Svadara Warna Indonesia Raih Bronze Award di Powerful Daegu Festival 2025 di Korea
puanpertiwi.com – Sanggar tari Svadara Warna Indonesia menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional dengan meraih Bronze Award dalam Powerful Daegu Festival 2025, yang berlangsung pada 9–12 Mei di Kota Daegu, Korea Selatan.
Ini menjadi penghargaan kedua setelah pencapaian serupa di tahun 2022.
Sebagai sanggar binaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Svadara menampilkan karya berjudul Pertunjukan Reog Ponorogo Sasmita Selaras.
Tarian ini memadukan elemen Jathilan, Bujang Ganong, Warok, dan Reog.
Sebanyak 21 penari beragam usia menampilkan tarian ini.
Dalam festival ini, ada kompetisi kesenian yang mewajibkan peserta menampilkan dua format durasi: 10 menit dan 4 menit.
Pada hari pertama, peserta tampil dua kali dengan durasi 10 menit.
Di hari kedua, Svadara tampil empat kali: satu kali 10 menit dan tiga kali 4 menit.
Manajemen stamina menjadi tantangan utama.
Penari harus tampil maksimal dalam cuaca musim semi yang unik—matahari bersinar terik, tetapi suhu udara tetap rendah, berkisar antara 12°C hingga 19°C pada tanggal 10–11 Mei.
Adaptasi fisik dan pengaturan energi menjadi kunci utama kelancaran penampilan di atas panggung.
“Penampilan kami dibawakan oleh penari dari beragam usia dan pengalaman, serta dengan tantangan adaptasi lingkungan yang tidak mudah di negeri orang. Namun, usaha dan karya kami berhasil menempatkan tim kami di posisi tiga besar dalam kompetisi ini,” kata Ketua Tim Svadara Warna Indonesia untuk Powerful Daegu Festival, Alfrida Chrisna Sitorus.
Kemenangan ini berarti bagi Indonesia karena festival tari tahunan ini menjadi salah satu ajang bergengsi di Korea Selatan.
Kompetisi internasional dalam festival tahun ini diikuti oleh 17 grup dari 11 negara, termasuk Taiwan, Jepang, Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, Hong Kong, China, Uzbekistan, Bulgaria, dan Indonesia.
Sebelumnya, Svadara Warna Indonesia juga menyabet juara 3 dalam kompetisi tari Powerful Daegu Festival yang diselenggarakan pada 8-11 Juli 2022 di Daegu.
Svadara mengirimkan 14 penari untuk membawakan tari medley nusantara yang mengkombinasikan empat tarian tradisional, yakni Tari Bali Kreasi Bajang Jegeg, Tari Kipas Ajer Betawi, Tari Piring dari Sumatera Barat, dan Tari Tifa Papua.
Kolaborasi
Tarian yang Svadara Warna Indonesia bawakan dalam festival kali ini sekaligus merayakan penetapan kesenian Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, akhir 2024 lalu.
Svadara bekerja sama dengan Sanggar Sardulo Aji Manggolo dari Jakarta Selatan di bawah pimpinan Aji Pangestu, yang turut menghadirkan pelatih koreografi dan pembarong profesional.
Dengan pengalaman mereka, dua jenis tarian Reog Ponorogo Sasmita Selaras tercipta dan mampu ditarikan tim penari yang berlatih sejak Januari 2025.
“Saya dan pelatih Sanggar Svadara menulis konsep Tarian Sasmita Selaras yang membawa pesan bahwa keselarasan dalam hidup bukan dibentuk atas kutub-kutub yang saling bertolak belakang, tetapi harmonis. Dengan kolaborasi ini, semoga generasi muda mau terus berkarya, berkembang, melestarikan budaya, dan menjadi inspirasi banyak orang,” tutur Aji Pangestu.
Penampilan Svadara di Korea juga mendapat dukungan dari Paguyuban Bumi Reog di Daegu.
Mereka meminjamkan properti dadak merak dan menyebarkan informasi kepada WNI yang bekerja di Daegu untuk datang menyemangati tim Svadara, sebagai satu dari dua tim Indonesia yang tampil dalam Powerful Daegu Festival 2025.
Ketua Paguyuban Bumi Reog Daegu, Imam Choirul, mengatakan, teman-teman Svadara datang membawa semangat luar biasa.
“Kami di Paguyuban merasa terpanggil untuk membantu karena ini juga bagian dari misi budaya kami di perantauan, mengenalkan Reog dan merawat rasa cinta tanah air,” kata Ketua Paguyuban Bumi Reog Daegu, Imam Choirul.
Apresiasi dan dukungan juga datang dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, terhadap upaya promosi budaya yang dilakukan oleh Svadara.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi Svadara Indonesia dalam Powerful Daegu Festival 2025. Penampilan Svadara membawa warna tersendiri dan berhasil memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional, terutama masyarakat Korea,” ujar Lydia Safitri, Koordinator Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Startup, dan Diplomasi Publik KBRI Seoul.
Lebih lanjut Lydia Safitri menjelaskan, ini merupakan bentuk nyata dari diplomasi budaya, yang merupakan misi KBRI Seoul.
“Kami sangat menghargai kolaborasi dan dedikasi mereka yang selaras dengan upaya kami dalam memperkuat citra Indonesia di dunia internasional,” ungkap Lydia Safitri.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa kolaborasi, konsistensi, dan semangat pelestarian budaya mampu membawa seni tradisional Indonesia dikenal di tingkat global.
Svadara berharap dapat terus melanjutkan misi keseniannya ke berbagai daerah dan negara sebagai bentuk kontribusi terhadap pelestarian dan promosi budaya Nusantara.**
Post Comment
You must be logged in to post a comment.