HealthParenting

Peranan Probiotik untuk Mencegah Eksim Pada Anak-Anak

puanpertiwi.com – Eksim atau dermatitis atopik merupakan kondisi inflamasi kronis pada kulit. Tak hanya menyerang orang dewasa, eksim juga bisa menyerang anak-anak. Diperkirakan hampir 20% anak di seluruh dunia mengalami eksim. Ketika eksim kambuh, anak akan merasa gatal terus menerus diiringi sensasi panas. Kulit juga mulai tampak kemerahan. Tak jarang kulit yang mengalami eksim juga dapat terluka karena digaruk terus menerus. Sehingga membuat anak menjadi tidak nyaman.

Eksim secara tidak langsung turut berdampak pada kondisi psikis anak. Seorang anak penderita eksim akan merasa malu atau tidak percaya diri karena kulit mengalami inflamasi. Efeknya, kualitas hidup anak ikut menurun. Sayang, eksim sendiri tidak bisa disembuhkan seumur hidup.

Meski begitu, perlu dipahami bahwasanya kondisi eksim berkaitan erat dengan keseimbangan mikroba di saluran cerna. Menurut penjelasan Dr. Caesar Givani Sp.PD, dalam saluran cerna terdapat terdapat triliunan mikroorganisme. Ketidakseimbangan mikrobiota usus (dysbiosis) dapat memicu peradangan sistemik, lalu memicu eksim.

“Dysbiosis telah dikaitkan dengan berbagai kondisi kulit, termasuk eksim (dermatitis atopik). Anak-anak dengan eksim sering memiliki komposisi mikrobiota usus yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak tanpa eksim,” tutur Dr. Caesar.

Kondisi kesehatan usus yang kurang baik pun mempengaruhi respon imun di seluruh tubuh yang pada akhirnya memperburuk kondisi kulit. Padahal, saluran cerna adalah titik krusial sistem kekebalan tubuh anak. Kondisi tersebut diperburuk dengan pola makan yang tidak tepat. Anak-anak dengan eksim umumnya memiliki alergi makanan tertentu. Makanan ini dapat mempengaruhi kesehatan usus dan memicu reaksi kulit.

Oleh karena itu, dibutuhkan probiotik untuk menunjang keseimbangan mikrobiota dan kesehatan saluran cerna. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya bila dikonsumsi dalam dosis yang cukup.

Probiotik membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dengan meningkatkan populasi bakteri menguntungkan dan menekan pertumbuhan bakteri patogen. Keseimbangan mikrobiota yang sehat dapat mengurangi peradangan sistemik yang dapat mempengaruhi kulit.

Bukan hanya mampu menyeimbangkan mikrobiota usus, probiotik juga dapat meningkatkan produksi sel-sel imun yang bersifat anti-inflamasi dan mengurangi produksi sel-sel yang bersifat pro-inflamasi.

Adapun metabolit dengan efek anti-inflamasi yang dihasilkan oleh probiotik adalah asam lemak rantai pendek (short-chain fatty acids) seperti butirat, propionat, dan asetat. Metabolit ini dapat mengurangi peradangan usus dan sistemik.

Asam lemak rantai pendek juga dapat memperkuat penghalang kulit, meningkatkan hidrasi, dan mengurangi kehilangan air melalui kulit yang penting bagi penderita eksim.
Beberapa probiotik dapat pula berinteraksi langsung dengan sel-sel imun di kulit melalui sumbu usus-kulit (gut-skin axis). Mereka dapat mempengaruhi mikrobiota kulit dan respon imun lokal, mengurangi peradangan dan gejala eksim.

Di samping menunjang kesehatan saluran cerna, probiotik dapat membantu mengurangi reaksi alergi dan sensitivitas makanan yang memicu eksim dengan cara memodulasi respon imun terhadap alergen makanan dan mengurangi peradangan yang ditimbulkannya.

Dr. Caesar Givani Sp.PD selanjutnya menjelaskan bahwa terdapat beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi serat atau probiotik dapat membantu mengurangi gejala eksim pada beberapa anak. Selain dari sumber makanan sehat, probiotik juga bisa didapatkan dari asupan suplemen.

Memilih suplemen probiotik yang tepat untuk anak-anak yang menderita eksim memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor. Berdasarkan saran Dr. Caesar Givani Sp.PD, orang tua dapat mempertimbangkan bentuk suplemen probiotik yang mudah dikonsumsi oleh anak. Mengingat anak biasanya sedikit rewel apabila hendak meminum vitamin atau obat.

Biasanya probiotik untuk anak tersedia dalam berbagai bentuk, contohnya dalam bentuk bubuk yang mudah dikonsumsi oleh anak Anda. Tak lupa, pastikan produk probiotik bebas dari alergen seperti susu, telur, kedelai, dan gluten, terutama jika anak Anda memiliki alergi makanan.

Contoh suplemen probiotik yang cocok dikonsumsi oleh anak-anak adalah G-NiiB Immunity+ (SIM01). Dengan bentuk serbuk yang dikemas dalam sachet higienis, G-NiiB Immunity+ (SIM01) aman digunakan dalam jangka panjang dan bisa dikonsumsi oleh anak mulai dari usia 2 tahun. G-NiiB Immunity+ (SIM01) dapat dikonsumsi langsung, dicampur dengan minuman tanpa soda dan non-alkohol, atau makanan di bawah suhu 45°C.

Formula G-NiiB Immunity+ (SIM01) dirancang khusus dengan kandungan 3+3 jenis probiotik Bifidobacteria dan prebiotik. Kombinasi ini mampu meningkatkan imun tubuh dan memelihara kesehatan sistem pencernaan, yang pada akhirnya meredakan masalah kulit sensitif seperti eksim.

Dengan secara teratur memasukkan G-NiiB ke dalam pola makan anak, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan usus anak, sehingga mengurangi risiko kambuhnya eksim. Strain probiotik dalam G-NiiB bekerja secara sinergis untuk meningkatkan keragaman mikroba usus, memodulasi respons kekebalan, dan mendukung kesehatan kulit dari dalam.

Bagaimana pun juga, Dr. Caesar Givani Sp.PD tetap mengingatkan kepada orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum memberikan suplemen kepada anak. Dengan begitu, Anda dapat memberikan suplemen terbaik berdasarkan kondisi kesehatan spesifik si buah hati.***

Leave a Response