada yang salah dari sudut pandang apapun termasuk dari sisi etika.

“Itu adalah cara termudah mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat,” kata dia.

Ariana melanjutkan, dia sudah mencari alternatif lain untuk mencari biaya kuliah sebab orangtuanya tidak kaya dan pemerintah Rusia tak memberikan beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dia menambahkan, kedua orangtuanya tak mengetahui langkahnya menjual keperawanan. Namun, Ariana berjanjia akan menjelaskan keputusannya ini kepada mereka kelak.

Kim, gadis berusia 18 tahun ini juga menjajakan keperawanannya di situs lelang terkenal yang mengklaim memiliki dokter yang memverifikasi bahwa anak perempuan tersebut tidak berhubungan seks.

 

Gadis keturunan Austria dan setengah Jerman ini, mengatakan bahwa dia telah mendaftar ke situs escort terkenal tersebut untuk mendapatkan uang. Hasil uang yang didapatnya akan digunakan membeli mobil dan membayae pendidikannya.

Penawaran pada Kim pun dimulai dari $ 150 atau sekitar Rp 2 M. Dilansir puanpertiwi.com dari Dayli Mail, dari hasil lelang tersebut, sang penyedia jasa pelelangan akan mendapat 20 persen. Situs Escort tersebut berdalih bahwa keperawanan gadis-gadis yang mendaftar terbukti dengan sertifikat dokter dan calon pembeli juga dapat melakukan tes sendiri untuk “memeriksa” si gadis.

Kim mengatakan bahwa dia bersedia bertemu dengan penawar tertinggi di manapun di dunia selama semua perjalanan dibayar. (dian)

Leave a Response