YouTube Jadi ‘Panggung Utama’ Budaya Digital Indonesia, Bukan Sekadar Tempat Nonton

puanpertiwi.com – Bagi banyak orang Indonesia, membuka YouTube bukan lagi sekadar rutinitas hiburan—melainkan bagian dari keseharian yang menginspirasi, mengedukasi, dan bahkan memengaruhi keputusan belanja mereka.

Data terbaru menunjukkan bahwa YouTube kini menjadi platform video nomor satu di Indonesia, menjangkau penonton dari kota besar hingga pelosok daerah. Tak hanya ramai dikunjungi, waktu tonton di platform ini juga tumbuh pesat hingga 20% dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, rahasia di balik pertumbuhan ini terletak pada satu hal: para kreator.

“Kreatorlah yang menjadikan YouTube pusat budaya dunia—tempat tren lahir, gerakan sosial dimulai, dan suara-suara baru ditemukan,” ujarnya.

Kekuatan Cerita dalam Banyak Format

Salah satu keunggulan YouTube adalah kemampuannya menghadirkan konten dalam berbagai format—dari video pendek Shorts hingga video panjang di layar TV. Kombinasi ini membuat penonton tetap fokus dan “terhanyut” dalam apa yang mereka tonton.

Fenomena ini melahirkan apa yang disebut flow state, kondisi di mana penonton begitu terlibat hingga lebih reseptif terhadap pesan, termasuk pesan dari brand. Tak heran jika 93% masyarakat Indonesia mengaku menggunakan YouTube untuk mendalami topik yang mereka pedulikan, dan 90% percaya pada rekomendasi produk dari kreator YouTube.

Khusus bagi Gen Z, YouTube bahkan menjadi platform utama untuk riset produk sebelum membeli. Kepercayaan ini menciptakan hubungan yang unik antara penonton, kreator, dan brand—sebuah ekosistem yang saling menguatkan.

Kreativitas Multiformat: Kunci Efektivitas Brand

Dalam dunia pemasaran digital, strategi yang menggabungkan berbagai format konten kini menjadi kunci keberhasilan.
Rajan Vishwadeep, Principal Partner di WPP Media, menyebut ada tiga pendekatan penting:

  1. Long-form content untuk membangun narasi yang emosional dan mendalam.

  2. Short-form content seperti reaction video untuk menjaga kedekatan dan relevansi dengan audiens muda.

  3. Kombinasi keduanya sebagai strategi full-funnel—menarik perhatian lewat konten pendek, lalu memperkuat koneksi lewat cerita panjang.

Pendekatan ini terbukti berhasil. Contohnya, kampanye Lifebuoy #KetempelanDingin yang berhasil mencetak lebih dari 418 juta views dan meraih penghargaan di YouTube Works Awards 2025. Kampanye tersebut menggandeng kreator dan menggabungkan berbagai format video untuk membangun kedekatan dengan Gen Z.

“Untuk tetap relevan, kami harus hadir di tempat di mana audiens berada—dan di mana mereka percaya pada kreator,” ujar Erfan Hidayat, Skin Cleansing Category Marketing Lead, Unilever Indonesia.

Lebih dari Sekadar Platform Video

Kini, YouTube tak hanya menjadi ruang berkarya bagi kreator atau tempat hiburan bagi penonton, tapi juga panggung utama budaya digital Indonesia—di mana kreativitas dan bisnis bertemu.

Dengan jangkauan luas, keterlibatan tinggi, dan kepercayaan besar terhadap kreator, YouTube terbukti mampu memberikan hasil nyata bagi brand: ROI lebih dari 4 kali lipat dibanding TV linier, serta 1,5 kali lebih tinggi dibanding platform lain.

Di tengah derasnya arus digital, satu hal menjadi jelas: YouTube bukan sekadar tempat menonton—ia telah menjadi tempat di mana budaya, kreativitas, dan bisnis tumbuh bersama. ***

Post Comment