Fomalhaut Zamel Persembahkan “Bedoin”: Perpaduan Estetika Gurun Arab dan Wastra Sumatera Barat di IN2MOTIONFEST 2025

puanpertiwi.com – Suasana panggung IN2MOTIONFEST 2025 berubah menjadi gurun yang penuh cerita ketika desainer Fomalhaut Zamel menampilkan koleksi terbarunya bertajuk “Bedoin.” Melalui koleksi ini, Fomalhaut menggambarkan kehidupan kaum Bedouin, para pengembara gurun Jazirah Arab yang tangguh dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, lalu mengolah filosofi hidup mereka ke dalam bentuk busana yang modern dan artistik.

Fomalhaut Zamel dikenal dengan pendekatan desain yang eksperimental namun sarat makna. Dalam “Bedoin,” ia mengeksplorasi filosofi hidup kaum Bedouin—kelompok pengembara yang hidup berpindah-pindah di gurun, menghadapi kerasnya alam dengan pakaian bertumpuk dan aksesori fungsional dari bahan alami seperti tembaga, kuningan, hingga kayu. Nuansa ini diinterpretasikan kembali dalam bentuk busana modern yang tetap menyiratkan kisah perjalanan dan keteguhan.

Menariknya, untuk menghadirkan kesan vintage dan autentik, Fomalhaut menggunakan tenun dan songket Sumatera Barat sebagai material utama. Ia bekerja sama dengan para pengrajin lokal untuk menghasilkan warna-warna yang tampak usang namun elegan, menggunakan benang emas yang tampak antik sebagai aksen utama. Beberapa kain yang digunakan antara lain tenun Silungkang, Pandai Sikek, Kubang, Unggan, dan Halaban—masing-masing menghadirkan karakter tekstur dan motif khas yang kaya nilai budaya.

Dari segi warna, palet yang dipilih menghadirkan kedalaman dan kehangatan gurun: black, dusty grey, dusty brown, dan dark sage. Kombinasi ini memperkuat nuansa misterius sekaligus menonjolkan sisi klasik dari busana pengembara. Sementara dari siluet, Fomalhaut memadukan potongan longgar, H-line, dan A-line, menghasilkan tampilan yang memberi keleluasaan gerak namun tetap berstruktur dan berkarakter.

Total 10 look ditampilkan dalam koleksi ini—delapan busana perempuan dan dua busana laki-laki—yang masing-masing memadukan gaya etnik dan kontemporer secara halus. Detail layering dan permainan material logam pada aksesori menjadi elemen yang menonjol, menegaskan semangat nomaden yang melekat kuat dalam konsep “Bedoin.”


Melalui “Bedoin”, Fomalhaut Zamel memperlihatkan bagaimana fashion bisa menjadi bahasa universal untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan, keteguhan, dan keindahan yang lahir dari perjalanan panjang manusia dalam mencari makna. ***

Post Comment