CultureFashion

IFC Rayakan Hari Jadi ke-9 dengan Hadirkan Kekuatan Fesyen Kultural dan Keberlanjutan dalam Spotlight Indonesia 2024

puanpertiwi.com – Indonesian Fashion Chamber (IFC) memperingati hari jadi sembilan tahun dalam penutupan ajang Spotlight Indonesia 2024.

Perhelatan Spotlight Indonesia 2024 ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan IFC sepanjang tahun sekaligus sebagai perayaan ulang tahun IFC yang memasuki tahun ke-9.

“Dengan pertambahan usia ini, tentunya diharapkan IFC dapat lebih solid dan berkontribusi lebih besar terhadap pengembangan ekosistem industri fesyen di tanah air, termasuk mewujudkan cita-cita bersama, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen global,” harap Lenny Agustin, National Chair Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang sekaligus menutup Spotlight Indonesia 2024.

Foto: Pemotongan kue perayaan ulang tahun IFC yang memasuki tahun ke-9.

Ajang yang setiap tahunnya merayakan kebhinekaan fesyen Indonesia ini, resmi berakhir dengan kemeriahan berbagai kebaruan fesyen kontemporer.

Dihelat oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang bersinergi dengan Gemalindo Kreasi Indonesia, gelaran Spotlight Indonesia 2024 ini secara resmi ditutup oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, Mardyana Listyowati.

Mengusung tema ‘Cultural Fusion’ yang diangkat Spotlight Indonesia tahun ini, menurut Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, merupakan langkah yang berani dan inovatif karena kekayaan budaya merupakan salah satu keunggulan negara kita dibandingkan negara lain.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengatakan, keanekaragaman budaya Indonesia dapat memberikan banyak inspirasi untuk dituangkan dalam industri fesyen Indonesia.

“Semoga acara ini terus berlanjut untuk memberikan kesempatan kepada para desainer berkreasi menunjukkan kreativitasnya dalam membuat terobosan-terobosan produk fesyen dan meningkatkan taraf penjualan produk fesyen Indonesia,” ucap Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, dalam sambutan acara penutupan Spotlight Indonesia 2024, Minggu, 15 Desember 2024, di JCC Senayan Jakarta.

Menteri UMKM menekankan, sebagai masyarakat Indonesia patut bangga pada industri fesyen tanah air yang setiap tahun perkembangan serta kontribusinya terhadap PDB Indonesia mengalami tren kenaikan yang signifikan.

Terkait dengan perkembangan industri UMKM, diharapkan adanya konektivitas yang baik dalam ekosistem UMKM.

“Pergerakan teman-teman yang bergerak di sektor UMKM, biasanya semata-mata hanya pada ekosistem UMKM-nya saja, untuk bisa mampu survive dan bertahan saja. Harapan kita ke depan, semakin adanya pertumbuhan ekosistem dalam konteks skala besar, dimana harus ada connectivity antara pelaku UMKM dan industri besarnya,” jelas Menteri UMKM.

Maman Abdurrahman menegaskan, pemerintah juga akan selalu mendukung pemberdayaan penggiat sektor fesyen dalam industri UMKM.

“Tentunya Kementerian UMKM wajib mendukung untuk memperbesar skala industri ini. Perencanaan program Kementerian UMKM ke depan untuk membantu percepatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan para pengusaha dan penggiat sektor fesyen,” papar Maman Abdurrahman.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mardyana Listyowati mengatakan, melalui ajang Spotlight ini semakin meyakinkan bahwa industri fesyen Indonesia mempunyai masa depan yang cerah baik dalam pasar lokal maupun global.

Menurut Mardyana Listyowati, wastra Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar global dengan keragaman motif dan keunikan teknik pembuatan, sumber daya manusia yang modern, serta desain yang memadukan nilai tradisi dan modernitas menjadi peluang untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

“Kementerian Perdagangan selalu berkomitmen untuk mendukung pengembangan fesyen baik secara lokal maupun global. Kami mendapatkan mandat untuk menjaga pasar dalam dan luar negeri,” tutur Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mardyana Listyowati dalam sambutannya.

Mardyana Listyowati juga menjelaskan, Kementerian Perdagangan berfokus pada program yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi dan Siap Adaptasi) Ekspor.

“Khusus terkait fesyen, kami terus mendorong pengembangan akses pasar melalui kolaborasi dengan perwakilan perdagangan yang dimiliki oleh Kementerian Perdagangan yang berada di 46 titik di luar negeri. Kolaborasi ini sangat penting agar kita dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi kemajuan fesyen Indonesia,” ucap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mardyana Listyowati.

Atas kesuksesan pelaksanaan Spotlight Indonesia 2024, Irvan Mahidin Sukamto, Chief Director Gemalindo Kreasi Indonesia, dalam sambutannya menyampaikan, rasa syukur atas partisipasi dari semua pihak yang sangat antusias untuk menghadiri kegiatan ini.

“Kami sangat bersyukur atas partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat, para sponsor, desainer, pelaku industri, kementerian lembaga, hingga tamu undangan dan pengunjung yang sangat antusias,” kata Irvan.

Irvan juga melaporkan berdasarkan data yang didapat, bahwa peserta yang mengikuti kegiatan ini kurang lebih 100 booth dengan sekitar 112 brand fashion.

“Selama empat hari acara ini berlangsung, tercatat dihadiri kurang lebih 6.700 pengunjung, dan nilai transaksi lebih dari dua miliar rupiah,” ucapnya.

Foto: Grand Finale Perhelatan Spotlight Indonesia 2024.

Pelaksanaan tahun ketiga Spotlight Indonesia ini kembali untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi dan keberlanjutan dalam dunia fesyen global melalui mempromosikan keunggulan produk fesyen Indonesia di mancanegara dengan mengedepankan penggunaan wastra, budaya, dan sumber daya lokal serta pengerjaan tangan (handmade).

Dengan mengekspos penggunaan wastra atau tekstil lokal merupakan upaya mendukung terwujudnya industri fesyen berlandaskan sustainability (berkelanjutan).

Wastra dan budaya Indonesia potensial menjadi sumber inspirasi dan tren bagi dunia.

Spotlight Indonesia mempresentasikan produk fesyen dengan wastra maupun konten budaya lokal dalam tampilan kontemporer dan mengacu pada tren global yang diharapkan dapat diterima oleh pasar dunia.

Foto: Grand Finale Perhelatan Spotlight Indonesia 2024.

Pada hari terakhir, Spotlight Indonesia 2024 kembali mempersembahkan keragaman karya fesyen Indonesia dengan sentuhan wastra dan konsep berkelanjutan.

Foto: Grand Finale Perhelatan Spotlight Indonesia 2024.

Seperti yang ditampilkan pada awal rangkaian fashion show, yaitu koleksi dari et cetera, Arief Fitriansyah, Frisma Yeni, Zhio William X Adhesuhanda, House of Djuita, Cotton In Lace, Kampung Batik Brandan by Dhany Rose, De Irma.

Selain itu, ajang ini juga memberikan panggung kepada karya siswa sekolah mode di Indonesia, yaitu La Fare Fashion Institute, Universitas Ciputra, dan Acak Acak by LPTB Susan Budihardjo.

Kemudian, dilanjutkan dengan Fashion Parade dari koleksi RINNASURI, Weda Githa X Caleb Shinobi, Ernesto Abram, EXECUTIVE, ABEEY, BELQUINZA by Ajeng Cahya, STUDIOROMA, Sudarna Suwarsa, Tya Chandra, BornNeo by UKE TOEGIMIN, dan Fomalhaut Zamel X Dekranasda Provinsi KALTARA.

Dalam seremoni penutupan Spotlight Indonesia 2024 turut ditampilkan parade busana yang memberikan sorotan pada fesyen kontemporer Indonesia.

Meliputi karya dari WMG (Where’s My Grandma) by Anargya, Lisa Fitria dan Siswati, FUGUKU, MYMD by DedenSiswanto, NYAWA X Bell Living Lab, Jenna and Kaia, Ichwan Thoha, AMOTSYAMSURIMUDA X Dekranasda Lebak, RAEGITAZORO, ERIGO, BRILIANTO for Sarung Mangga, Erika Ardianto & Megama for Sarung Mangga, dan L by aldrie X The Theme by Novi Susanti for Sarung Mangga.

Mengedepankan kebaruan fesyen kontemporer dengan sorotan wastra dan budaya nusantara, ajang Spotlight Indonesia 2024 resmi diselenggarakan pada tanggal 12-15 Desember 2024 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC).

Perhelatan Spotlight Indonesia 2024 ini diselenggarakan oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC) yang berkolaborasi dengan Gemalindo Kreasi Indonesia sebagai event organizer.**

Tags : featured

Leave a Response