Tren Baru Merawat Emosi Lewat Haircare

puanpertiwi.com – Di tengah tuntutan untuk selalu tampil rapi dan on point, bleaching, coloring, hingga styling panas perlahan menjadi bagian dari keseharian. Namun di balik tampilan yang tertata, ada kenyataan lain yang kerap luput: rambut yang mulai kelelahan. Helai yang mengering, tekstur yang berubah, hingga ujung yang mudah patah sering menjadi tanda bahwa rutinitas kita terlalu padat—bukan hanya untuk tubuh, tetapi juga untuk rambut.

Fenomena ini pula yang diangkat dalam acara Repair Me Now: The Ultimate Hair Repair Rescue di Habitate Oakwood, Jakarta Selatan. Alih-alih sekadar memperkenalkan dua produk baru, momen ini lebih terasa sebagai pengingat bahwa pemulihan diri tak melulu soal skincare atau liburan sejenak; kadang, dimulai dari memperhatikan hal sederhana seperti rambut.

Seiring tren styling yang meningkat, kerusakan rambut pada perempuan Indonesia pun makin banyak ditemui. Lavojoy memperkenalkan rangkaian Repair Me Now Series—Shampoo dan Hair Mask—sebagai pendamping dalam “hair recovery journey”. Mereka membawa pendekatan menarik: merawat rambut bukan sekadar ritual kecantikan, tapi bagian dari memulihkan diri saat tubuh dan pikiran sedang lelah.

Dickson Leo, Brand Director Lavojoy Indonesia, menyampaikan bahwa rambut yang rusak sering kali mencerminkan kondisi emosional yang juga menurun. “Rambut kering, tipis, kusam, dan mudah patah sering diabaikan sampai akhirnya memengaruhi rasa percaya diri,” ujarnya. Ia menekankan bahwa self-care hari ini juga mencakup upaya untuk memperbaiki rambut secara tepat, efektif, dan terjangkau—karena “rambutmu juga layak diselamatkan.”

Dalam sesi edukasi, Hair Expert Firman mengingatkan bahwa kerusakan rambut tak selalu muncul dari kimia atau alat panas. Stres, pola hidup yang tidak seimbang, hingga teknik mencuci rambut yang salah justru sering menjadi penyebab utama. Cara keramas, pijatan kulit kepala, proses pembilasan, hingga cara mengeringkan rambut punya peran besar dalam menjaga kekuatan rambut jangka panjang. “Rambut sehat bukan hasil produk saja, tapi kombinasi teknik dan kebiasaan yang konsisten,” jelasnya.

Seri Repair Me Now sendiri diposisikan sebagai pendamping perbaikan rambut dengan kandungan yang bekerja intensif memperkuat batang rambut dan menjaga kutikula. Bukan janji manis, melainkan langkah kecil untuk membantu pengguna kembali merasa nyaman dengan tampilan dan diri mereka sendiri. Dari uji konsumen, manfaat seperti rambut lebih terkendali hingga kilau yang bertahan hingga 72 jam menjadi catatan positif.

Menutup acara yang digelar Rabu, 10 Desember 2025 tersebut, Leo menyebut bahwa perjalanan ini baru dimulai. Tahun depan, rangkaian Repair Me Now Series direncanakan berkembang lebih lengkap untuk menawarkan perawatan yang lebih menyeluruh. “Harapan kami sederhana: setiap orang bisa merasakan bahwa rambut sehat itu mungkin dicapai,” katanya.

Di tengah kesibukan, mungkin tanda kelelahan tak selalu datang dari tubuh—kadang, dari rambut yang mulai kehilangan sinarnya. Dan di sanalah, perjalanan hair recovery menemukan maknanya: bukan sekadar memperbaiki tampilan, tetapi mengembalikan rasa percaya diri pelan-pelan. ***

Post Comment