Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie Angkat Makna Dapur Lewat Kampanye #KembaliKeDapur
puanpertiwi.com – Menjelang peringatan Hari Ibu, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie menghadirkan kampanye Public Relations bertajuk #KembaliKeDapur. Kampanye ini merupakan bagian dari Proyek Ujian Akhir Semester (UAS) yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar berbasis praktik, sekaligus mengajak generasi muda memaknai kembali dapur sebagai ruang kebersamaan dan pelestarian tradisi keluarga.
Momentum Hari Ibu dipilih bukan semata sebagai perayaan simbolik, tetapi juga sebagai pintu masuk untuk membahas isu yang lebih dekat dengan keseharian generasi muda. Di balik narasi budaya dan kebiasaan keluarga, kampanye ini turut merefleksikan tantangan nyata yang dihadapi lulusan perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran lulusan pendidikan tinggi—mulai dari diploma hingga doktoral—mencapai lebih dari 1,01 juta orang pada Februari 2025, tertinggi dalam empat tahun terakhir. Kondisi tersebut mendorong perguruan tinggi untuk memperkuat pendekatan pembelajaran yang tidak hanya menekankan teori, tetapi juga pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Menjawab tantangan itu, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie merancang Proyek UAS berbentuk kampanye Public Relations terintegrasi yang menggabungkan tiga mata kuliah, yakni Relasi Media, Produksi Konten Visual, dan Cyber PR. Mahasiswa ditantang untuk bekerja secara kolaboratif, mulai dari merumuskan strategi komunikasi hingga mengeksekusi kampanye secara terpadu.
Dosen pengampu mata kuliah, Octaviniant Aspary, menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan mendekatkan proses belajar di kelas dengan praktik profesional. “Kami membangun satu payung kampanye yang relevan untuk ketiga mata kuliah, agar mahasiswa tidak mempelajari teori secara terpisah, tetapi terbiasa berpikir strategis dan menjalankan kampanye secara terintegrasi, seperti di dunia kerja,” ujarnya.
Pendampingan dari praktisi industri juga menjadi bagian penting dari proyek ini. Diah Andrini Dewi, Executive Account Director VERO Agency, menilai keterlibatan praktisi dapat membantu mahasiswa memahami dinamika lapangan. Menurutnya, kreativitas dalam Public Relations harus berjalan seiring dengan pemahaman konteks, target audiens, serta tujuan yang terukur. “Melalui proyek ini, mahasiswa belajar merancang kampanye berbasis insight dan relevan dengan tuntutan industri,” kata Diah.
Tema #KembaliKeDapur dipilih dengan mempertimbangkan fenomena generasi muda yang semakin bergantung pada makanan instan dan layanan pesan antar. Kampanye ini mengajak mahasiswa memandang dapur bukan sekadar tempat memasak, melainkan ruang sosial yang menyimpan nilai kebersamaan, tradisi, dan identitas budaya lintas generasi.
Untuk memperkaya sudut pandang, mahasiswa juga mendapat masukan dari sejumlah tokoh. Salah satunya Fery Farhati, Ketua TP PKK DKI Jakarta periode 2017–2022, yang menekankan peran dapur dalam menjaga memori keluarga. “Dapur adalah ruang untuk melestarikan nilai, tradisi, dan cerita keluarga. Momentum Hari Ibu mengingatkan kita akan peran ibu dalam mewariskan nilai-nilai tersebut,” ujarnya.
Perspektif lain datang dari Anne Mutiara, pendiri Seroja Bake, yang membagikan pengalamannya dalam mengemas warisan kuliner tradisional agar tetap relevan bagi generasi muda tanpa kehilangan nilai autentiknya.
Rangkaian Proyek UAS ini ditutup dengan Project Showcase Presentation di Auditorium Universitas Bakrie, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa mempresentasikan hasil kampanye di hadapan pakar dan praktisi, sekaligus menerima masukan langsung sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman.
Ke depan, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie berharap proyek semacam ini dapat terus dikembangkan dan tidak berhenti sebagai tugas akademik semata. Kolaborasi berkelanjutan dengan praktisi industri diharapkan mampu membuka lebih banyak ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa, sekaligus menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan industri komunikasi yang terus berkembang. ***



Post Comment
You must be logged in to post a comment.