Jejak 14 Tahun Burgo Indonesia: Kreativitas Lokal, Reputasi Internasional

puanpertiwi.com – Istituto di Moda Burgo Indonesia menandai 14 tahun kiprahnya sebagai pionir pendidikan mode internasional di Tanah Air dengan dua momentum penting.

Di antaranya, perayaan bertajuk ‘Viaggio Nella Moda – A Journey Through Fashion’ pada 21 Agustus 2025 dan keikutsertaan dalam Plaza Indonesia Fashion Week 2025 pada 10 September 2025.

Kedua acara ini menjadi simbol perjalanan lintas budaya Indonesia–Italia sekaligus penguatan visi Burgo: Indonesia Fashion Freedom – Win Local, Shine Global.

Perayaan Viaggio Nella Moda digelar di The Plaza Office Tower Jakarta, menampilkan pertunjukan eksklusif Instant Fashion oleh maestro mode asal Milan, Biagio Belsito.

Sang Art Director Burgo Milano sekaligus kolaborator Dolce & Gabbana ini menghadirkan pengalaman langka di Indonesia melalui teknik live draping hanya dalam hitungan menit, sebuah tontonan haute couture yang biasanya hanya dapat disaksikan di panggung mode dunia seperti Milan atau Paris.

Selain itu, acara ini juga menampilkan fashion display serta karya para alumni Burgo Indonesia yang tengah bersiap menuju Plaza Indonesia Fashion Week 2025.

“Viaggio Nella Moda bukan sekadar perayaan ulang tahun. Ini adalah perjalanan Burgo Indonesia yang menegaskan komitmen kami dalam melahirkan desainer masa depan yang mampu bersaing global tanpa kehilangan akar lokal,” ujar Jenny Yohana Kansil, Direktur Utama Burgo Indonesia.

Momentum berikutnya hadir dalam Plaza Indonesia Fashion Week 2025 dengan tajuk ‘Ti Voglio Bene’ yang akan menampilkan 10 emerging designers Burgo Indonesia melalui total 45 look.

Digelar pada 10 September 2025 pukul 14.00–15.00 WIB, peragaan busana ini menghadirkan interpretasi cinta dari sudut pandang Italia–Indonesia.

Cinta yang ditampilkan bukan sekadar romantis, melainkan lembut, penuh kepedulian, sekaligus berani menampilkan keotentikan diri.

Setiap desainer menghadirkan narasi visual yang berbeda.

  • Kezia Lie lewat Midnight Garden menghadirkan kisah cinta yang bersemi di kegelapan malam.
  • Leonie Kaslim dengan Eroded by Time merayakan keindahan ketidaksempurnaan. Sebuah penerimaan akan keindahan yang dibentuk oleh waktu.
  • Darlene Priscilla lewat Garden of Dreams menegaskan bahwa mimpi adalah bentuk cinta pada diri sendiri.
  • Sharonn Jordana menghadirkan Crude (Early Man) sebagai refleksi awal evolusi manusia.
  • Cindy Lestari lewat Pour to Seeing Through berbicara tentang kepercayaan diri: membuka diri terhadap cinta dan keberanian untuk menampilkan jati diri, transparansi yang menghormati kebenaran dan kesejahteraan, melampaui penampilan.
  • Fiona Sesha – Lisianthus
    Melambangkan rasa cinta yang abadi, penuh syukur, dan kasih sayang yang lembut.
  • Angela Sisilia melalui Deep Core: Treasures Beneath
    Seperti harta karun di inti bumi, keindahan dan kekuatan ditempa oleh waktu, tekanan, dan ketahanan bersinar tanpa batas.
  • Melania Nadya – The Forbidden Allure:
    Menyingkap sebuah kisah Adam dan Hawa-tentang kesadaran akan tubuh, moralitas, dan cinta diri tanpa rasa malu. Menerima citra baru dan bertanggung jawab atas pilihan.
  • Phoebe Amanda Valentino – Amour Lumière: Mengungkap cinta dalam banyak bahasa-dari melodi musik hingga keanggunan mode.
  • Gabriella V. Jonas – Triple (Triple Isie): Menghadirkan cinta berada dalam keindahan alam dan semua makhluk laut. Kedalaman samudra menyimpan cerita yang menggetarkan hati.

Melalui karya mereka, para emerging designers ini menegaskan bahwa cinta dapat terwujud dalam banyak bentuk-dari penerimaan diri hingga relasi dengan alam semesta.

Semangat ‘Ti Voglio Bene’ menjadi pengingat bahwa cinta yang sejati bukan hanya milik pribadi, melainkan juga kekuatan yang mampu menyalakan kreativitas dan membangun harmoni di tengah keberagaman.

Koleksi ini dikurasi langsung oleh Prof. Biagio Belsito yang menegaskan, ‘Ti Voglio Bene’ adalah energi yang menghubungkan kreativitas Indonesia dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.

“Saya percaya, dari panggung ini, wajah baru fashion Indonesia akan lahir,” ujar Prof. Biagio Belsito.

Prof. Biagio Belsito menekankan pentingnya detail dan sikap profesional dalam mode.

Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada perpaduan antara passion, pendidikan, dan sikap.

“Lewat masterclass yang digelar, saya ingin berbagi filosofi: ‘Satu milimeter sama dengan satu kilometer. Detail sekecil apapun menentukan hasil akhir. Fashion bukan sekadar skill, tapi juga sikap kerja,” ungkap Prof. Biagio Belsito.

“Dengan filosofi ini, saya berharap keberadaan Burgo Indonesia dapat terus mendorong lahirnya desainer muda yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mentalitas global yang kuat,” lanjutnya.

Sejalan dengan pandangan Prof. Biagio, Jenny Yohana Kansil menegaskan bahwa tantangan terbesar bagi desainer bukan hanya terletak pada kreativitas, melainkan pada etos kerja.

Artinya, untuk menembus panggung dunia, kreativitas saja tidak cukup. Dibutuhkan disiplin, integritas, dan standar internasional yang konsisten.

“Indonesia tidak kekurangan ide. Tapi dunia menuntut disiplin, konsistensi, dan standar tanpa kompromi. Itulah yang kami tanamkan di Burgo—bahwa menjadi desainer bukan sekadar soal imajinasi, melainkan juga tanggung jawab, integritas, dan disiplin,” tegasnya.

Jenny juga menekankan, dalam dunia mode global, setiap langkah dituntut menghadirkan detail yang sempurna, dokumentasi proses yang rapi, serta profesionalisme tanpa kompromi.

Dengan kurikulum personal berstandar Milan dan jaringan global, Burgo Indonesia berhasil memadukan jiwa Nusantara dengan disiplin Italia, melahirkan karya yang siap berdiri sejajar dengan panggung mode dunia dari Milan, Paris, hingga New York.

Ke depan, Burgo Indonesia juga tengah membuka peluang kemitraan dan kolaborasi lisensi di berbagai kota di Indonesia, demi memperluas akses pendidikan mode berstandar internasional sekaligus memberdayakan lebih banyak talenta lokal melalui Burgo Method, metode pendidikan yang telah terbukti melahirkan desainer kelas dunia.

“Kami percaya masa depan mode Indonesia bukan hanya milik segelintir orang, melainkan milik seluruh talenta di berbagai daerah. Karena itu, kolaborasi dan dukungan para partner strategis akan menjadi kunci agar Indonesia benar-benar bisa menang lokal, dan bersinar global,” pungkas Jenny.

Sebagai pembuka, tampil Raegita Zorro, alumni Burgo Indonesia yang kini sukses di kancah nasional maupun global, bukti nyata kualitas pendidikan Burgo sekaligus inspirasi bagi generasi baru.

“Awalnya saya tidak bercita-cita jadi desainer, hanya mengisi waktu. Tapi Burgo mengarahkan saya, membentuk sikap profesional, hingga lahirlah Raegita Zorro. Untuk IFW nanti, saya akan menampilkan koleksi khusus, terinspirasi dari almarhum ibu saya,” ungkap Raegita.

Untuk diketahui, Istituto di Moda Burgo Indonesia merupakan bagian dari jaringan pendidikan mode internasional yang berpusat di Milan, Italia.

Sejak berdiri 14 tahun lalu di Jakarta, lembaga ini konsisten menghadirkan pendidikan mode dengan pendekatan personalized learning serta kurikulum berstandar global.

Burgo Indonesia didirikan pada tahun 2011 oleh Jenny Yohana Kansil, seorang profesional mode yang membawa visi besar untuk menghadirkan sistem pendidikan Italia ke tanah air.

Model pembelajaran yang diusung berfokus pada pendampingan individual, di mana setiap siswa mendapatkan bimbingan sesuai potensi dan kebutuhan mereka.

Integrasi antara teori, praktik, dan eksplorasi kreatif menjadi ciri khas metode Burgo, melahirkan desainer muda yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki visi dan identitas kreatif yang kuat.

Secara historis, Istituto di Moda Burgo Milan didirikan pada 1961 oleh Fernando Burgo, dan sejak itu berkembang menjadi salah satu institusi mode terkemuka di dunia.

Hubungan erat antara Milan dan Indonesia terus dijaga dengan hadirnya Prof. Biagio Belsito, pakar mode Italia sekaligus kolaborator rumah mode temama Dolce & Gabbana.

Setiap tahun, Prof. Belsito datang ke Jakarta untuk melakukan quality control sekaligus memastikan standar pembelajaran Burgo Indonesia tetap sejalan dengan pusatnya di Milan.

Selama lebih dari satu dekade, alumni Burgo Indonesia telah menorehkan prestasi di berbagai lini industri mode, mulai dari rumah mode lokal, label internasional, hingga panggung peragaan busana bergengsi dunia.

Dengan semangat ‘Win Local, Shine Global’, kiprah mereka menjadi bukti nyata komitmen Burgo dalam mencetak generasi kreatif yang mampu bersaing, berprestasi, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah global.***

Post Comment