KAWS WINTER: Ketika Rajutan Jadi Cerita Tentang Kehangatan dan Kedekatan

puanpertiwi.com – Bagi banyak orang, musim liburan selalu punya makna personal. Ada yang mengingatnya sebagai waktu berkumpul, ada yang menjadikannya momen refleksi, dan ada pula yang sekadar menanti sensasi hangat di tengah cuaca yang sering terasa melambat. Di antara semua itu, pakaian kerap menjadi bagian penting—bukan hanya untuk melindungi tubuh, tetapi untuk merangkum cerita, emosi, dan kenyamanan.

Di sinilah kolaborasi terbaru UNIQLO dengan KAWS menemukan relevansinya. KAWS WINTER, yang diluncurkan 21 November 2025, bukan hanya koleksi rajutan, tetapi sebuah ajakan untuk merasakan kembali arti kehangatan, melalui sentuhan seni yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Rajutan yang Menghadirkan Perasaan

Bagi KAWS, karakter seperti COMPANION atau motif “XX” bukan sekadar simbol estetika; mereka adalah representasi emosi manusia—kesepian, humor, empati, hingga rasa hangat yang sederhana. Melalui koleksi rajutan ini, KAWS mengajak pemakainya membawa emosi-emosi itu lebih dekat dengan tubuh mereka.

Dalam warna merah, hijau, dan kuning khas musim dingin, setiap sweater dan aksesori terasa seperti pesan kecil: bahwa seni bisa hadir dalam hal-hal sederhana yang menemani hari-hari kita. Seorang pelanggan yang mencoba sweater kasmir di salah satu gerai UNIQLO bahkan berkata, “Rasanya seperti memakai sesuatu yang punya cerita, bukan cuma pakaian.”

Kalimat seperti itu yang membuat kolaborasi ini menyentuh ranah human interest. Ada unsur kedekatan, ada perasaan, ada pengalaman.

Seni yang Hidup di Kehidupan Nyata

KAWS, dengan pengalaman lebih dari dua dekade, telah menampilkan karyanya di galeri, museum, bahkan mural kota. Tapi lewat UNIQLO, karyanya masuk ke ruang-ruang yang lebih intim: lemari pakaian, perjalanan harian, momen hangat di rumah, bahkan hadiah untuk orang tersayang.

Ia menyebut koleksi ini sebagai bagian dari keinginannya menghadirkan “everyday basics yang istimewa”. Dan benar—kasmir yang lembut, lambswool yang hangat, hingga Souffle Yarn untuk anak-anak, semuanya dirancang agar nyaman dipakai siapa pun, kapan pun.

Ada sesuatu yang humanis dalam pilihan material ini. Kelembutannya mengingatkan pada kehangatan rumah, sementara desain two-tone yang playful membuatnya terasa seperti sesuatu yang ingin dibagikan, bukan hanya dimiliki.

Dari Seniman ke Pengguna

Kolaborasi UNIQLO x KAWS selalu dinanti, tetapi KAWS WINTER memberi pendekatan yang lebih personal. Tidak lagi hanya grafis di T-shirt, kini setiap benang rajut membawa identitas visual KAWS dengan cara yang lebih halus.

Seorang ibu muda yang memilih sweater Souffle Yarn untuk anaknya bercerita bahwa ia menyukai bagaimana karakter “XX” hadir sebagai detail kecil yang menyenangkan, bukan sebagai ornamen yang mencolok.

“Anak saya suka karena lucu, saya suka karena hangat. Rasanya kami berbagi rasa yang sama dari satu pakaian,” katanya. Pernyataan itu menggambarkan esensi koleksi ini: seni yang memfasilitasi kedekatan antarmanusia.

LifeWear dan Seni yang Berjalan Bersama
Program Artist in Residence UNIQLO memperluas jangkauan seni dalam kehidupan sehari-hari.

KAWS, sebagai seniman pertamanya, menegaskan bahwa seni tidak harus eksklusif. Ia bisa dipakai, disentuh, dicuci, bahkan diwariskan—karena seni yang hidup adalah seni yang dekat dengan manusia.

Dalam konteks human interest, kolaborasi ini membuka ruang refleksi: bahwa sesuatu yang kita kenakan bisa mempengaruhi perasaan kita, dan bahwa seni bisa hadir di tempat yang paling sederhana, seperti sweater yang menghangatkan malam.

Koleksi yang Siap Mengisi Cerita Baru

KAWS WINTER tersedia di berbagai gerai UNIQLO di Indonesia dan melalui platform online, dengan pilihan sweater kasmir, lambswool, Souffle Yarn untuk anak-anak, serta rangkaian aksesori HEATTECH beraksen “XX”.

Namun pada akhirnya, nilai koleksi ini tidak hanya pada material atau desain, tetapi pada cerita yang akan tercipta ketika seseorang memakainya—apakah itu ke hangout santai, liburan keluarga, atau sekadar hari kerja yang dingin. ***