Dukung Digitalisasi Indonesia, Telkom Tawarkan Solusi AI untuk Berbagai Sektor Bisnis

puanpertiwi.com – Di tengah meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap teknologi artificial intelligence (AI), Telkom Indonesia hadir dengan serangkaian solusi cerdas untuk menjawab kebutuhan bisnis dan sektor publik di era digital.

Mengutip data dari tirto.id, hasil survei Jakapat Understanding AI Usage Today yang dirilis 2 Mei 2025 menunjukkan bahwa sebanyak 93% dari 1.423 responden, mayoritas berasal dari Gen Z mengaku sudah mengenal teknologi AI.

Hal ini menunjukkan potensi pemanfaatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan meliputi berbagai lini dan sektor usaha semakin luas dan menjanjikan, dari skala usaha kecil hingga industri besar, dengan berbagai tujuan.

Melihat tren ini, Lisa Nurfhatia Prizasaputri, Partnership Evaluation Enterprise Product Development Telkom Indonesia, menjelaskan bahwa Telkom telah mengembangkan berbagai solusi berbasis AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri.

“Salah satunya adalah Human Field, platform manajemen sumber daya manusia (HRM). Lalu ada juga Tsurvey, platform survei yang dapat mengumpulkan data secara cepat dan akurat,” kata Lisa.

Ia menambahkan, berbagai solusi AI tersebut telah digunakan oleh pelaku usaha ritel seperti supermarket maupun minimarket hingga instansi pemerintahan.

Produk-produk AI buatan Telkom juga bersifat fleksibel dan dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah dimiliki perusahaan.

“Solusi kami bisa di-customize dan tidak perlu membangun dari awal. Bisa diintegrasikan dengan sistem eksisting,” jelasnya.

Selain itu Telkom Solution juga memiliki solusi cerdas berbasis AI untuk membantu transformasi digital layanan publik melalui Antares Eazy.

Dengan kemampuan pemrosesan data visual yang cepat dan akurat, solusi ini memungkinkan pemerintah mempercepat digitalisasi layanan melalui proses yang lebih transparan.

Fitur Crowd Detection-nya bahkan bisa dimanfaatkan untuk memantau demonstrasi atau acara publik besar.

Pemerintah dapat menggunakan fitur ini untuk memastikan situasi tetap terkendali tanpa mengurangi hak masyarakat untuk berkumpul,” jelas Lisa.

Pendekatan ini menunjukkan bagaimana teknologi bisa menjadi alat yang seimbang antara efisiensi dan hak publik.**

Post Comment