puanpertiwi.com – Siapa yang tak kenal dengan sutradara Hanung Bramantyo, ia sering kali membuat film biografi dan mengandung unsur sejarah. Sebut saja, Kartini dan Habibie dan Ainun menjadi sukses dan ditonton jutaan penonton.
Kali ini, Hanung sekali lagi menggarap film biografi melalui film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta. Ia berusaha menghadirkan sosok dan kehidupan Sultan Agung, yang memerintah di Kerajaan Mataram pada 1613-1645.
Film tersebut termasuk juga menggambarkan perjuangan dan pengorbanannya Sultan Agung dalam melindungi rakyatnya menghadapi VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie, kongsi dagang Belanda yang memonopoli kegiatan perdagangan di Asia).
Hal itu diungkapkan oleh Hanung ketika hadir dalam acara pemutaran perdana film tersebut di Epicentrum XXI, Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu (12/8) malam.
“Film ini menceritakan Sultan Agung saat memimpin Kerajaan Mataram, sesuai dengan cita-citanya, dan upaya mengatasi berbagai konflik yang mendera kerajaan saat itu,” ucapnya.
Hanung sendiri menyiapkan skrip film ‘Sultan Agung’ memakan waktu hampir 6-7 bulan lamanya. Kota Yogjakarta merupakan pilihan yang tempat untuk syuting film yang rencananya bakal tayang akhir tahun ini.
“Skripnya sekitar enam bulan tujuh bulan, itu yang membuat saya fokusnya agak terpecah karena saat itu saya buat film ‘Benyamin Biang Kerok’. Fokusnya saya agak terpecah di situ, saya merasa kalau film komedi kan penontonnya sudah ada, kalau saya menganggap bahwa film biopik ini yang harus saya belain karena filmnya penontonnya sangsi. Ini adalah passion saya memang,” pungkasnya.
Film yang kisahnya dibikin berdasarkan sejarah itu dibintangi oleh Ario Bayu (Sultan Agung), Anindya Kusuma Putri, Adinia Wirasti, Marthino Lio, dan Putri Marino.
Senada dengan Hanung Bramantyo, Pendiri dan Presiden Direktur Mustika Ratu Group serta Pendiri Yayasan Puteri Indonesia, Dr BRA Mooryati Soedibyo, SS, MHum, mengungkapkan bahwa filmSultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cintamerupakan wujud persembahan warisan sejarah dan budaya bangsa.
Sultan Agung merupakan pahlawan nasional.
“Mengangkat nilai-nilai kepemimpinan, film Sultan Agung merupakan wujud persembahan bagi masyarakat Indonesia, serta upaya mewariskan sejarah dan kekayaan budaya bangsa kepada generasi saat ini,” tutur Mooryati dalam kesempartan yang sama.
Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta diproduksi oleh Mooryati Soedibyo Cinema dan akan masuk ke bioskop-bioskop Indonesia mulai 23 Agustus 2018.
Reporter: Ranov