Health

Inovasi Tanpa Henti, Bamed Luncurkan Promil Berbasis Pendekatan Akupunktur

puanpertiwi.com – Menyambut hari ulang tahunnya yang ke-12, tepat pada tanggal 24 Agustus 2022 nanti, Klinik Bamed meluncurkan beberapa inovasi layanan terbaru.

Adapun inovasi layanan terbaru Klinik Bamed antara lain, Bamed Loyalty Customer Program Brand, Aplikasi dokterku, dan beberapa inovasi lainnya.

Bersamaan dengan dibukanya Bamed Bintaro pada 2021 akhir lalu, Bamed juga telah menyediakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan subspesialis fetomaternal untuk menunjang pemeriksaan kehamilan.

Tidak hanya itu, Bamed juga menyediakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dengan sub spesialis fertilitas endokrinologi reproduksi untuk membantu pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.

Di sini, Bamed juga akan menyediakan program hamil berbasis pendekatan akupunktur.

Adapun guna layanan Akupunktur Medik ini, untuk mengatasi keluhan yang kerap dialami ibu hamil, dan juga keluhan lainnya yang dialami pasien pria maupun wanita dari segala umur.

Sementara, berbicara tentang pentingnya peremajaan kulit pada usia produktif, dr. Melyawati Hermawan, Sp.KK, Spesialis Kulit dan Kelamin Bamed menjelaskan, tentang rentang usia yang mengalami masa produktif.

Penjelasan ini dipaparkannya, pada acara Pers Conference secara virtual dengan mengangkat tema ‘Dua belas tahun inovasi tanpa henti’, pada Kamis 29 Juli 2022.

“Usia produktif memiliki rentang usia 15-64 tahun. Pada rentang usia ini dimungkinkan bagi seseorang untuk bisa bekerja dan menghidupi dirinya sendiri dengan penghasilan yang didapatkan dari pekerjaannya tersebut,” kata Melyawati, pada Pers Conference secara virtual, Kamis 28 Juli 2022.

Karena itu, menurut Melyawati, timbulnya stress psikis yang dapat mempercepat proses penuaan dini contohnya kerut-kerut halus, wajah terlihat lebih kusam, dan sebagainya, umumnya disebabkan dengan seiringnya waktu yang semakin meningkatnya tanggung jawab, dan tekanan pekerjaan yang semakin besar.

“Di sisi lain, terkait bidang pekerjaan yang menuntut seseorang untuk lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, tentu saja meningkatkan risiko terjadinya penuaan akibat pajanan sinar matahari berlebih,” ujarnya.

Tetapi, bukan berarti mereka yang lebih banyak bekerja di dalam ruangan, aman dari proses penuaan ini.

Karena umumnya, pajanan sinar biru dari layar komputer atau lampu ruangan juga dapat menyebabkan proses penuaan berupa warna kulit tidak merata hingga munculnya flek.

Oleh karena itu, peremajaan kulit tidak hanya diperlukan saat seseorang sudah memasuki usia lanjut, namun juga sudah mulai dapat dipertimbangkan untuk individu-individu di usia produktif ini.

“Melakukan pencegahan dari proses penuaan dini akan jauh lebih baik dari mengobati, untuk itu tindakan untuk peremajaan kulit sebaiknya dilakukan sedini mungkin bila memang dirasakan perlu,” papar Melyawati.

Dalam presentasinya, ia mengemukakan, proses peremajaan kulit sudah bisa dilakukan bila kulit sudah mulai memberikan sinyal-sinyal atau gejala penuaan dini.

Tanda dan gejala penuaan dini yaitu, kulit kering dan kasar, keriput, flek, kulit kendur, pori-pori besar.

Seberapa parah dan seberapa cepat proses penuaan pada tiap orang tidaklah sama mengingat adanya faktor internal berupa faktor genetik yang menyebabkan adanya variasi biologis pada tiap individu.

Oleh karena itu, peremajaan kulit bisa dilakukan secara berbeda-beda pada tiap individu.

Ada banyak pilihan treatment yang dapat dilakukan pada usia produktif.

Diantaranya, dengan melakukan tindakan yang nonagresif seperti pemberian krim peresepan khusus, peeling, laser pigmen.

Dapat juga melakukan treatment yang lebih agresif, yang dapat menyebabkan downtime yang lebih lama, antara lain laser fractional, tanam benang, dan lain-lain.

Sedangkan, untuk pilihan treatment, itu sangat bergantung dengan kondisi dan kebutuhan kulit, budget yang dimiliki masing-masing individu, serta preferensi masing-masing dokter.

Sementara itu, di bidang Kebidanan dan Kandungan, khususnya tentang Program Kehamilan (Promil), dr. Yassin Yanuar MIB, Sp.OG,-KFER, MSc, Chief Executive Officer Bamed menjelaskan, terkait dengan promil atau program merencanakan kehamilan.

Promil ini merupakan suatu rangkaian langkah, kegiatan atau serangkaian aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu pasangan agar bisa segera mendapatkan kehamilan.

Promil yang dijalankan oleh setiap orang itu berbeda-beda sesuai dengan kondisi pasangan suami istri.

“Promil sangat baik untuk semua pasangan yang baru menikah maupun bagi pasangan yang sudah lama menikah,” kata Yassin.

Lebih lanjut Yassin memaparkan, dengan menjalankan promil, itu difokuskan semata-mata tidak hanya untuk mendapatkan kehamilan, tapi juga mempersiapkan diri calon ayah dan calon ibu secara fisik dan mental, untuk menghadapi kehamilan sehingga calon ibu dapat mengalami kehamilan yang sehat.

“Promil juga fokus untuk memperbaiki dan memaksimalkan proses pembentukan sel telur dan sperma yang sehat sehingga janin yang dikandung akan sehat juga,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, ia mengatakan, pasangan bisa melakukan Promil ketika mereka sudah siap untuk memiliki momongan.

Secara umum, Promil dapat dibagi menjadi pasangan yang tidak memiliki masalah reproduksi atau tidak ada gangguan kesuburan, dan pasangan yang memiliki gangguan kesuburan.

Menurut Yassin, ada beberapa proses atau tahapan yang harus dilakukan untuk Promil.

Tahapan pertama yang harus dilakukan yaitu, menjaga gaya hidup sehat dengan menjaga berat badan ideal, mengatur pola makan sehat, olahraga teratur.

Lalu, calon ibu dan calon ayah memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui ada tidaknya masalah kesehatan yang perlu ditangani.

Kemudian, pasangan yang sedang merencanakan kehamilan akan diberikan suplementasi asam folat, vitamin B9, dan zat gizi lainnya yang bersifat antioksidan yang terdapat pada sayuran dan buah.

Selanjutnya, pasangan diharapkan untuk meninggalkan gaya hidup yang merusak, seperti, merokok, konsumsi alkohol, zat-zat terlarang, serta menghindari polusi atau zat yang mengandung dioksin atau radikal bebas.

Namun, jika pasangan sudah menjalani program hamil alami, tapi tidak kunjung hamil, maka pilihan program kehamilan lainnya yang dapat dilakukan adalah inseminasi (intrauterine insemination) dan bayi tabung.

Pada kesempatan yang sama, dr. Athia Asparini, Sp.Ak, Spesialis Akupunktur Bamed mengatakan, salah satu upaya yang dapat mendukung Promil yaitu dengan akupunktur.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, WHO sudah mengintegrasikan akupunktur dengan kedokteran konvensional, yang dikenal dengan akupunktur medik.

Dengan perkembangan teknologi, penelitian tentang akupunktur dan program hamil pun semakin banyak dan terbukti efektif.

Adapun teknik akupunktur yang dapat digunakan, mulai dari penusukan manual (hanya jarum), penambahan elektrostimulator (dikenal dengan elektropunktur), atau dengan low level laser therapy pada titik akupunktur (disebut laserpunktur).

“Akupunktur pun bisa berperan tidak hanya dalam program hamil alami, tetapi juga bisa meningkatkan keberhasilan pada program inseminasi ataupun bayi tabung (IVF),” kata Athia.

Perlu diketahui juga, perlunya mengurangi stres dan kecemasan yang bisa mempengaruhi sistem reproduksi.

Akupunktur juga berperan dalam meningkatkan sistem imun.

Di sisi lain, berbicara tentang program laktasi, dr. Teresia Susilo, Konselor Laktasi Bamed mengatakan, menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi ibu.

Di antaranya, mencegah perdarahan pasca persalinan, membantu mempercepat rahim kembali ke bentuk semula, sebagai kontrasepsi alami, dan mengurangi risiko terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara.

Namun, ada beberapa hambatan yang sering dialami oleh ibu menyusui dan bayinya selama proses pemberian ASI.

Antara lain, ibu tidak percaya diri dan kurang dukungan, kesulitan dalam memposisikan dan melekatkan bayi pada payudara, puting lecet, payudara bengkak, volume ASI berkurang, bayi tiba-tiba menolak menyusu pada payudara, infeksi payudara/mastitis.

“Kunci utama agar ASI lancar bukan pada suplemen ataupun ASI booster yang kita minum tetapi dengan seringnya mengosongkan payudara (interval 2-3 jam sekali) baik dengan menyusui maupun dengan memerah (jika ibu harus terpisah dengan bayinya),” papar Teresia.

Menurut Teresia, semakin sering payudara dikosongkan, maka rangsangan otak untuk mengeluarkan hormone prolactin akan terus terjadi.

Di samping itu, ibu harus percaya diri dan dukungan dari orang terdekat ikut mempengaruhi kelancaran ASI.

Sementara stress dan sedih yang tidak diatasi dengan baik akan membuat hambatan hormone oksitosin sehingga menyebabkan ASI tidak mengalir dengan baik.

Ibu menyusui harus melakukan massage payudara dengan teknik yang benar, mengkosumsi makanan dengan gizi seimbang dan asupan air yang cukup.

Suplemen berupa vitamin dan mineral juga ASI booster boleh dikonsumsi jika diperlukan.

“ASI booster yang biasa terdapat dipasaran dapat berupa susu, teh, kapsul dengan kandungan seperti, fenugreek, marshmallow root, blessedthistle, bangun-bangun,” tutupnya.*

Penulis : Dwi Kartika Sari

Tags : featured

Leave a Response