Kisah Para Kreator Bigo Live: Dari Panggung Kecil hingga Sorotan Global

puanpertiwi.com – Di balik layar ponsel yang menyala dan interaksi real-time yang akrab dengan ribuan penonton, ada kisah perjuangan, harapan, dan keberanian para kreator Indonesia yang menjadikan Bigo Live sebagai panggung kehidupan mereka. Platform live streaming global yang hadir sejak 2016 ini bukan hanya tempat hiburan—tetapi juga ruang tumbuh bagi para talenta lokal yang berani bermimpi besar di dunia digital.

Bigo Live telah membuka jalan bagi banyak kreator untuk mengubah hobi menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan. Dari penyanyi dangdut hingga DJ, dari pelatih futsal hingga ibu tunggal, mereka membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan bisa melampaui batas wilayah dan usia.

Fira Indriani: Dari Sungai Sumedang ke Dunia Digital

Fira Indriani (24), penyanyi dangdut asal Sumedang, dulu hanya bernyanyi di panggung-panggung kecil di desanya. Kini, berkat Bigo Live, ia tampil di hadapan ribuan penonton global.
“Dulu saya pemalu, tapi lewat Bigo Live saya bisa jadi diri sendiri,” kata Fira, yang kini sukses menghidupi keluarga dan membangun rumah dari hasil siarannya.

Berkat dukungan penggemar dan agensinya, Home Management, Fira bertekad menjadi Top Host sekaligus mengembangkan bisnis fesyennya. Bagi Fira, Bigo Live bukan sekadar aplikasi—melainkan pintu menuju masa depan.

Ica: Ibu Tunggal yang Menemukan Harapan di Layar Ponsel

Kehilangan pekerjaan di tahun 2021 membuat Ica (30) dari Ciamis sempat terpuruk. Namun dari ruang kecil di rumahnya, ia bangkit lewat Bigo Live. Dengan gaya humoris dan konten penuh kehangatan, Ica kini menghibur ribuan penonton dan mendapat penghasilan stabil.

“Live sampai 19 jam sehari memang melelahkan, tapi saya melakukannya untuk anak saya,” ujar Ica yang bergabung dengan 520 Management. Kini, ia bukan hanya bertahan, tapi juga menabung untuk masa depan sang buah hati.

Nova Rianty: Musisi Profesional yang Menemukan Panggung Baru

Bagi Nova Rianty, penyanyi yang pernah berduet dengan Raffi Ahmad, pandemi sempat menutup pintu panggung. Tapi dari situ pula ia menemukan Bigo Live sebagai ruang baru untuk tetap berkarya.
“Dulu saya hanya pakai alat seadanya, tapi ternyata audiens global menyambut saya dengan luar biasa,” kenangnya.

Lima tahun kemudian, Nova menjadikan live streaming-nya sebagai sesi musik profesional lengkap dengan instrumen dan vokal. Platform ini tak hanya memberinya pendapatan, tapi juga memperluas jejaring profesional dan peluang kolaborasi.

Ony: Dari Lapangan Futsal ke Dunia Live Streaming

Tak memiliki pengalaman tampil bukan alasan bagi Ony (BIGO ID: Onytars) untuk tidak mencoba. Didukung sang kakak, Nova Rianty, Ony memulai karier live streaming pada 2022 dan berhasil membangun komunitas penonton pria yang solid.

“Bigo Live memberi saya panggung dan komunitas yang menghargai saya apa adanya,” ujar pelatih futsal ini. Kini, Ony menyeimbangkan dua profesi: melatih di lapangan dan menghibur ribuan penonton di dunia maya.

DJ Aldee & DJ Meymey: Bukti Bahwa Kreativitas Tak Mengenal Usia

DJ Aldee, 50 tahun, adalah contoh nyata bahwa semangat berkarya tak pernah pudar. Setelah pandemi mematikan industri hiburan malam, ia beralih ke Bigo Live. Kini, dengan jadwal live empat jam setiap hari, Aldee tetap menyalurkan kecintaannya pada musik tanpa harus keluar malam.
“Bigo Live memberi saya ruang yang aman dan fleksibel untuk tetap berkarya,” ujarnya.

Sementara itu, DJ Meymey, anak tunggal asal Surabaya, menemukan keluarga baru di platform ini. Setelah kehilangan kedua orang tuanya, komunitas Bigo Live menjadi tempat ia berlabuh.
“Dukungan dari teman-teman Bigo membuat saya kembali semangat. Saya tidak merasa sendiri lagi,” katanya.

Bigo Live, Katalis Pertumbuhan Kreativitas Digital

Kisah para kreator ini hanyalah sebagian kecil dari ribuan cerita sukses di Bigo Live. Platform ini terus berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, di mana kreativitas menjadi mata uang baru.

Dengan lingkungan yang inklusif, aman, dan mudah diakses, Bigo Live membantu para kreator memonetisasi bakat mereka sekaligus menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang nyata.
Di tengah pesatnya perkembangan digital, para kreator seperti Fira, Ica, Nova, Ony, Aldee, dan Meymey membuktikan satu hal sederhana: di era digital, siapa pun bisa bersinar—asal berani memulai. ***

Post Comment