Eksplorasi Artistik Lisa Fitria di IN2MF 2025 dalam “DOT MOTION”: Dari Labu Yayoi Kusama ke Beskap Jawa
puanpertiwi.com – Desainer Lisa Fitria kembali menunjukkan kecermatannya dalam memadukan seni, budaya, dan fashion lewat koleksi terbarunya bertajuk “DOT MOTION” di gelaran IN2MOTIONFEST (IN2MF) 2025.
Koleksi ini menjadi eksplorasi visual yang menarik antara seni kontemporer dan kekayaan budaya lokal, terinspirasi dari karya legendaris seniman Jepang Yayoi Kusama, yang dikenal dengan motif polkadot dan bentuk labu ikoniknya.
Dalam perjalanannya menciptakan “DOT MOTION”, Lisa Fitria menggandeng Wastra Batik, anggota IKRA Indonesiabinaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, untuk menghadirkan batik tulis bermotif polkadot di atas material seperti katun primis, katun poplin, dan linen. Kolaborasi ini melahirkan interpretasi baru terhadap motif tradisional yang dikemas dalam pendekatan artistik modern.
Siluet busana dalam koleksi ini menampilkan efek gembung dan ber-volume lembut, terinspirasi dari bentuk labu Kusama. Sentuhan eksperimental tampak pada dress, skirt, blouse, outer, hingga celana dengan detail lengan menyerupai labu—memancarkan kesan feminin sekaligus avant-garde.
Tak berhenti pada permainan bentuk, Lisa Fitria juga menghadirkan dialog visual antara heritage Jawa dan seni modern. Elemen beskap dan kebaya janggan diolah kembali menjadi interpretasi busana masa kini, mencerminkan harmoni antara tradisi dan kebebasan berekspresi.
Kekuatan kolaborasi lokal semakin terasa lewat keterlibatan dua brand kreatif lainnya: SIMA, brand sepatu karya desainer muda Kraznaya, yang melengkapi tampilan dengan footwear bergaya modern artistik; serta PYO Jewelry, yang memperkuat karakter koleksi melalui desain perhiasan kontemporer yang elegan dan berani.
Melalui “DOT MOTION”, Lisa Fitria menghadirkan lebih dari sekadar koleksi fashion. Ia menuturkan kisah tentang gerak, titik, dan keberanian untuk mengekspresikan diri, sekaligus menghidupkan kembali semangat seni dan budaya lokal dalam bahasa mode global.
“Bagi saya, setiap titik memiliki makna gerak dan keberanian. Dari satu titik, seni, budaya, dan fashion bisa saling bertemu,” ungkap Lisa Fitria.
Koleksi “DOT MOTION” menjadi bukti bahwa mode bukan sekadar pakaian, melainkan kanvas hidup tempat budaya dan kreativitas berpadu menciptakan ekspresi yang tak terbatas. ***
Post Comment
You must be logged in to post a comment.